Kotim segera miliki pusat layanan haji dan umrah terpadu

id Kemenag Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, PLHUT, Siskohat, jamaah haji Kotim, kemenag kotim, jch, pusat layanan haji dan umrah terpad

Kotim segera miliki pusat layanan haji dan umrah terpadu

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Rihel saat peletakan batu pertama pembangunan gedung PLHUT di halaman kantor Kemenag Kotawaringin Timur, Kamis (3/7/2025). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah segera memiliki Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) sehingga semakin memudahkan umat Islam setempat untuk mengurus haji dah umrah.

"Pemerintah daerah menyambut baik karena ini akan sangat membantu masyarakat kita yang ingin mengurus haji dan umrah," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Kamis.

Hal itu disampaikan Rihel saat menghadiri peletakan batu pertama menandai dimulainya pembangunan gedung PLHUT Kotawaringin Timur yang berlokasi di halaman kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kotawaringin Timur di Jalan Ir Soekarno Sampit.

Pemerintah daerah menyambut baik pembangunan PLHUT karena akan mempermudah jamaah calon haji yang ingin mengurus administrasi. Dengan kehadiran PLHUT maka pelayanan haji cukup dilakukan di satu tempat tersebut.

Umat Islam di Kotawaringin Timur sangat banyak dan animo menunaikan ibadah haji juga sangat tinggi. Untuk itu tingginya animo ini perlu dibarengi dengan peningkatan pelayanan oleh pemerintah.

Jamaah calon haji tidak hanya dari Kota Sampit, tetapi juga dari kecamatan-kecamatan yang waktu tempuhnya ada yang hingga empat jam dari Sampit. Untuk menyelesaikan suatu urusan, mereka terkadang harus menginap di Sampit sehingga memerlukan waktu, tenaga dan biaya.

Jika PLHUT nanti difungsikan maka akan bisa memberikan efisiensi bagi jamaah calon haji dalam mengurus administrasi. Tentu ini akan sangat membantu dan memberi manfaat besar karena bisa menghemat waktu, tenaga dan biaya akomodasi mereka jika pengurusan bisa diselesaikan dalam satu hari.

"PLHUT ini tentu sangat membantu, apalagi bagi saudara-saudara kita yang dari pedalaman yang berurusan ke sini. Makanya kita bersyukur karena Kotawaringin Timur mendapat bantuan pembangunan PLHUT ini," demikian Rihel.

Baca juga: Anggaran Rp3 miliar diusulkan untuk perbaikan jalan menuju RS Pratama Parenggean

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah, Hasan Basri mengatakan, Kotawaringin Timur menjadi daerah kelima di Kalimantan Tengah yang mendapat bantuan pembangunan PLHUT. Sebelumnya PLHUT sudah dibangun di Kabupaten Kotawaringin Barat, Barito Timur, Katingan dan Barito Selatan.

"Tahun ini ada dua daerah yang dapat. Setelah Kabupaten Kotawaringin Timur ini, selanjutnya di Kabupaten Pulang Pisau. Pemerintah membangun PLHUT ini untuk memberikan layanan terbaik dan layanan yang nyaman kepada jamaah calon haji," kata Hasan Basri.

Untuk mendapatkan bantuan pembangunan PLHUT dari pemerintah pusat, daerah pengusul harus memenuhi persyaratan, di antaranya memiliki lahan sesuai kebutuhan pembangunan gedung. Syarat lainnya yaitu jumlah jamaah calon haji yang diberangkatkan setiap tahunnya lebih dari 30 orang.

Pembangunan gedung PLHUT di Kotawaringin Timur berkonstruksi dua lantai dengan ukuran bangunan 15x20 meter persegi. Biaya pembangunannya sekitar Rp2,7 miliar.

"Insyaallah di tahun 2026 nanti giliran Kabupaten Sukamara yang sudah memenuhi syarat untuk mendapat bantuan pembangunan PLHUT," demikian Hasan Basri.

Kepala Kantor Kemenag Kotawaringin Timur Nur Widiantoro mengatakan, gedung PLHUT tersebut akan dilengkapi aula sehingga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan seperti manasik haji dan lainnya. Selain itu akan ada Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) untuk kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.

"Saya juga meminta pihak bank menugaskan pegawai mereka untuk bertugas di sini karena nantinya yang dilayani bukan cuma orang mendaftar haji, tetapi bisa juga yang batal dan mutasi," ujar Nur Widiantoro.

Sementara itu, saat ini jumlah daftar tunggu atau waiting list calon haji di Kotawaringin Timur antara 4000 sampai 5000 orang dengan masa waktu tunggu hingga 27 tahun.

Lamanya waktu tunggu calon haji di Kotawaringin Timur masih lebih cepat dibanding di Kalimantan Selatan yang daftar tunggunya sampai 37 tahun karena kuota haji masing-masing provinsi berbeda-beda tergantung jumlah penduduk Muslimnya.

Baca juga: KSOP Sampit dukung pemanfaatan dermaga untuk kepentingan nelayan

Baca juga: Puluhan pelaku UMKM siap ramaikan Sampit Trade Festival 2025

Baca juga: Tiga legislator Kotim dorong perbaikan akses jalan menuju RS Pratama Parenggean


Pewarta :
Uploader : Admin 1
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.