Muara Teweh (Antara Kalteng) - Seluruh sekolah di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah tingkat Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama diminta melakukan kerja sama dengan pihak sekolah, siswa dan orang tua terkait ancaman penculikan anak yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir di berbagai daerah di Indonesia.

"Saat ini surat resmi dari Dinas Pendidikan Barito Utara terkait permintaan kerja sama pengawasan anak didik atau pelajar sudah kami sampaikan ke sekolah-sekolah TK, SD dan SLTP di dalam kota Muara Teweh dan sekitarnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Masdulhaq di Muara Teweh, Senin.

Menurut Masdulhaq, permintaan kerja sama mengawasi anak didik ini terkait adanya penculikan anak seperti diberitakan media cetak maupun eletronik di sejumlah daerah dengan berbagai modus dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Terkait hal itu, kata dia, maka diwajibkan adanya kerjasama antara siswa, guru sekolah dan orang tua di daerah ini untuk meningkatkan pengawasan kepada anak didik selama kegiatan belajar hingga saat-saat waktu jam pulang sekolah.

"Di samping itu diterapkan pembuatan password atau sandi (kata kunci rahasia) yang disepakati oleh ketiga komposisi itu yaitu anak didik, guru/satpam dan orang tua murid," katanya.

Masdulhaq mengatakan, dengan adanya kata kunci rahasia itu dipastikan dapat meminimalisir adanya penculikan anak disaat jam-jam sekolah, karena password hanya diketahui oleh ketiga pihak itu.

Selain itu kepada satpam sekolah diminta menjaga pintu masuk keluar siswa harus dijaga dengan penuh ketelitian (selalu waspada) terhadap setiap orang yang mengatasnamakan orang tua siswa.

"Hati-hati terhadap anak didik jangan mudah percaya dengan setiap orang yang mengaku keluarga orang tua siswa, tanggung jawab mendidik anak bukan sepenuhnya jawab diserahkan dengan guru, tapi tanggung jawab bersama antara orang tua dan guru," tegas Masdulhaq.

Sementara info yang diterima menyebutkan upaya penculikan anak ini sempat terjadi dalam sebulan terakhir di Muara Teweh, yakni di sebuah sekolah TK di Jalan Ronggolawe terhadap salah seorang muridnya.

"Ada seseorang laki-laki mengaku keluarga dari anak tersebut dan mau menjemputnya pulang, namun para guru curiga karena tidak mengenal orang itu dan pihak sekolah tidak mau, kemudian anak tersebut diantar pihak sekolah ke rumah orang tuanya," kata warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya.

Pewarta : Kasriadi
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024