Kasongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai mematangkan rencana belanja daerah untuk Tahun Anggaran 2026 melalui Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin langsung oleh Bupati Katingan, Saiful di Ruang Rapat Bupati.
Saiful di Kasongan, pada rapat yang dilaksanakan belum lama ini menyoroti pentingnya efektivitas dalam perencanaan anggaran. Dia meminta seluruh perangkat daerah mengajukan program yang benar-benar prioritas dan menghindari usulan yang tumpang tindih dengan kegiatan lain.
“Kita harus memastikan setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar memberi manfaat bagi rakyat. Saya minta semuanya lebih teliti menyusun program agar tidak terjadi duplikasi dan anggaran kita bisa digunakan secara optimal,” tegas Saiful.
Pj Sekda Christian Rain menambahkan bahwa penyusunan anggaran harus selaras dengan dokumen perencanaan yang telah ditetapkan, serta mengikuti ketentuan regulasi yang berlaku. Dia menekankan pentingnya koordinasi antardinas dalam setiap tahapan penyusunan.
“Sinergi antarperangkat daerah sangat dibutuhkan. Dengan komunikasi yang baik, penyusunan anggaran 2026 dapat berjalan lancar dan tepat waktu,” ucapnya.
Rakor berlangsung kondusif dengan pembahasan mendalam terkait kebutuhan belanja setiap perangkat daerah. Pemerintah Kabupaten Katingan menargetkan penyusunan APBD 2026 dapat dirampungkan sesuai jadwal agar pelaksanaan program tahun depan dapat segera dimulai tanpa hambatan.
Saiful kembali menyampaikan bahwa efektivitas penggunaan anggaran menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa setiap OPD harus mampu merancang program secara cermat, terukur, dan berbasis kebutuhan masyarakat.
“Belanja daerah tahun 2026 harus benar-benar kita arahkan pada program yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Tidak boleh lagi ada kegiatan yang sifatnya seremonial atau tidak mendukung target pembangunan,” ujar Saiful.
Menurut dia, pemerintah daerah perlu menjaga konsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan agar tidak terjadi tumpang tindih program. Efisiensi belanja juga diharapkan dapat memperkuat kapasitas fiskal daerah, sehingga ruang fiskal dapat digunakan untuk sektor prioritas seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
