Pisang memiliki kandungan gizi berdasarkan tingkat kematangan

id Pisang, memiliki, kandungan gizi, berdasarkan, tingkat kematangan, kalteng

Pisang memiliki kandungan gizi berdasarkan tingkat kematangan

Ilustrasi- Pekerja di rumah produksi industri kecil menengah pisang beku Shamiya tengah mengupas pisang sebagai bahan baku produksi. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Jakarta (ANTARA) - Pisang memiliki kandungan gizi yang baik pada kesehatan tergantung pada tingkat kematangan saat dimakan.

Dikutip laman Huff Post, Rabu, saat pisang matang, kandungan nutrisinya seperti jumlah gula, pati, dan vitamin juga akan berubah. Tingkat kematangan pisang dapat dikonsumsi tergantung kondisi dan tujuan kesehatan yang ingin dicapai.

Ahli diet terdaftar di My Crohns And Colitis Team Avery Zenker mengatakan pisang yang belum matang dengan tampilan hijau, kulit keras dan sulit dikupas memiliki kandungan pati resisten tinggi dan gula rendah.

Zenker mengatakan tingkat kematangan ini ideal bagi orang-orang yang berusaha mengontrol kadar glukosa darah, seperti mereka yang mengalami resistensi insulin seperti pada pradiabetes, diabetes tipe 2 , dan kondisi metabolik lainnya.

Pisang mentah juga bermanfaat bagi siapa pun yang ingin meningkatkan kesehatan usus dengan menyeimbangkan mikrobioma. Hal ini mungkin sangat penting bagi orang-orang yang sedang berusaha mengatasi masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar.

“Manfaat pati resisten sangat banyak, termasuk membantu memberi makan bakteri baik di usus yang mengurangi peradangan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil, pati resisten juga dicerna lebih lambat, yang dapat membuat Anda kenyang lebih lama,” menurut Zenker.

Ahli diet terdaftar dan juga dosen nutrisi di California State University, Long Beach Amanda Sauceda menambahkan pati resisten bertindak sangat mirip dengan serat yang baik untuk usus.

Ia difermentasi dalam usus sehingga ia menjadi bahan bakar bagi bakteri usus baik dan dapat membantu mengendalikan gula darah,

Sauceda mengatakan pisang mentah bisa dipadukan dengan selai kacang untuk mendapatkan sedikit protein dan lemak sehat, yang membantu respons gula darah yang lebih baik dan baik untuk usus.

Sementara untuk pisang dengan sedikit matang berwarna kuning dan sedikit hijau di ujungnya, menunjukkan pisang yang masih tinggi serat dan rendah gula. Dagingnya sedikit lebih lunak namun tidak sepadat pisang yang belum matang.

Zenker mengatakan pisang dengan tingkat kematangan ini memiliki pati resisten yang mulai diubah menjadi gula sederhana dan kadar mineralnya tetap stabil terutama kalium dan magnesium.

Ia merekomendasikan pisang ini kepada orang-orang yang membutuhkan energi stabil sepanjang hari tanpa efek signifikan pada gula darah, sangat baik bagi penderita resistensi insulin, pradiabetes, diabetes, sindrom metabolik, atau gangguan pencernaan.

“Mereka juga ideal untuk wanita peri- atau pasca-menopause karena kandungan pati resistennya yang membantu melawan efek resistensi insulin dan mendukung kesehatan usus saat terjadi perubahan hormonal,” tambah Zenker.

Pada tahap pisang matang berwarna kuning sepenuhnya dan lunak, mudah dikupas dan memiliki aroma manis, kandungan nutrisinya hampir setara dengan pisang yang kondisi hampir matang. Perbedaannya pada pisang matang, sebagian besar pati telah diubah menjadi gula alami, kadar serat menurun, dan kadar gula serta antioksidan meningkat. Vitamin dan mineral mencapai puncaknya.

Zenker menganjurkan pisang matang bagi orang-orang yang akan berolahraga, menginginkan energi dari makanan utuh yang cepat dan praktis, atau ingin meningkatkan asupan kalium (mungkin untuk mengelola tekanan darah tinggi atau masalah kardiovaskular lainnya), serta bagi anak-anak yang menginginkan makanan manis yang mudah dikonsumsi.

Pisang matang juga merupakan pilihan yang baik bagi orang-orang yang menginginkan serat tanpa perlu khawatir akan gangguan pencernaan. Sementara pada pisang yang sangat matang dengan bintik-bintik hitam disarankan untuk yang memiliki gejala pencernaan sensitif, nafsu makan rendah atau ingin camilan manis.

“Namun, orang yang sedang berusaha mengelola gula darahnya mungkin perlu menghindari pisang yang terlalu matang karena kandungan gulanya lebih tinggi,” kata Zenker.

Terakhir untuk pisang berwarna kecoklatan atau hitam dengan daging yang lembek menandakan pisang terlalu matang, ini memiliki kadar gula dan antioksidan tertinggi, serat terendah, kehilangan kandungan vitamin C, dan mempertahankan kandungan kaliumnya.

Mengenai vitamin lainnya, beberapa meningkat sementara yang lain menurun.

"Misalnya, pisang matang mengandung 14 miligram vitamin C , tetapi pisang yang terlalu matang mengandung 10 miligram. Menariknya, pisang yang terlalu matang mengandung sedikit lebih banyak folat daripada pisang matang,” kata Sauceda.


Pewarta :
Editor : Admin Portal
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.