Desa Rangda jadi fokus program transmigrasi nasional di Kobar

id Pemkab Kobar, kalteng, kobar, Kotawaringin Barat, transmigrasi, tenaga kerja

Desa Rangda jadi fokus program transmigrasi nasional di Kobar

Bidang Penelaah Teknis Kebijakan Dinas Transmigrasi Kobar Hendrajaya Eka Putra di Pangkalan Bun, Senin (14/7/2025). ANTARA/Safitri RA

Pangkalan Bun  (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah menjadi salah satu kabupaten yang terpilih menjadi tujuan dalam program Transmigrasi Nasional Indonesia yakni di Desa Rangda.

Nama transmigrasi di Kotawaringin Barat tersebut yaitu Arut Selatan - Kotawaringin Lama (Arsel-Kolam), kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Transmigrasi melalui Bidang Penelaah Teknis Kebijakan Hendrajaya Eka Putra di Pangkalan Bun, Senin.

"Sesuai dengan studi kajian kita tahun 2018 itu terdapat lima desa yang di rekomendasikan diantaranya Desa Rangda, Desa Tanjung Putri, Desa Rungun, Desa Kondang dan Desa Lalang. Namun yang menjadi fokus kita saat ini Desa Rangda," katanya.

Desa Rangda merupakan transmigrasi pola pugar yang apabila berhasil maka akan menjadi desa percontohan di Indonesia. Untuk transmigrasi pola pugar tersebut yang berati desa yang sudah ada akan dilakukan penataan ulang.

Dia menjelaskan, alasan pihaknya di tahun 2025 ini memfokuskan pada Desa Rangda. Karena lokasi desa tersebut terlepas dari kawasan hutan.

Serta Kabupaten Kobar di tahun 2025 sampai 2029 mendatang, masuk dalam kawasan prioritas pembangunan yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

"Untuk fokus kita di tahun ini rencananya kita akan membuat jalan poros dalam kawanan transmigrasi di Desa Rangda, untuk SP 1," jelasnya.

Baca juga: Legislator Kobar sebut izin investasi sawit perlu lebih dipermudah

Tahun sebelumnya, Dinas Transmigrasi juga telah melaksanakan beberapa kegiatan pelatihan yang berpotensi untuk peningkatan perekonomian di wilayah tersebut.

Hendra mengungkapkan, program tersebut disambut baik oleh masyarakat Desa Rangda. Hal ini dinilai dapat memberikan dampak yang positif untuk desa tersebut.

"Di Desa Rangda ini hanya terdapat 200 kepala keluarga, jadi dengan hadirnya program ini, penambahan penduduk nantinya tentu perekonomian akan bergerak, dan kita juga memberikan lahan usaha yang digunakan mereka untuk bertani, memelihara ikan keramba. Otomatis ekonominya akan berkembang," ungkapnya.

Dengan bertambahnya penduduk di Kabupaten Kobar, juga akan berdampak terhadap tantangan dan upaya meningkatkan ekonomi mikro.

Dia menyebutkan, transmigran atau warga pendatang yang akan masuk di Desa Rangda itu berasal dari wilayah Jawa Tengah.

"Untuk warga pendatang mereka minta dari Jawa Tengah, kita sudah melakukan penjajakan terkait agar kita bisa dapat melakukan kerjasama antar daerah itu," sebutnya.

Dalam program ini pihaknya tidak bekerja sendiri, tetapi juga bersinergi dengan dinas terkait lain seperti Dinas PUPR, Badan BPN, Disdukcapil, Bappeda, Kantor Kehutanan Kobar serta lainnya.

Baca juga: Lakukan penertiban PKL, Disperindagkop Kobar bakal adil dan manusiawi

Baca juga: Bupati Kobar ingatkan Satpol-PP tetap jalankan tugas secara baik dan profesional

Baca juga: Bupati Kobar: Ketertiban dan keamanan daerah harus jadi prioritas bersama


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.