"Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan untuk memulai bisnis dengan modal yang tidak besar," ujar Raymond dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kiat dari 'content creator' untuk memulai sebuah bisnis
Riset
Riset diperlukan untuk validasi, apakah ide kamu akan bekerja atau tidak. Dalam praktiknya, riset terbagi dua, yaitu riset pasar dan riset kompetitor.
"Riset pasar fokus ke survei konsumen, sedangkan riset kompetitor bisa dengan menganalisa lalu membandingkan kekurangan dan kelebihan produk kompetitor dengan produk yang akan dijual," jelas Raymond.
Seandainya banyak kompetitor di sekitar, fokus ke USP (Unique Selling Proposition), yaitu keunikan atau hal yang membedakan produk yang akan kita tawarkan.
Produk
Untuk memulai bisnis, usahakan anti stok barang dengan jumlah yang banyak. Ciptakan minimum viable product (MVP) untuk mendapatkan feedback dari konsumen, sehingga kita mengetahui apa yang diinginkan konsumen.
Kemudian, untuk besaran margin keuntungan dari modal, Raymond merekomendasikan keuntungan di kisaran 50 persen.
"Tapi untuk pemula, dipersilakan untuk memperkecilnya lagi," kata Raymond.
Baca juga: LG Electronic merambah bisnis pengisian daya kendaraan listrik
Pemasaran
Ada tiga hal yang perlu ditekankan pada bagian pemasaran. Pertama, perhatikan fondasi bisnis, seperti logo. Kedua, komunikasi yang baik, termasuk dengan suplier dan konsumen. Ketiga, pasarkan lewat jalur organic channel dengan menggunakan platform media sosial.
Kemudian, jangan malu untuk menjemput bola, coba tawarkan produk yang dijual kepada orang terdekat.
Operasional
Pada dasarnya, operasional bisnis disokong oleh kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menggerakkan bisnis, termasuk urusan administrasi.
Setelah proses administrasi beres, catat pemasukan dan pengeluaran. Lalu, catat inventori, juga stok barang.
"Biar simpel, sebenarnya mengusahakan agar perputaran bisnis lebih cepat," saran Raymond.
Lean
Modal tidak menjadi ukuran kesuksesan dalam bernisnis. Kalau modal minim sekali, bisa menggunakan sistem pre-order. Untuk alokasi modal, Raymond merekomendasikan komposisi 40 persen (R&D) : 40 persen (produk) : 20 persen (distribusi).
Baca juga: Perhatikan hal ini saat membangun bisnis kuliner
Baca juga: Penjual online optimis ada pertumbuhan bisnis di kuartal II
Baca juga: Mondelez International hadirkan kembali kompetisi bisnis