Jakarta (Antara Kalteng) - Politisi Golkar Nurul Arifin mengaku ingin mengukir sejarah seiring keputusannya maju sebagai bakal calon Wali Kota Bandung di Pilkada serentak 2018 mendatang.

"Saya siap karena melihat satu peluang, kan belum ada sejarahnya Wali Kota Bandung perempuan," ujar Nurul di sela kunjungannya bersama Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) beraudiensi dengan Menteri Dalam Negeri, di Jakarta, Rabu. 

Nurul Arifin menekankan konsep dirinya maju sebagai bakal calon wali kota adalah tidak ingin menjadi pemimpin Kota Bandung melainkan menjadi seorang ibu bagi Kota Bandung.

"Konsepnya supaya berbeda dengan para pria sebelumnya. Dan tentu saya akan meneruskan yang telah diwujudkan Bapak Ridwan Kamil, saya ingin membuat pembangunan lebih menyebar dan membangun dari pinggiran," jelas Nurul.

Ketua KPPG Ulla Nurachwaty menyatakan selain mendukung Nurul Arifin, secara umum KPPG kini tengah menginventarisasi kader-kader perempuan Golkar dari seluruh Indonesia yang berpotensi maju sebagai kepala daerah dan calon legislatif. 

Hal ini seiring dengan ketentuan UU Pemilu yang memberikan alokasi kursi 30 persen perempuan dalam politik. 

"Kami sedang inventarisir, insyaallah gerakan dan kontribusinya tidak mengecewakan masyarakat. Salah satunya ada Ibu Nurul yang sedang kami elus-elus untuk maju sebagai calon Wali Kota Bandung nanti," ujar Ulla. 

Adapun tujuan utama KPPG beraudiensi dengan Mendagri adalah menyampaikan undangan kepada Mendagri untuk dapat hadir sebagai pembicara dalam workshop yang akan dilakukan KPPG, Sabtu 26 Agustus 2017 di Jakarta. 

Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024