Sampit (Antara Kalteng) - Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalteng, mengejar dua pelaku pembunuh Maulidin (54), seorang penjual jamu, warga Jalan Kapten Mulyono Gang Gambut Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit.

"Korban meninggal dunia di tempat kejadian. Kami masih menyelidiki kasus ini dengan meminta keterangan sejumlah saksi untuk menangkap pelaku," kata Wakapolres Kotawaringin Timur, Kompol Bronto Budiono di Sampit, Senin.

Pembunuhan itu terjadi Minggu (27/11) sekitar pukul 22:30 WIB. Saat itu korban dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Gang Gambut Kelurahan Mentawa Baru Hilir, usai berjualan jamu.

Korban menaiki sepeda motor, sedangkan istri dan adik sepupunya menyusul dengan berjalan kaki. Baru sekitar 100 meter memasuki Gang Gambut, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul dua orang berboncengan dan langsung menyabetkan senjata tajam ke wajah dan leher korban.

Istri dan adik sepupu korban yang berada tidak jauh dari korban, langsung menyelamatkan diri dengan lari bersembunyi ke semak belukar. Melihat korban tersungkur bersimbah darah, kedua pelaku langsung kabur di kegelapan malam.

Akibat luka parah yang diderita, korban akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya di lokasi kejadian. Jenazah korban kemudian dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit untuk divisum.

"Kasusnya masih kami dalami, jadi kami belum menyimpulkan apa motif pembunuhan ini. Mudah-mudahan bisa kita ungkap dan pelakunya bisa segera ditangkap," harap Bronto.

Sementara itu, informasi di lapangan menyebutkan, beberapa waktu lalu anak korban pernah menerima teror melalui telepon dari seseorang tidak dikenal yang mengancam akan membunuh keluarga mereka.

Kasus ini menambah panjang daftar kasus pembunuhan di Kotawaringin Timur yang pelakunya belum tertangkap. Kasus-kasus itu di antaranya pembunuhan oleh saudara sendiri di Simpang Tiga Baamang, pembunuhan seorang pemilik salon kecantikan di Baamang serta beberapa kasus di kecamatan lain. 

Pewarta : Norjani
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024