Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan kenaikan angka kasus COVID-19 di Indonesia dalam tiga pekan terakhir menjadi pengingat bahwa penerapan protokol kesehatan perlu terus diperkuat.
"COVID-19 memang masih pandemi, sehingga masyarakat belum boleh abai, protokol kesehatan masih perlu ditingkatkan, karena pada saat ini dunia masih berstatus pandemi," katanya, ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Data yang dilansir dari Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan tren kasus mingguan di Indonesia kembali naik, yakni sebesar 31 persen. Data pada 22 Mei 2022, kasus positif berjumlah 1.814 kasus, namun kini naik menjadi 2.385 kasus.
Kasus aktif harian juga ikut mengalami peningkatan sebesar 328 kasus atau 10 persen. Dari kasus aktif harian yang terlaporkan pada 2 Juni 2022, yakni 3.105 kasus, sekarang bertambah menjadi 3.433 kasus.
Terkait hal tersebut, mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Asia Tenggara itu mengatakan pemantauan terhadap angka rata-rata mingguan, sesuai prinsip dasar yang ada harus diperkuat.
"Secara umum memang fluktuasi jumlah kasus masih akan ada," katanya.
Guru Besar Fakultas Kedokteran UI itu menambahkan jumlah tes harus terus ditingkatkan karena jumlah tes yang rendah dikhawatirkan dapat lebih mempersulit penilaian tentang situasi yang benar-benar terjadi di lapangan.
"Selain itu, salah satu tantangan utama COVID-19 adalah varian baru. Dengan demikian, maka pemeriksaan whole genome sequencing harus ditambah jumlahnya," katanya.
Tjandra Yoga Aditama juga menambahkan bahwa berdasarkan prinsip dasar surveilans, maka penyelidikan epidemiologi dan penelusuran kasus harus tetap diterapkan dengan ketat.
"Tentu seluruh masyarakat berharap situasi COVID-19 akan dapat terus membaik, dan untuk itu semua pihak perlu mengikuti dan menganalisanya secara cermat dari waktu ke waktu, belum boleh abai sekarang ini, walaupun memang situasi sudah jauh lebih baik," katanya.
Menurutnya, sesudah lebih dari dua tahun berjalan maka situasi epidemiologi COVID-19 secara umum memang sudah jauh lebih membaik.
"Hanya saja seperti yang sudah dikatakan di awal, bahwa sampai sekarang dunia masih dalam status pandemi, sehingga protokol kesehatan masih perlu ditingkatkan dan sosialisasi juga perlu terus digencarkan,” katanya.
Berita Terkait
Bank Dunia sebut BUMN mainkan peran penting selama COVID-19 dan pascapandemi
Sabtu, 5 Oktober 2024 12:52 Wib
KPK tetapkan tiga tersangka korupsi APD saat masa pandemi COVID-19
Kamis, 3 Oktober 2024 19:53 Wib
Pandemi COVID-19 pengaruhi angka kemiskinan di Gumas
Kamis, 1 Agustus 2024 16:14 Wib
Joe Biden dinyatakan positif COVID-19 saat kampanye di Las Vegas
Kamis, 18 Juli 2024 12:38 Wib
Mulai 15 Juli, Malaysia tak lagi terapkan karantina bagi individu positif COVID-19
Sabtu, 6 Juli 2024 23:32 Wib
Waspadai potensi peningkatan COVID-19 dengan prokes dan PHBS walau sudah endemi
Rabu, 29 Mei 2024 0:16 Wib
Lady Gaga mengaku pernah tampil di panggung saat mengidap COVID-19
Minggu, 26 Mei 2024 13:51 Wib
AstraZeneca tarik peredaran vaksin COVID-19 di seluruh dunia
Kamis, 9 Mei 2024 9:42 Wib