Palangka Raya (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Tengah mendorong orang tua semakin terampil mengasuh anak untuk menjamin tumbuh kembang mereka yang maksimal.
"Upaya itu dilakukan BKKBN Kalteng salah satunya melalui acara orientasi menjadi orang tua hebat bagi pengelola program ketahanan keluarga dan ketua atau kader BKB HI di Kalimantan Tengah," kata Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Satyawati Kusumawijaya di Palangka Raya, Selasa.
Ia mengatakan Program Bina Keluarga Balita (BKB) penting diketahui para orang tua dalam upaya mengasuh anak.
Baca juga: BKKBN Kalteng canangkan sekolah siaga kependudukan
Manfaat BKB bagi orang tua, kata dia, seperti pandai merawat anak dan memiliki pengetahuan tentang pola asuh anak yang baik.
Selain itu, kata dia, memiliki keterampilan dalam mengasuh dan mendidik anak memperkuat ikatan batin antara orang tua dan anak, serta dapat mencegah kekerdilan.
"Jika orang tua mengetahui BKB, anak akan tumbuh dan berkembang optimal, sehat, cerdas dan terampil, bertakwa dan berkepribadian luhur," katanya.
Hal tersebut, lanjut Satywati, karena lingkungan akan berpengaruh dalam tumbuh kembang anak.
Jika anak dididik dalam lingkungan yang baik, sehat, dan cerdas, kata dia, maka anak pun akan memiliki benteng yang kuat dari pengaruh negatif.
Baca juga: Dua sekolah di Kotim jadi Sekolah Siaga Kependudukan
Dia juga meminta para ayah turut aktif mengambil peran dalam pola asuh anak sebagai upaya memperkuat ketahanan keluarga.
"Ayah juga berperan penting dalam pengasuhan anak. Hasil penelitian anak bisa pintar kalau ibu juga pintar. Tapi seiring berjalannya waktu, tumbuh kembang anak dipengaruhi lingkungan. Artinya di situ ada ayah dan keluarga besar termasuk lingkungan sosial," katanya.
Melalui acara tersebut, Satyawati berharap orang tua, pengelola, dan kader BKB semakin memahami cara menjadi orang tua hebat dalam mengasuh dan mengawal tumbuh kembang anak pada usia 0-6 tahun.
Ketua panitia acara, Bakti, mengatakan selain orientasi BKB HI pada kegiatan itu juga dilaksanakan sosialisasi materi lansia tanggung tujuh dimensi dan materi pralanjut usia bagi kader Bina Keluarga Lansia (BKL) se-Kalimantan Tengah.
"Peserta acara orientasi dan sosialisasi terdiri dari pengelola program KKBPK, kader/ketua kelompok BKB HI dari Kampung KB dan kader/ketua kelompok BKL CoE," katanya.
Baca juga: Penyuluh diminta tingkatkan intervensi penanganan stunting
Baca juga: Target BKKBN 2020 gunakan 'brand' lebih milenial
Baca juga: BKKBN-Pemerintah Kalteng sinergikan program kependudukan
"Upaya itu dilakukan BKKBN Kalteng salah satunya melalui acara orientasi menjadi orang tua hebat bagi pengelola program ketahanan keluarga dan ketua atau kader BKB HI di Kalimantan Tengah," kata Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Satyawati Kusumawijaya di Palangka Raya, Selasa.
Ia mengatakan Program Bina Keluarga Balita (BKB) penting diketahui para orang tua dalam upaya mengasuh anak.
Baca juga: BKKBN Kalteng canangkan sekolah siaga kependudukan
Manfaat BKB bagi orang tua, kata dia, seperti pandai merawat anak dan memiliki pengetahuan tentang pola asuh anak yang baik.
Selain itu, kata dia, memiliki keterampilan dalam mengasuh dan mendidik anak memperkuat ikatan batin antara orang tua dan anak, serta dapat mencegah kekerdilan.
"Jika orang tua mengetahui BKB, anak akan tumbuh dan berkembang optimal, sehat, cerdas dan terampil, bertakwa dan berkepribadian luhur," katanya.
Hal tersebut, lanjut Satywati, karena lingkungan akan berpengaruh dalam tumbuh kembang anak.
Jika anak dididik dalam lingkungan yang baik, sehat, dan cerdas, kata dia, maka anak pun akan memiliki benteng yang kuat dari pengaruh negatif.
Baca juga: Dua sekolah di Kotim jadi Sekolah Siaga Kependudukan
Dia juga meminta para ayah turut aktif mengambil peran dalam pola asuh anak sebagai upaya memperkuat ketahanan keluarga.
"Ayah juga berperan penting dalam pengasuhan anak. Hasil penelitian anak bisa pintar kalau ibu juga pintar. Tapi seiring berjalannya waktu, tumbuh kembang anak dipengaruhi lingkungan. Artinya di situ ada ayah dan keluarga besar termasuk lingkungan sosial," katanya.
Melalui acara tersebut, Satyawati berharap orang tua, pengelola, dan kader BKB semakin memahami cara menjadi orang tua hebat dalam mengasuh dan mengawal tumbuh kembang anak pada usia 0-6 tahun.
Ketua panitia acara, Bakti, mengatakan selain orientasi BKB HI pada kegiatan itu juga dilaksanakan sosialisasi materi lansia tanggung tujuh dimensi dan materi pralanjut usia bagi kader Bina Keluarga Lansia (BKL) se-Kalimantan Tengah.
"Peserta acara orientasi dan sosialisasi terdiri dari pengelola program KKBPK, kader/ketua kelompok BKB HI dari Kampung KB dan kader/ketua kelompok BKL CoE," katanya.
Baca juga: Penyuluh diminta tingkatkan intervensi penanganan stunting
Baca juga: Target BKKBN 2020 gunakan 'brand' lebih milenial
Baca juga: BKKBN-Pemerintah Kalteng sinergikan program kependudukan