Moscow (ANTARA
News)- Svet Zakarias, sahabat Soekarno dari Rusia, menilai presiden
pertama Indonesia itu bukan seorang playboy yang mata keranjang saat
menikahi sejumlah wanita.
"Soekarno seorang pencinta, bukan Don Juan atau Cassanova," kata lelaki gaek berusia lebih dari 80 tahun itu di Moscow, Minggu.
Menurut mantan wartawan Rusia yang bertugas di Indonesia pada masa Orde Lama dan Orde Baru itu, Soekarno adalah seorang artis.
"Sebagai pelukis, Soekarno menyukai keindahan dan kecantikan, bukan melulu seks," katanya dalam bahasa Indonesia yang fasih.
Sedangkan, lanjut dia, Don Juan dan Cassanova menyukai wanita untuk seks dan bersenang-senang.
"Soekarno jauh dari petualang cinta, ia seorang pemuja keindahan," tegasnya.
Bukti bahwa Soekarno bukan playboy tapi seorang pemuja keindahan, Zakarias mengatakan proklamator Indonesia itu menikahi wanita yang dipujanya.
"Semua cantik-cantik," katanya merujuk kepada isteri-isteri Soekarno seperti Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, dan Ratna Sari Dewi.
Di Rusia, katanya, ada desas-desus yang mengatakan Soekarno juga mencintai wanita Rusia saat berkunjung ke Moskow di era tahun 1960-an.
"Tapi saya tidak bisa mengkonfirmasi kebenarannya karena saya bukan pemegang lilin," katanya seraya menambahkan bahwa istilah pemegang lilin menurut bahasa Rusia merujuk kepada saksi mata yang melihat kejadiannya.
Wanita-wanita Rusia, kata Zakarias, cantik-cantik seperti juga mojang Priangan atau wanita Jawa yang aristokrat.
"Wajar kalau Soekarno tertarik sama wanita Rusia," katanya.
"Soekarno seorang pencinta, bukan Don Juan atau Cassanova," kata lelaki gaek berusia lebih dari 80 tahun itu di Moscow, Minggu.
Menurut mantan wartawan Rusia yang bertugas di Indonesia pada masa Orde Lama dan Orde Baru itu, Soekarno adalah seorang artis.
"Sebagai pelukis, Soekarno menyukai keindahan dan kecantikan, bukan melulu seks," katanya dalam bahasa Indonesia yang fasih.
Sedangkan, lanjut dia, Don Juan dan Cassanova menyukai wanita untuk seks dan bersenang-senang.
"Soekarno jauh dari petualang cinta, ia seorang pemuja keindahan," tegasnya.
Bukti bahwa Soekarno bukan playboy tapi seorang pemuja keindahan, Zakarias mengatakan proklamator Indonesia itu menikahi wanita yang dipujanya.
"Semua cantik-cantik," katanya merujuk kepada isteri-isteri Soekarno seperti Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, dan Ratna Sari Dewi.
Di Rusia, katanya, ada desas-desus yang mengatakan Soekarno juga mencintai wanita Rusia saat berkunjung ke Moskow di era tahun 1960-an.
"Tapi saya tidak bisa mengkonfirmasi kebenarannya karena saya bukan pemegang lilin," katanya seraya menambahkan bahwa istilah pemegang lilin menurut bahasa Rusia merujuk kepada saksi mata yang melihat kejadiannya.
Wanita-wanita Rusia, kata Zakarias, cantik-cantik seperti juga mojang Priangan atau wanita Jawa yang aristokrat.
"Wajar kalau Soekarno tertarik sama wanita Rusia," katanya.