Jakarta (ANTARA) - Tunjangan Hari Raya (THR) yang identik dengan perayaan Idul Fitri umumnya dibagikan pada orang-orang tercinta ataupun Anda gunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tertunda tanpa perlu menggunakan gaji bulanan Anda.
Namun, apakah THR tersebut akan habis sebelum lebaran atau masih tersisa? Co-Founder MiPOWER by Sequis and Registered Financial Planner Edwin Limanta berbagi tips perencanaan keuangan sederhana agar uang THR Anda tidak pamitan begitu saja usai lebaran tahun ini.
Saat mendapat THR, Edwin menyarankan Anda segera mengalokasikan uang untuk zakat fitrah sebelum digunakan untuk kebutuhan lebaran lainnya.
Baca juga: Cara bijak kelola uang THR
“Jika Anda bingung mematok nilainya agar THR Anda juga cukup untuk kebutuhan lebaran lainnya maka bisa alokasikan sekitar 10 persen dari THR untuk zakat, sedekah, dan berbagi berkah untuk sekitar Anda, seperti untuk orang tua, asisten rumah tangga, supir, atau office boy di kantor," kata dia melalui siaran persnya, dikutip Rabu.
Dia mengatakan, jumlah uang yang Anda akan berikan dan berapa orang yang dibagikan perlu dikalkulasikan anggarannya.
Selanjutnya, untuk memanfaatkan THR dalam memenuhi kebutuhan, Edwin menganjurkan Anda terlebih dulu membuat daftar kebutuhan dengan membaginya dalam 3 kategori, yakni kebutuhan penting yang mendesak, kebutuhan penting tidak mendesak, dan kebutuhan tidak penting.
Menurut dia, melalui cara ini, saat THR diterima maka Anda akan dapat mengalokasikannya lebih mudah.
Baca juga: Islam menganjurkan memberi uang belanja lebih untuk istri jelang Lebaran
Selain daftar kebutuhan, sebaiknya biasakan mencatat setiap pemasukan, pengeluaran, dan sisa uang THR. Anda nantinya bisa menilai diri sendiri apakah sudah berhemat atau masih boros sekaligus mengetahui kebutuhan mana yang masih belum dapat terpenuhi agar pendapatan berikutnya cukup membiayai kebutuhan selanjutnya.
Salah satu bentuk kebutuhan yang bisa memanfaatkan dana THR yakni membayar sisa utang sehingga usai lebaran dapat terbebas dari utang dan gaji bulan mendatang dapat dipergunakan untuk tujuan jangka panjang.
“THR bisa kita manfaatkan untuk membayar kewajiban yang biasanya kita bayar dengan menggunakan gaji. Manfaatkan THR untuk membayar semua atau sebagian cicilan dari kartu kredit, pay later belanja online, cicilan kendaraan maupun pinjaman lainnya yang memiliki biaya bunga tinggi. Saat THR dimanfaatkan untuk melunasi kewajiban maka selanjutnya dana darurat dan simpanan bisa bertambah,” saran Edwin.
Usai kewajiban zakat, hutang dan kebutuhan lebaran sudah terpenuhi, dia lalu merekomendasikan Anda menerapkan konsep pay yourself first pada dana THR. Konsep yang dikenalkan David Bach melalui buku Automatic Millionare ini mengajarkan Anda mengalokasikan 30 persen pendapatan untuk persiapan masa depan.
Baca juga: Bagaimana hukum terima THR dari non-muslim
Persiapan masa depan dilakukan dengan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki saat ini ke dalam pos dana darurat, asuransi jiwa & kesehatan serta investasi yang dananya tidak boleh diambil dalam jangka waktu yang telah Anda tetapkan untuk kebutuhan di masa depan. Dalam menerapkan konsep pay yourself first, Anda perlu komitmen yang kuat karena sifatnya jangka panjang.
“Saat menerima THR, kita sebaiknya menggunakannya untuk kebutuhan pay yourself first. Dengan demikian, THR yang Anda terima tidak pamit begitu saja namun memberikan rasa tenang dan optimis karena telah mengamankan kondisi keuangan di masa depan," sebut Edwin.
Terakhir, apabila alokasi THR sudah diterapkan untuk hal-hal penting Anda, kemudian masih tersisa, barulah Anda bisa memanjakan diri sendiri misalnya, membeli baju lebaran, membeli pernak-pernik lebaran, buka puasa bersama teman, ke salon untuk merapikan rambut sebelum hari raya, dan lainnya.
Edwin berpesan agar Anda mengupayakan anggaran tidak melebihi 10 persen dari dana yang tersedia dan sebaiknya tahan keinginan lainnya sampai tabungan mencukupi atau sampai THR berikutnya.
Baca juga: Telat bayarkan THR bisa berujung pidana
Baca juga: Tips kelola keuangan, buat tiga pos utama untuk pengeluaran
Baca juga: Tips kelola keuangan untuk biaya medis tak terduga