Benarkah pasien diabetes berisiko lebih tinggi terserang asma?

id pasien diabetes, asma

Benarkah pasien diabetes berisiko lebih tinggi terserang asma?

Arsip foto - Petugas kesehatan melakukan prosedur pemeriksaan kadar gula darah pada pasien. Pemeriksaan gula darah diperlukan untuk mendeteksi kemungkinan terjadi diabetes. (ANTARA FOTO/Auliya Rahman/nz.)

Jakarta (ANTARA) -
Hasil studi baru menunjukkan bahwa pasien diabetes berisiko lebih tinggi terserang asma, dan hubungan antara kedua kondisi ini bersifat timbal balik.

Menurut studi terbaru yang hasilnya dipresentasikan dalam pertemuan tahunan European Association for the Study of Diabetes (EASD) di Madrid, Spanyol, individu dengan diabetes hampir dua kali lebih berisiko terkena asma dan orang dengan asma memiliki peluang 28 persen lebih tinggi mengalami diabetes.

"Namun, bukti yang menghubungkan keduanya dan mekanisme di balik hubungan ini masih belum jelas, yang menyoroti perlunya penelitian komprehensif mengenai hubungan keduanya," kata Dr. Nam Nguyen selaku pemimpin penelitian tersebut sebagaimana dikutip dalam siaran Medical Daily pada Rabu.

Ia menyampaikan bahwa angka asma dan diabetes tipe 2, keduanya merupakan masalah kesehatan umum, secara global, sedang meningkat.

"Kondisi ini berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang dan diperkirakan akan menciptakan beban medis dan ekonomi yang semakin meningkat," katanya.

Baca juga: Tanda-tanda tersembunyi pada seseorang yang mengalami sindrom metabolik

Untuk memperkirakan keterkaitan antara asma dan diabetes, para peneliti melakukan meta-analisis yang melibatkan data dari 17 juta peserta dari 14 studi dan tinjauan sistematis terhadap empat basis data jurnal medis.

Para peneliti menyampaikan, hasil studi menunjukkan bahwa asma dan diabetes memiliki hubungan timbal balik.

Menurut hasil studi, individu dengan asma 28 persen lebih mungkin mengalami diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak kena asma. Individu dengan diabetes tipe 2 hampir dua kali lebih mungkin (83 persen lebih mungkin) terserang asma dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami diabetes tipe 2.

Hasil studi juga menunjukkan bahwa hipertensi dan dislipidemia (kadar lemak darah yang tidak sehat seperti kolesterol) merupakan faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko asma dan diabetes tipe 2.

Keparahan asma dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi, dengan risiko yang meningkat seiring dengan keparahan. Namun, durasi asma tidak dihubungkan dengan risiko diabetes tipe 2.

Baca juga: Ini manfaat makan buah untuk penderita diabetes dan menurunkan berat badan

Dr. Nguyen mendorong pasien dengan diabetes tipe 2 atau asma lebih waspada dan menekankan perlunya strategi pencegahan.

Strategi pencegahan bagi pasien asma meliputi skrining pra-diabetes dan penanganan kondisi tersebut sejak dini untuk mencegah munculnya diabetes tipe 2.

Peneliti juga menyarankan penggunaan kortikosteroid sistemik secara hati-hati, yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes.

Baca juga: Pengidap diabetes dianjurkan tidak berlebihan konsumsi buah

Baca juga: Mengenal pentingnya deteksi awal gejala diabetes pada anak