Legislator Kotim sarankan perbaikan jalan lingkar selatan dilengkapi parit

id Legislator Kotim sarankan perbaikan jalan lingkar selatan dilengkapi parit, kalteng, DPRD kotim, Pardamean Gultom, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur

Legislator Kotim sarankan perbaikan jalan lingkar selatan dilengkapi parit

Kubangan besar menyerupai danau kecil terlihat di salah satu titik kerusakan di Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan Sampit saat peninjauan pejabat eksekutif dan legislatif, Senin (25/7/2022). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Pardamean Gultom menyarankan perbaikan Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan Sampit nantinya dilengkapi dengan pembuatan parit di sisi jalan. 

"Saluran air harus dibuat dulu. Kalau dibiarkan tanpa ada parit seperti selama ini, maka tiga atau enam bulan setelah diperbaiki, bisa akan rusak lagi," kata Gultom di Sampit, Selasa. 

Jalan lingkar selatan berstatus jalan provinsi yang berarti kewenangan pengelolaannya ada di tangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sudah mengusulkan perbaikan jalan khusus angkutan berat tersebut namun hingga kini belum disetujui. 

Dampak kerusakan jalan itu menjadi dalih truk dan angkutan berat lainnya beralih masuk melintasi jalan dalam kota Sampit. Jika dibiarkan, ini bisa membuat jalan dalam kota cepat rusak serta rawan memicu kecelakaan lalu lintas. 

Hasil pendataan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, ada sekitar 1.825 meter kerusakan di jalan lingkar selatan. Penanganan darurat itu membutuhkan dana sekitar Rp4,7 miliar. 

Baca juga: DPRD Kotim dorong kemudahan akses pendidikan bermutu bagi warga miskin

Senin (25/7) lalu telah digelar pertemuan dengan pengusaha perkebunan kelapa sawit dan pengusaha angkutan untuk penanganan darurat jalan lingkar selatan. Perusahaan diberi waktu satu minggu untuk memutuskan bagaimana kontribusi mereka untuk perbaikan tersebut, namun ternyata hingga kini belum ada keputusan. 

Gultom mengetuk hati para pimpinan perusahaan agar mau membantu memperbaiki jalan tersebut. Apalagi ini juga untuk kepentingan perusahaan, yakni supaya angkutan mereka bisa melintasi dengan lancar sehingga tidak perlu lagi masuk melintasi jalan dalam kota yang membahayakan masyarakat. 

Dia meminta pemerintah kabupaten mendata perusahaan mana saja yang bersedia membantu dan tidak membantu perbaikan jalan tersebut. Data itu menjadi dasar bagi pemerintah daerah menyikapi perusahaan yang telah membantu dan perusahaan yang tidak mau membantu. 

"Ini upaya kita supaya jalan lingkar selatan kembali fungsional dan lancar, serta jalan dalam kota selamat dari kerusakan. Untuk teknis pekerjaannya juga harus benar-benar bagus. Juga perlu dibuat daftar perusahaan yang membantu dan tidak membantu. Untuk besaran bantuan tentu bisa disesuaikan dengan kemampuan," demikian Pardamean Gultom. 

Sementara itu, hingga saat ini angkutan berat yaitu truk pengangkut hasil produksi perkebunan kelapa sawit dan truk bermuatan material dan barang lainnya, masih hilir mudik melintasi jalan dalam kota Sampit. Ini terus menjadi sorotan masyarakat karena dinilai rawan memicu kecelakaan lalu lintas, apalagi terkadang ada sopir yang memacu kecepatan cukup tinggi. 

Baca juga: DPRD Kotim: Perusahaan jangan mengulur-ulur waktu perbaikan jalan lingkar selatan

Baca juga: Bupati Kotim temui Menhub usulkan tol sungai dan perpanjangan bandara


Baca juga: Legislator Kotim: Pergantian lurah jangan membuat kinerja pelayanan menurun