Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menergetkan pembangunan jembatan konstruksi baja yang melintasi Sungai Lahei yang menghubungkan Kelurahan Lahei I dan Lahei II Kecamatan Lahei selesai tahun 2019.
"Kita targetkan jembatan yang dapat membuka akses daerah pedalaman menghubungkan tiga kecamatan yakni Kecamatan Lahei, Lahei Barat dan Teweh Baru dapat berfungsi tahun depan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Barut, Fery Kusmiadi di Muara Teweh, Rabu.
Menurut Fery, pembangunan jembatan tersebut telah dilakukan tahun 2017 lalu dengan spesifikasi teknis yang memadai yaitu jembatan rangka baja tipe C, mampu menampung beban 62,5 ton dengan anggaran biaya keseluruhan diperkirakan Rp17 miliar.
Dana tersebut dialokasikan tahun 2017 melalui APBD Murni sebesar Rp12,5 miliar, sedangkan tahun 2018 ini dialokasikan sebesar Rp7,9 miliar dengan pekerjaan diantaranya pemasangan rangka baja.
"Kita harapkan pekerjaan sesuai rencana sehingga tahun depan dilakukan penyelesaian pekerjaan dengan pengecoran lantai dan dapat dilalui masyarakat," kata Fery didampingi Kabid Bina Marga, Zainudin.
Fery menjelaskan, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan ini merupakan prioritas pembangunan Barito Utara, dalam rangka membuka akses tranportasi masyarakat, khususnya di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Lahei Barat, Lahei dan Teweh Baru.
Pembangunan jembatan penghubung ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memasarkan hasil bumi, sumber daya alam yang dihasilkan untuk dibawa ke Muara Teweh ibu kota Kabupaten Barito Utara.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Camat, Lurah Lahei I dan Lurah Lahei II dan jajarannya dan khususnya kepada masyarakat Kecamatan Lahei yang telah menghibahkan tanah untuk pembangunan jalan dan jembatan ini, semoga semua yang dilakukan ini bernilai ibadah," ujarnya.
"Kita targetkan jembatan yang dapat membuka akses daerah pedalaman menghubungkan tiga kecamatan yakni Kecamatan Lahei, Lahei Barat dan Teweh Baru dapat berfungsi tahun depan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Barut, Fery Kusmiadi di Muara Teweh, Rabu.
Menurut Fery, pembangunan jembatan tersebut telah dilakukan tahun 2017 lalu dengan spesifikasi teknis yang memadai yaitu jembatan rangka baja tipe C, mampu menampung beban 62,5 ton dengan anggaran biaya keseluruhan diperkirakan Rp17 miliar.
Dana tersebut dialokasikan tahun 2017 melalui APBD Murni sebesar Rp12,5 miliar, sedangkan tahun 2018 ini dialokasikan sebesar Rp7,9 miliar dengan pekerjaan diantaranya pemasangan rangka baja.
"Kita harapkan pekerjaan sesuai rencana sehingga tahun depan dilakukan penyelesaian pekerjaan dengan pengecoran lantai dan dapat dilalui masyarakat," kata Fery didampingi Kabid Bina Marga, Zainudin.
Fery menjelaskan, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan ini merupakan prioritas pembangunan Barito Utara, dalam rangka membuka akses tranportasi masyarakat, khususnya di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Lahei Barat, Lahei dan Teweh Baru.
Pembangunan jembatan penghubung ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memasarkan hasil bumi, sumber daya alam yang dihasilkan untuk dibawa ke Muara Teweh ibu kota Kabupaten Barito Utara.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Camat, Lurah Lahei I dan Lurah Lahei II dan jajarannya dan khususnya kepada masyarakat Kecamatan Lahei yang telah menghibahkan tanah untuk pembangunan jalan dan jembatan ini, semoga semua yang dilakukan ini bernilai ibadah," ujarnya.