Balita gizi buruk dianiaya ayahnya hingga tulang paha patah

Rabu, 17 Juli 2019 13:17 WIB

Kupang (ANTARA) - Penyidik Kepolisian Resort Kupang, Polda Nusa Tenggara Timur, mulai melakukan penyidikan kasus dugaan penganiayaan terhadap Diana Dimayanti Sabneno (2), penderita gizi buruk, yang menyebabkan paha kiri dan tangan kiri korban patah yang dilakukan oleh ayah kandungnya, Abraham Sabneno, Minggu (14/7).

"Kami sudah menerima laporan penganiayaan anak yang dilakukan ayah kandungnya. Penyidik telah menetapkan pelaku sebagai tersangka dalam kasus penganaiyaan anak dibawah umur yang sedang menderita gizi buruk itu," kata Kapolres Kupang, AKBP Indera Gunawan ketika dikonfirmasi Antara di Babau, Rabu.

Indera Gunawan mengatakan hal itu terkait terjadinya kasus penganiayaan anak yang juga merupakan penderita gizi buruk di Desa Oenesu, Batakte, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang menyebabkan beberapa bagian tubuh korban terluka akibat penganiayaan dilakukan ayah kandung korban.

Baca juga: Ini aturan bermain gadget untuk balita

Menurut Kapolres, kasus penganiyaan yang dialami korban terjadi pada Minggu 14 Juli 2019 sekitar pukul 16.30 wita di rumah pelaku di RT 01 RW 01, Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Pelaku, tambah Kapolres, melakukan penganiayaan terhadap korban yang sedang mendrita gizi buruk hingga tubuh korban terluka serta paha kiri dan tangan kiri korban patah.

Ia mengatakan Kepolisian sedang memburu tersangka Abraham Sabneno yang melarikan diri setelah melakukan penganiayaan terhadap korban.

Baca juga: Penyelidikan kasus ayah aniaya balita hingga tewas

"Pelaku masih dalam pengejaran Kepolisian. Kami sudah menetapkan pelaku sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan anak," tegas Kapolres.

Menurut Kapolres berdasarkan informasi warga di Oenesu, Kecamatan Kupang Barat bahwa pelaku yang telah memiliki delapan orang anak itu sering melakukan penganiayaan terhadap anak-anaknya.

"Pelaku yang bekerja sebagai petani itu memiliki delapan orang anak dan sering melakukan penganiayaan terhadap anak-anaknya sendiri,"tegas Kapolres.

Baca juga: Ini motif pembunuhan balita di Kapuas Hulu
Baca juga: Pneumonia pada balita bisa dipicu asap rokok
Baca juga: Mahasiswa UM Purwokerto ciptakan celana terapi bagi balita

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Rekomendasi ahli gizi untuk atasi tubuh yang kekurangan protein

18 November 2024 11:10 Wib

Ahli gizi sebut makanan manis punya daya tarik tinggi bagi anak

15 November 2024 10:26 Wib

SSGI penting untuk dapatkan data status gizi masyarakat di Katingan

01 October 2024 15:26 Wib

Pelajar di Kapuas diberi pengetahuan tentang pentingnya pemenuhan gizi

23 August 2024 15:56 Wib

Rumah Pangan B2SA di Tamban Lupak diharap bantu tingkatkan gizi masyarakat

23 August 2024 5:30 Wib
Terpopuler

Veronica Tan sebut pentingnya mengubah paradigma pengajaran PAUD

Kabar Daerah - 24 November 2024 17:10 Wib

Sebanyak 7.200 personel gabungan siap amankan pilkada di Kalteng

Kabar Daerah - 25 November 2024 17:13 Wib

West Ham tekuk tuan rumah Newcastle

Olahraga - 26 November 2024 15:56 Wib

Usai mencoblos di TPS, begini harapan peserta Pilkada Kapuas

Kabar Daerah - 27 November 2024 16:12 Wib

Dishub Kobar periksa kelaikan angkutan umum jelang Natal dan Tahun Baru

Kabar Daerah - 28 November 2024 7:46 Wib