Pulang Pisau (ANTARA) - Kecelakaan air dialami enam orang karyawan salah satu perusahaan di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, setelah perahu kelotok yang ditumpangi diterjang gelombang dan karam di DAS Kahayan perairan Desa Kanamit Kecamatan Maliku, sekitar pukul 17.00 WIB
“Dua orang korban berhasil selamat dan empat korban lainnya dinyatakan hilang setelah perahu yang ditumpangi terkena ombak dan karam,” kata Kepala Desa Kanamit Hadi di Pulang Pisau, Kamis malam.
Dikatakan Hadi, dari informasi dan keterangan yang didapat korban yang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim gabungan ada empat orang, yakni Anwar Sidiq, Agung, Ahmad Mustofa, Rori Tri Amirudin.
Korban selamat yaitu Rizki Prayoga dan Yadu yang merupakan motoris perahu kelotok. Korban selamat setelah berhasil berenang ke tepian sungai usai perahu yang ditumpangi karam.
Baca juga: Pawai budaya dan Pulang Pisau Fair sarana promosikan potensi daerah
“Setelah mendapatkan informasi ada karyawan yang tenggelam, masyarakat desa setempat langsung ikut bersama-sama berusaha membantu proses pencarian empat korban yang masih dinyatakan hilang dan terseret arus di DAS Kahayan,” terangnya.
Pemerintah desa setempat, kata Hadi, juga terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten setempat dan memantau perkembangan atas kejadian tersebut. Beberapa informasi juga menyebutkan saat kejadian, para korban hendak menyeberang dari pelabuhan Pangkoh menuju ke arah jetty pelabuhan KTE milik salah satu perusahaan.
Terpisah, Legal Manager PT MKM Hendro membenarkan musibah yang membuat empat orang dinyatakan hilang akibat perahu motor yang ditumpangi dihantam ombak dan tenggelam. Dirinya belum bisa memberikan keterangan secara rinci karena tidak mengetahui secara pasti kronologis yang dialami karyawan PT MKM tersebut.
Ia juga memastikan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti BPBD dan Basarnas untuk membantu proses pencarian dengan harapan korban yang dinyatakan hilang bisa segera ditemukan.
Baca juga: Pulang Pisau tetapkan status siaga karhutla
Baca juga: 1.132 keluarga di Pulang Pisau masih berisiko stunting
Baca juga: Tak ada permintaan ekspor, PT Nagabhuana rumahkan ratusan karyawan