Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah berencana akan membongkar bangunan yang menutupi sejumlah drainase di beberapa lokasi yang ada di beberapa kelurahan di daerah itu. 

"Apabila terkena program perbaikan oleh instansi teknis yang membidangi masalah tersebut, tentunya bangunan yang menutupi saluran drainase akan di bongkar," kata Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin saat melakukan peninjuan terhadap beberapa drainase di Palangka Raya, Minggu.

Ia memastikan, di kawasan Kelurahan Panarung sejumlah bangunan yang menutupi drainase, akan dilakukan pembongkaran oleh instansi terkait. Sebab, salah satunya kawasan Jalan Pinus banyak rumah langsung toko (ruko) yang menutupi saluran drainase. 

Alhasil, ketika hujan turun dengan intensitas tinggi kawasan tersebut mengalami banjir. Kuat dugaan itu disebabkan karena saluran drainase di daerah setempat tidak berfungsi dengan baik, sehingga selalu mengalami banjir.

"Kalau tidak salah bulan April atau Mei kawasan setempat ditindak lanjuti dan dilakukan pembongkaran untuk dilakukan perbaikan," ucap wali kota termuda se-Kalteng tersebut. 

Di lokasi yang sama Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya Arbert Tombak menegaskan, anggaran perbaikan infrastruktur melalui dana swakelola yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp1,5 miliar. 

Dana tersebut akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur sementara yang sifatnya mendesak, baik itu perbaikan jalan berlobang ataupun pembersihan drainase yang ada di Kota Palangka Raya. 

"Hari ini sejumlah instansi terkait melakukan pengecekan sekaligus melakukan pembersihan sejumlah drainase yang memiliki kotoran atau lumpur yang sudah tebal di dalam drainase, karena tidak pernah dibersihkan," katanya. 

"Hal itu juga yang membuat selama ini terjadinya banjir di beberapa tempat, karena saluran tersebut mengalami penurunan fungsi sebagaimana mestinya," bebernya. 

Arbert menambahkan, dari sejumlah titik saluran drainase yang kami kunjungi hampir 80 persen kotoran atau lumpur di dalamnya tebal dan menumpuk. Maka dari itu tim ini turun bertujuan untuk mengangkat lumpur dan rumput yang menggenang di saluran milik warga tersebut. 

"Untuk fokus kami dalam penanganan mengangkat lumpur dan kotoran di dalam drainase yakni kawasan, sepanjang Jalan Temanggung Tilung dan di wilayah Kelurahan Panarung. Sedangkan perbaikan jalan di fokuskan di sepanjang Jalan Rajawali dengan menggunakan dana swakelola instansi teknis," tandasnya. 

Pewarta : Adi Wibowo
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024