Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroentero-hepatologi dr. Aru Ariadno. MSc., SpPD KGEH. FINASIM mengingatkan agar penderita maag harus menghindari makanan-makanan yang terlalu merangsang asam lambung untuk naik guna mencegah kekambuhan.
"Asam, cokelat, keju, terlalu berlemak, terlalu berminyak, terlambat makan. Itu sudah harus dihindari. Beberapa kasus pada kopi juga harus dihindari," kata Aru saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Selain itu dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) ini mengatakan bahwa makanan yang terlalu pedas dan terlalu asam serta minuman beralkohol, termasuk rokok, juga harus dihindari oleh penderita maag. Semua itu, kata Aru, harus dibarengi dengan gaya hidup yang sehat terutama menjaga pola makan teratur dan tidak boleh terlambat makan.
Istirahat cukup, hindari stres, olahraga rutin, serta rutin minum obat sesuai anjuran dokter juga harus dilakukan pada pasien. Dengan begitu, diharapkan kondisi maag dapat sembuh dan terhindar dari maag berat.
"Kadang-kadang memang butuh waktu, ya (untuk pulih). Orang itu kadang-kadang suka gini. Begitu minum obat, satu-dua hari enak, kemudian dia tidak minum obat. Nah, pada penderita gangguan saluran cerna seperti maag atau GERD, nggak bisa," kata Aru.
"Jadi dia ada waktunya, berapa lama dia harus minum obat. Kemudian dia dievaluasi, kapan obat itu diturunkan sampai betul-betul dinyatakan sembuh," imbuh dia.
Maag merupakan kondisi peradangan atau iritasi pada lambung yang disebabkan oleh peningkatan kadar asam lambung yang berlebih. Gejalanya ditandai dengan perut terasa tidak nyaman atau begah dan kembung hingga nyeri pada perut dan ulu hati seperti ditusuk-tusuk.
"Kadang-kadang kalau dikasih makanan, nyeri itu berkurang. Atau malah dikasih makanan, kalau dia sudah terbentuk ulkus, dikasih makanan bukannya berkurang (sakitnya) malah bertambah nyeri," kata Aru.
Pada penderita maag, apalagi maag akut, Aru mengatakan rasa nyeri yang timbul bisa sangat hebat bahkan hingga menyebabkan hilangnya kesadaran diri atau pingsan.
Selain itu, maag juga dapat menimbulkan sesak napas pada penderita apabila asam lambung sudah naik ke kerongkongan dan mengganggu saluran napas.
"Nyeri pun juga menimbulkan rasa sesak karena lambung itu berdekatan atau menempel dengan diafragma. Jadi kadang-kadang rasa nyeri, rasa kembung dari lambung akibat sakit maag itu akan menekan diafragma," kata Aru yang berpraktik di Rumah Sakit Hermina Depok.
Apabila seseorang mengalami gangguan seperti itu, Aru mengingatkan agar penderita segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan untuk memastikan apakah gejala yang dialami memang merupakan maag, GERD, atau bahkan bukan keduanya.
Kondisi maag, terutama maag akut, dapat berubah menjadi kondisi yang serius jika dibiarkan terus-menerus seperti terjadinya permukaan pada lambung atau ulkus yang bisa memicu muntah darah.
"Kadang disebut lambungnya 'bolong', ya, seperti ulkus atau terjadinya perforasi di lambung. Pada beberapa kasus karena darahnya bocor di lambung, (jadi) anemia. Itu yang harus kita waspadai," kata Aru.
Berita Terkait
Penderita maag harus hati-hati jika makan gorengan saat berbuka
Selasa, 19 Maret 2024 16:32 Wib
Atasi maag dengan perbaiki gaya hidup
Selasa, 12 Maret 2024 19:53 Wib
Kiat jaga lambung untuk penderita GERD agar tetap nyaman saat berpuasa
Senin, 27 Maret 2023 16:10 Wib
Ini pola makan bagi penderita maag selama Ramadhan
Selasa, 5 April 2022 11:54 Wib
Persiapan Ramadhan bagi penderita Gerd
Minggu, 20 Maret 2022 8:59 Wib
Bisakah GERD dan maag bisa disembuhkan?
Kamis, 10 Februari 2022 18:21 Wib
Kurangi porsi kopi selama puasa Ramadhan
Minggu, 2 Mei 2021 12:29 Wib
Hal-hal yang harus dihentikan oleh penderita Gerd
Jumat, 9 April 2021 15:24 Wib