SMPN 2 Palangka Raya kekurangan banyak guru

id DPRD Palangka Raya, kalteng, Palangka Raya, Arif M norkim, pendidikan

SMPN 2 Palangka Raya kekurangan banyak guru

Jajaran Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, pada saat melakukan kunjungan kerja ke SMPN 2 Palangka Raya. ANTARA/HO-Arif M Norkim

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Arif M Norkim mengatakan SMPN 2 setempat saat ini mengalami kekurangan tenaga pendidik di sejumlah mata pelajaran penting.

“Kekurangan tenaga pengajar ini tentu berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini harus segera mendapatkan perhatian dari Dinas Pendidikan,” katanya di Palangka Raya, Jumat.

Dia mengungkapkan, kekurangan guru tersebut, yakni dua guru agama Kristen, dua guru matematika, satu guru PJIK, satu guru PPKN, satu guru seni budaya, satu guru bahasa Inggris, dua guru bimbingan konseling (BK), serta satu orang pustakawan.

Ia menilai, tanpa penambahan tenaga pendidik yang memadai, beban guru yang ada akan semakin berat. Akibatnya, kualitas pembelajaran pun dikhawatirkan menurun dan berdampak terhadap pencapaian siswa.

“Tenaga pengajar adalah ujung tombak pendidikan. Kalau jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah siswa, maka proses pendidikan tidak akan optimal,” ucapnya.

Baca juga: DPRD Palangka Raya ajak warga imunisasi anak

Selain persoalan kekurangan guru, Arif juga menyoroti kondisi infrastruktur di SMPN 2 Palangka Raya, terutama sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik.

Ia menyebut, saat hujan deras, area sekolah kerap tergenang air karena saluran pembuangan yang tidak lancar sehingga menghambat aktivitas belajar siswa di lingkungan sekolah.

“Drainase yang buruk menyebabkan air menggenang dan bisa mengganggu kenyamanan belajar. Ini perlu segera diperbaiki agar kegiatan sekolah berjalan lancar,” ujarnya.

Meski demikian, Arif mengapresiasi terhadap inovasi yang dilakukan pihak sekolah melalui program Satu Hari Tanpa Handphone, yang diterapkan setiap hari Kamis.

Program tersebut dinilai positif karena mendorong siswa untuk berinteraksi langsung dengan teman-temannya dan meningkatkan jiwa sosial di antara mereka. Selain itu, banyak siswa menjadi lebih rajin mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku.

“Inovasi seperti ini patut dicontoh oleh sekolah lain. Ini langkah bagus dalam membangun karakter siswa agar tidak bergantung pada gawai dan lebih mencintai kegiatan membaca,” demikian Arif.

Baca juga: Nahas! Pria tanpa identitas tewas usai ditabrak di Palangka Raya

Baca juga: DPRD desak Pemkot Palangka Raya relokasi Puskesmas Panarung

Baca juga: Tri Tito Karnavian pimpin pembinaan 6 SPM di Posyandu Palangka Raya


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.