Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto akan mengoptimalkan satuan siber dan satuan pesawat nirawak atau drone sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis internasional.
"Kami akan membuat atau mengoptimalkan satuan siber yang sudah ada, kemudian juga kami akan mengoptimalkan satuan drone," kata Agus dalam jumpa pers di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta, Jumat.
Agus menjelaskan TNI menggandeng sejumlah industri pertahanan di dalam negeri dalam mengoptimalkan satuan siber dan satuan drone.
"Kami juga akan menggandeng inhan (industri pertahanan) dalam negeri, contohnya PT Len," tambahnya.
Selain itu, lanjut dia, TNI juga akan melakukan pelatihan dan transfer pengetahuan untuk prajurit TNI dengan negara lain guna meningkatkan standar pasukan, khususnya dalam bidang siber dan drone.
"Kami akan TOT (training of trainer) dan TOK (transfer of knowledge) dengan negara lain. Sehingga, standarisasi pasukan kami tingkatan untuk mempunyai kapabilitas bidang siber, drone, dan alutsistanya (alat utama sistem persenjataan) akan kami tingkatan," tegas Agus.
Sebelumnya, Agus Subiyanto menyatakan visi TNI Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif (PRIMA), salah satunya dilakukan dengan penggunaan alutsista buatan dalam negeri.
"Saya akan melanjutkan program-program panglima TNI yang lalu dan sesuai visi misi saat fit and proper test saya, yakni TNI yang PRIMA," kata Agus Subiyanto usai dilantik sebagai panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11).
Menurut Agus, TNI yang profesional dapat diwujudkan dengan memastikan para prajurit terlatih dengan baik (well-trained) dan dilengkapi alutsista modern buatan dalam negeri (well-equipped).