Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo usai membuka Konferensi ke-3 Ekonomi Kreatif atau World Conference on Creative Economy (WCCE) Tahun 2022 di Nusa Dua-Bali, menyempatkan diri berbincang-bincang dengan salah satu pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang telah mengekspor produk Indonesia ke tujuh negara.
Baca juga: Omzet naik 200 persen, intip kiprah pengrajin asal Bali bersama Shopee
Di depan Presiden Jokowi, Kurniawan Purnomo, pemilik usaha "Kampung Souvenir" menceritakan pengalamannya merintis bisnis termasuk bagaimana cara bertahan menghadapi pandemi COVID-19.
Baca juga: Jokowi: Indonesia ambil peran terdepan bangun ekosistem ekonomi kreatif
"Saya merintis bisnis oleh-oleh khas Bali sejak 2009, penjualannya cukup baik sampai akhirnya pandemi menghantam dan omzet saya berkurang drastis. Untungnya berkat adanya platform digital yang memiliki program ekspor, bisnis saya bisa bangkit lagi bahkan omzetnya naik hingga 200 persen," ucap Kurniawan pada Kamis.
Tidak hanya berhasil "menyelamatkan" bisnis, pria asal Bali itu juga berhasil mengekspor produk tas rotannya ke tujuh negara, termasuk di antaranya Brasil dan Meksiko.
“Ya saya bersyukur sekali, yang tadinya cuma jualan oleh-oleh seperti tas rotan dan daster untuk wisatawan di Bali, ternyata bisa juga berjualan ke luar negeri,” jelasnya.
Baca juga: Presiden Jokowi harap WCCE hasilkan peta jalan akselerasi pemulihan ekonomi nasional
Jokowi mengapresiasi seluruh pihak yang turut membantu pelaku UMKM untuk bangkit dan menjadi solusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat luas.
Presiden juga meyakini ke depan ekonomi kreatif dapat menjadi solusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat secara luas dan berkelanjutan karena mampu mendobrak batas geografis, gender, ras, dan strata ekonomi.
“Ekonomi kreatif bisa menjadi pilar utama untuk mendobrak pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan ekonomi untuk semuanya,” ucap Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Jokowi perintahkan audit seluruh stadion bola di Indonesia
Kepala Negara juga mengutarakan harapannya terhadap produk-produk lokal tanah air, untuk bisa berkiprah di pasar global seperti yang dilakukan oleh Kampung Souvenir milik Kurniawan.
“Industri kreatif tidak lagi menjadi produk lokal yang dikonsumsi masyarakat lokal, tetapi industri kreatif dengan mudah menjadi produk global yang mudah dinikmati oleh masyarakat lintas negara,” tambahnya.
UMKM menjadi salah satu sektor yang menjadi penopang perekonomian nasional terutama saat masa pandemi COVID-19. Tantangan berikutnya adalah bagaimana UMKM bisa berdiri kuat di tengah ancaman resesi ekonomi seperti saat ini.
Baca juga: Jokowi perintahkan TNI-Polri dukung penanganan krisis pangan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno juga yakin bahwa sektor UMKM dapat menjadi tembok yang kokoh dalam menghadapi ancaman resesi di masa mendatang.
“Sektor bisnis UMKM di Indonesia sendiri memberikan kontribusi terbesar pada PDB senilai 8,6 triliun rupiah, selain itu sektor UMKM menyerap 97 persen tenaga kerja. Kami yakin dengan bersama-sama memajukan sektor UMKM, kita bisa menghadapi badai ancaman tersebut dengan gagah dan kuat,” ucap Sandiaga.
Baca juga: Jokowi instruksikan prajurit TNI tingkatkan profesionalitas
Baca juga: Jokowi telah telepon Presiden FIFA bahas Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Jokowi minta TGIPF Tragedi Kanjuruhan tuntas dalam sebulan
Baca juga: Indonesia masih dipercaya perusahaan global meski ada krisis