Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran berencana menggandeng dan menjalin kerjasama dengan Perusahaan Umum Perikanan Indonesia, agar penghasilan nelayan dan pembudidaya ikan, sekaligus pendapatan asli daerah dari sektor kelautan dan perikanan mengalami peningkatan yang signifikan.
Langkah tersebut dilakukan karena panjang garis pantai di provinsi Kalteng mencapai 750 km yang diisi berbagai jenis ikan primadona di seluruh Indonesia bahkan negara lain, kata Sugianto di Palangka Raya, Rabu.
"Saya sudah arahkan Sekda dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalteng agar secara serius untuk mempersiapkan dan mengawal rencana kerjasama dengan Perum Perikanan Indonesia itu secara efektif," singkat Sugianto.
Berdasarkan data DKP Kalteng, jenis ikan yang hidup dan berkembang biak di sepanjang garis pantai daerah ini adalah kembung, kakap putih, kakap, belanak, bawal putih, kenyar dan tenggiri. Semua jenis ikan tersebut termasuk digemari masyarakat dan harganya relatif mahal.
Kepala DKP Kalteng Darliansjah menuturkan bahwa rencana gubernur untuk menggandeng Perum Perikanan Indonesia, telah ditindaklanjuti secara serius. Bahkan, Direktur Operasional Perum Perikanan Indonesia Farida telah berkoordinasi dengan Sekda Kalteng Fahrizal Fitri untuk membahas masalah tersebut.
"Dalam pertemuan itu, bapak Sekda mengarahkan dan mengharapkan agar kerjasama itu dengan pola kemitraan yang memberikan dampak saling menguntungkan," beber dia.
Adapun saling menguntungkan yang dimaksud Sekda Kalteng yakni, pemprov mendapatkan PAD, penghasilan nelayan serta pembudidaya ikan meningkatkan, dan Perum Perikanan Indonesia dapat menstabilkan harga serta ketersediaan ikan segar.
Baca juga: DKP Kalteng tindaklanjuti keinginan gubernur lindungi sumber ikan
Darliansjah mengatakan ruang lingkup yang akan dikerjasama dengan Perum Perikanan Indonesia diantaranya, pengelolaan dan pemanfaatan beberapa fasilitas pelabuhan perikanan di Kumai dan Kuala Pembuang yaitu coldstorage dan pabrik es.
"Kerjasama pembelian hasil tangkapan ikan nelayan, fasilitasi modal usaha, pengadaan kapal nelayan dan alat tangkap ikan, juga kerjasama pilot project tambak moderen dan pembinaan tambak rakyat Kalteng," kata Darliansjah.
Sementara itu, Direktur Operasional Perum Perikanan Indonesia Farida menyatakan bahwa Sebagai persiapan penyusunan perjanjian kerja sama (PKS) aPemprov Kalteng dgn Perum Perikanan Indonesia, Tim Teknis gabungan sudah turun ke lapangan pada tanggal 7 Agustus 2019.
Di mana tim teknis itu meninjau Pelabuhan Perikanan Kumai, untuk bertemu dan berdikusi langsung ke pemangku kepentingan, yakni Kepala Pelabuhan Perikanan Kumai dan Kuala Pembuang, Petugas Teknis lapangan DKP Kalteng, serta perwakilan nelayan.
Baca juga: Pemprov sebar puluhan ribu ikan jelawat ke sejumlah Danau
"Kami sangat optimis dengan potensi kelautan dan perikanan Kalteng. Insya Allah kami dukung serta akan percepat realisasi PKS, juga kami segera merealisasikan pelaksanaan program2 usaha kerjasama ini” kata Farida.
Baca juga: DKP Kalteng bersihkan dan tanam mangrove di Kotawaringin Barat
Baca juga: DKP Kalteng gelar operasi gabungan di perairan laut Kotawaringin Barat
Langkah tersebut dilakukan karena panjang garis pantai di provinsi Kalteng mencapai 750 km yang diisi berbagai jenis ikan primadona di seluruh Indonesia bahkan negara lain, kata Sugianto di Palangka Raya, Rabu.
"Saya sudah arahkan Sekda dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalteng agar secara serius untuk mempersiapkan dan mengawal rencana kerjasama dengan Perum Perikanan Indonesia itu secara efektif," singkat Sugianto.
Berdasarkan data DKP Kalteng, jenis ikan yang hidup dan berkembang biak di sepanjang garis pantai daerah ini adalah kembung, kakap putih, kakap, belanak, bawal putih, kenyar dan tenggiri. Semua jenis ikan tersebut termasuk digemari masyarakat dan harganya relatif mahal.
Kepala DKP Kalteng Darliansjah menuturkan bahwa rencana gubernur untuk menggandeng Perum Perikanan Indonesia, telah ditindaklanjuti secara serius. Bahkan, Direktur Operasional Perum Perikanan Indonesia Farida telah berkoordinasi dengan Sekda Kalteng Fahrizal Fitri untuk membahas masalah tersebut.
"Dalam pertemuan itu, bapak Sekda mengarahkan dan mengharapkan agar kerjasama itu dengan pola kemitraan yang memberikan dampak saling menguntungkan," beber dia.
Adapun saling menguntungkan yang dimaksud Sekda Kalteng yakni, pemprov mendapatkan PAD, penghasilan nelayan serta pembudidaya ikan meningkatkan, dan Perum Perikanan Indonesia dapat menstabilkan harga serta ketersediaan ikan segar.
Baca juga: DKP Kalteng tindaklanjuti keinginan gubernur lindungi sumber ikan
Darliansjah mengatakan ruang lingkup yang akan dikerjasama dengan Perum Perikanan Indonesia diantaranya, pengelolaan dan pemanfaatan beberapa fasilitas pelabuhan perikanan di Kumai dan Kuala Pembuang yaitu coldstorage dan pabrik es.
"Kerjasama pembelian hasil tangkapan ikan nelayan, fasilitasi modal usaha, pengadaan kapal nelayan dan alat tangkap ikan, juga kerjasama pilot project tambak moderen dan pembinaan tambak rakyat Kalteng," kata Darliansjah.
Sementara itu, Direktur Operasional Perum Perikanan Indonesia Farida menyatakan bahwa Sebagai persiapan penyusunan perjanjian kerja sama (PKS) aPemprov Kalteng dgn Perum Perikanan Indonesia, Tim Teknis gabungan sudah turun ke lapangan pada tanggal 7 Agustus 2019.
Di mana tim teknis itu meninjau Pelabuhan Perikanan Kumai, untuk bertemu dan berdikusi langsung ke pemangku kepentingan, yakni Kepala Pelabuhan Perikanan Kumai dan Kuala Pembuang, Petugas Teknis lapangan DKP Kalteng, serta perwakilan nelayan.
Baca juga: Pemprov sebar puluhan ribu ikan jelawat ke sejumlah Danau
"Kami sangat optimis dengan potensi kelautan dan perikanan Kalteng. Insya Allah kami dukung serta akan percepat realisasi PKS, juga kami segera merealisasikan pelaksanaan program2 usaha kerjasama ini” kata Farida.
Baca juga: DKP Kalteng bersihkan dan tanam mangrove di Kotawaringin Barat
Baca juga: DKP Kalteng gelar operasi gabungan di perairan laut Kotawaringin Barat