WNI jadi korban salah tembak di Texas
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Republik Indonesia Sung Y. Kim menyampaikan dukacita atas meninggalnya Novita Kurnia Putri, warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban salah tembak di San Antonio, Texas.
"Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan duka cita mendalam kepada mereka yang terimbas dari tragedi tersebut di AS. Kami doakan agar keluarga dari korban meninggal dunia agar tetap kuat," kata Kim di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa.
Novita Kurnia Putri dilaporkan tewas seketika pada Selasa (4/10) karena menjadi korban salah tembak di San Antonio, Texas. Rumah Novita ditembaki ratusan peluru oleh dua orang remaja yang masing-masing berusia 14 tahun dan 15 tahun.
"Dan, yang saya ketahui bahwa otoritas lokal akan melakukan investigasi penuh dan bertanggung jawab penuh atas kejahatan mengerikan itu," tambah Kim.
Sementara itu, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Umar Hadi mengatakan Konsulat Jenderal RI di Houston selalu melakukan memantau WNI di kawasan tersebut.
"Perwakilan-perwakilan RI di luar negeri senantiasa berupaya sebaik-baiknya untuk memberikan pelayanan perlindungan terbaik, tapi accident happened ya, kecelakaan bisa saja terjadi di mana saja; karena itu kita terus mengimbau kepada WNI yang sedang perjalanan atau tinggal di negara-negara lain terus berhati-hati," katanya.
Namun, lanjut Umar, dalam kondisi darurat WNI yang berada di luar negeri diminta berkomunikasi dengan perwakilan-perwakilan RI di lokasi terdekat.
"Kuncinya pada komunikasi. Jadi, jangan sungkan. Misalnya, anda pelajar, mahasiswa baru datang, ya lapor ke perwakilan Indonesia yang terdekat, supaya kami tahu anda ada di mana, karena kan sekarang sudah bukan lagi pengawasan, sekarang kan pelayanan. Kami melayani sebaik-baiknya," kata Umar.
Dia juga meminta WNI yang tinggal di luar negeri, bukan sebagai wisatawan, untuk memeriksa dan menyimpan alamat dan nomor telepon KBRI atau KJRI setempat.
Terkait Novita, Umar menolak menjelaskan apakah jenazah korban salah tembak di Texas itu akan dibawa ke Indonesia atau dimakamkan di AS.
"Saya tidak bisa komentar sekarang karena pesan keluarga," kata Umar.
KJRI Houston terus berkoordinasi dengan Kemlu untuk memfasilitasi keinginan pihak keluarga almarhumah Novita. Pemulangan jenazah Novita dari AS ke Indonesia memerlukan waktu cukup lama, khususnya terkait penerbitan dokumen kematian oleh departemen kesehatan setempat.
Namun, menurut perwakilan KJRI Houston, sesuai keinginan dari pihak keluarga jenazah Novita Kurnia Putri rencananya akan dimakamkan di Kota Semarang, Jawa Tengah.
KJRI Houston dan Kemlu akan terus memantau perkembangan pemulangan jenazah Novita Kurnia Putri.
Sementara itu, dua pelaku penembakan Novita telah ditangkap oleh polisi setempat. Menurut Sherrif Bexar County, Javier Salazar, keduanya didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan dengan senjata mematikan.
"Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan duka cita mendalam kepada mereka yang terimbas dari tragedi tersebut di AS. Kami doakan agar keluarga dari korban meninggal dunia agar tetap kuat," kata Kim di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa.
Novita Kurnia Putri dilaporkan tewas seketika pada Selasa (4/10) karena menjadi korban salah tembak di San Antonio, Texas. Rumah Novita ditembaki ratusan peluru oleh dua orang remaja yang masing-masing berusia 14 tahun dan 15 tahun.
"Dan, yang saya ketahui bahwa otoritas lokal akan melakukan investigasi penuh dan bertanggung jawab penuh atas kejahatan mengerikan itu," tambah Kim.
Sementara itu, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Umar Hadi mengatakan Konsulat Jenderal RI di Houston selalu melakukan memantau WNI di kawasan tersebut.
"Perwakilan-perwakilan RI di luar negeri senantiasa berupaya sebaik-baiknya untuk memberikan pelayanan perlindungan terbaik, tapi accident happened ya, kecelakaan bisa saja terjadi di mana saja; karena itu kita terus mengimbau kepada WNI yang sedang perjalanan atau tinggal di negara-negara lain terus berhati-hati," katanya.
Namun, lanjut Umar, dalam kondisi darurat WNI yang berada di luar negeri diminta berkomunikasi dengan perwakilan-perwakilan RI di lokasi terdekat.
"Kuncinya pada komunikasi. Jadi, jangan sungkan. Misalnya, anda pelajar, mahasiswa baru datang, ya lapor ke perwakilan Indonesia yang terdekat, supaya kami tahu anda ada di mana, karena kan sekarang sudah bukan lagi pengawasan, sekarang kan pelayanan. Kami melayani sebaik-baiknya," kata Umar.
Dia juga meminta WNI yang tinggal di luar negeri, bukan sebagai wisatawan, untuk memeriksa dan menyimpan alamat dan nomor telepon KBRI atau KJRI setempat.
Terkait Novita, Umar menolak menjelaskan apakah jenazah korban salah tembak di Texas itu akan dibawa ke Indonesia atau dimakamkan di AS.
"Saya tidak bisa komentar sekarang karena pesan keluarga," kata Umar.
KJRI Houston terus berkoordinasi dengan Kemlu untuk memfasilitasi keinginan pihak keluarga almarhumah Novita. Pemulangan jenazah Novita dari AS ke Indonesia memerlukan waktu cukup lama, khususnya terkait penerbitan dokumen kematian oleh departemen kesehatan setempat.
Namun, menurut perwakilan KJRI Houston, sesuai keinginan dari pihak keluarga jenazah Novita Kurnia Putri rencananya akan dimakamkan di Kota Semarang, Jawa Tengah.
KJRI Houston dan Kemlu akan terus memantau perkembangan pemulangan jenazah Novita Kurnia Putri.
Sementara itu, dua pelaku penembakan Novita telah ditangkap oleh polisi setempat. Menurut Sherrif Bexar County, Javier Salazar, keduanya didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan dengan senjata mematikan.