DPRD Kotim minta perketat pengawasan makanan di Sekolah Rakyat

id DPRD Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, Sihol Parningotan Lumban Gaol, sekolah Rakyat

DPRD Kotim minta perketat pengawasan makanan di Sekolah Rakyat

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Sihol Parningotan Lumban Gaol. ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mendorong kepada pihak terkait, khususnya Sekolah Rakyat Terpadu (SRT) 55 Kotim untuk memperketat pengawasan makanan yang diberikan kepada peserta didik.

“Kami mendorong agar dilakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap vendornya. Bagi pihak terkait juga diharapkan untuk bisa melakukan pengecekan ke dapur vendor secara periodik, bila di bawah standar agar segera diberikan tindakan yang tepat dan cepat,” kata anggota Komisi III DPRD Kotim Sihol Parningotan Lumban Gaol di Sampit, Selasa.

Hal ini ia sampaikan menyusul beredar video di media sosial terkait makanan untuk murid SRT 55 Kotim yang dinilai tidak layak konsumsi.

Dalam video itu seorang siswi SRT 55 Kotim tampak memberikan ulasan terhadap makanan berupa ikan goreng tepung yang kurang matang. Video itu pun viral dan menjadi sorotan banyak pihak, bahkan bukan hanya di Kotim tapi juga daerah lainnya.

Menurut Gaol, hal ini harus menjadi perhatian serius. Terlebih menurutnya, permasalahan seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi apabila penyedia atau vendor mengedepankan prinsip kehati-hatian yang menjadi hal mendasar dalam bisnis katering atau makanan.

Ia menekankan bahwa penyediaan makanan, terutama untuk anak-anak sekolah, adalah masalah yang sangat serius dan tidak dapat dianggap remeh karena menyangkut nyawa dan kesehatan penerima.

“Penyediaan dan penyajian makanan tidak bisa dianggap remeh, karena menyangkut nyawa orang. Jangan sampai ketidaklayakan makanan itu diketahui oleh orang yang hendak memakan,” tegas Politisi Partai Demokrat ini.

Terpisah, Kepala SRT 55 Kotim Nikkon Bhastari mengakui ada kelalaian dari pihak vendor terkait makanan yang tidak layak konsumsi itu. Tetapi, ia menegaskan kelalaian itu segera diperbaiki, sehingga para siswa tidak sampai mengonsumsi makanan tersebut.

“Makanan yang tidak layak itu langsung kami sampaikan ke vendor dan langsung diganti dengan yang lebih baik hari itu juga, sehingga anak-anak tidak sampai mengkonsumsi makanan yang tidak layak tersebut,” ujar Nikkon.

Baca juga: Pemuda Kotim diajak berani mengambil peluang

Pernyataan ini sekaligus menampik persepsi yang beredar di masyarakat setelah melihat video viral tersebut, bahwa para murid SRT 55 Kotim mengkonsumsi makanan yang tidak layak.

Nikkon menjelaskan, bahwa setiap makanan yang diberikan kepada siswa akan dicek satu persatu, setiap porsi. Mulai dari suhu, tingkat kematangan dan lainnya.

“Jika makanan yang dikonsumsi siswa itu tidak layak maka itu akan menjadi tanggung jawab kami, pihak sekolah. Namun hal itu sudah kami antisipasi dengan cara tim wali asuh atau wali asrama mengecek setiap porsi makanan. Ketika ada yang tidak layak, maka langsung disampaikan ke vendor agar diganti dengan yang lebih baik,” jelasnya.

Sementara, makanan yang ditunjukkan pada video yang viral tersebut adalah makanan yang sudah dicek dan ditumpuk atau disisihkan karena tidak layak konsumsi dan sudah disampaikan ke pihak vendor agar mengirimkan makanan dengan menu yang sama tapi lebih layak.

Pihak sekolah juga menunjukkan makanan tersebut kepada para siswa untuk menjelaskan terkait keterlambatan waktu makan, karena harus menunggu makanan baru yang dikirimkan pihak vendor.

“Lalu, itulah ada anak yang merekam video untuk menyampaikan keluh kesahnya dengan harapan agar makanan diperbaiki dan dipercepat, daripada lama menunggu,” tambahnya.

Ia menambahkan, beberapa menu makanan memang agak sulit untuk dicek. Salah satunya ikan goreng tepung seperti yang tampak di video. Karena adonan tepung di bagian luar tampak sudah matang tapi sebenarnya bagian dalam ikan masih mentah.

Hal itu pula menjadi bahan evaluasi pihak sekolah yang kemudian disampaikan ke vendor untuk dapat memperbaharui kualitas makanan yang akan dikirimkan kedepannya.

Selain kepada vendor, sebagai tindak lanjut, permasalahan ini juga telah ia sampaikan ke Wakil Bupati Kotim yang diberikan kewenangan oleh Bupati Kotim untuk menangani Sekolah Rakyat, Dinas Sosial dan pihak kementerian terkait.

“Masalah ini masih dibahas dan kami masih menunggu arahan dari pimpinan. Sebenarnya kalau dari vendornya sudah memberikan respons cepat dengan segera mengganti makanan yang tidak layak,” demikian Nikkon.

Baca juga: DPRD Kotim ajak pemuda bersatu untuk pembangunan

Baca juga: Ketua DPRD Kotim minta gencarkan sosialisasi terkait rasionalisasi TPP

Baca juga: Guru di Kotim adu kekompakan dalam lomba senam


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.