Kairo
(ANTARA News) - Pemerintah Ethiopia kembali meyakinkan Mesir bahwa
proyek raksasa Bendungan Renaisans (Grand Renaissance Dam) tidak akan
merugikan Mesir menyangkut aliran air Sungai Nil.
"Ethiopia sedikitpun tidak berniat mengganggu aliran air Sungai Nil ke Mesir terkait dengan pembangunan bendungan itu," kata Dirut Proyek Bendungan Renaisans, Semegnew Bekele, kepada kantor berita Mesir, MENA, Kamis.
Menurut Bekele, ikatan persahabatan rakyat Ethiopia dan Mesir terlalu kuat sehingga tidak mungkin Ethiopia membuat sesuatu yang mencelakakan Mesir.
Disebutkan, pengadaan bendungan itu semata-mata untuk mengalahkan musuh bersama, yaitu kemiskinan, karena tujuan utamanya adalah produksi pembangkit listrik dan pertanian.
"Bahkan dengan bendungan itu dapat mencegah ancaman banjir ke Mesir bila musim hujan Ethiopia," paparnya.
Sementara itu, hubungan Cairo dan Addis Ababa merenggang belakangan ini akibat proyek bandungan tersebut.
Mesir meyakini bahwa proyek bendungan raksasa itu dapat mengganggu pasokan air bagi Mesir, yang merupakan sumber air utama Negeri Piramida itu.
Bulan lalu, Ethiopia mengumumkan bahwa proyek Bendungan Renaisans telah rampung 30 persen.
Proyek bernilai 4,7 miliar dolar AS itu akan mulai dimanfaatkan tahun depan.
Menteri Irigasi Mesir Mohamed Abdel Motalib pada pertengahan bulan silam berkunjung ke Addis Ababa untuk meminta peninjau ulang proyek bendungan tersebut, namun ditolak Ethiopia.
Di sisi lain, Ethiopia juga membantah laporan media massa Mesir bahwa Israel berperan aktif dalam proyek Bendungan Renaisans.(*)
"Ethiopia sedikitpun tidak berniat mengganggu aliran air Sungai Nil ke Mesir terkait dengan pembangunan bendungan itu," kata Dirut Proyek Bendungan Renaisans, Semegnew Bekele, kepada kantor berita Mesir, MENA, Kamis.
Menurut Bekele, ikatan persahabatan rakyat Ethiopia dan Mesir terlalu kuat sehingga tidak mungkin Ethiopia membuat sesuatu yang mencelakakan Mesir.
Disebutkan, pengadaan bendungan itu semata-mata untuk mengalahkan musuh bersama, yaitu kemiskinan, karena tujuan utamanya adalah produksi pembangkit listrik dan pertanian.
"Bahkan dengan bendungan itu dapat mencegah ancaman banjir ke Mesir bila musim hujan Ethiopia," paparnya.
Sementara itu, hubungan Cairo dan Addis Ababa merenggang belakangan ini akibat proyek bandungan tersebut.
Mesir meyakini bahwa proyek bendungan raksasa itu dapat mengganggu pasokan air bagi Mesir, yang merupakan sumber air utama Negeri Piramida itu.
Bulan lalu, Ethiopia mengumumkan bahwa proyek Bendungan Renaisans telah rampung 30 persen.
Proyek bernilai 4,7 miliar dolar AS itu akan mulai dimanfaatkan tahun depan.
Menteri Irigasi Mesir Mohamed Abdel Motalib pada pertengahan bulan silam berkunjung ke Addis Ababa untuk meminta peninjau ulang proyek bendungan tersebut, namun ditolak Ethiopia.
Di sisi lain, Ethiopia juga membantah laporan media massa Mesir bahwa Israel berperan aktif dalam proyek Bendungan Renaisans.(*)