Sampit (ANTARA) - Masyarakat di Kecamatan Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah sangat berharap dibangun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) baru, bahkan warga sudah menyiapkan hibah lahan untuk pembangunan sekolah tersebut.
"Selain warga dari lima desa, usulan pembangunan SMKN itu juga untuk menampung anak-anak karyawan perkebunan kelapa sawit agar bisa melanjutkan pendidikan di sekolah yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka," kata Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur H Ary Dewar di Sampit, Senin.
Aspirasi itu disampaikan masyarakat kepada Ary Dewar saat dia melakukan reses perorangan ke daerah pemilihannya yakni daerah pemilihan 4 yang meliputi Kecamatan Cempaga Hulu, Cempaga, Kota Besi dan Telawang.
Saat ini di Kecamatan Cempaga terdapat SMK Negeri 1 Cempaga dan SMA Negeri 1 Cempaga di Desa Sungai Paring. Namun masyarakat menilai perlu tambahan sekolah, khususnya SMKN sesuai kebutuhan pasar kerja dan pertimbangan jarak dan banyaknya peserta didik lulusan SMP.
Ary Dewar menyebutkan, masyarakat yang mengusulkan pembangunan SMKN baru adalah warga lima desa yakni Luwuk Ranggan, Patai, Rubung Buyung, Bukit Raya dan Parit. Sebagai wujud keseriusan, warga sudah menyiapkan lahan seluas tiga hektare di Desa Patai yang akan dihibahkan untuk dibangun SMKN.
SMKN baru tersebut untuk menampung banyaknya lulusan SMP di wilayah itu. Desa Luwuk Ranggan memiliki SMPN 7 Cempaga, Desa Rubung Buyung memiliki SMPN 6 Cempaga dan Desa Bukit Raya terdapat SMPN 5 Cempaga.
Baca juga: Ketua RT di Kotim mengadu minta insentif dinaikkan
Baca juga: Polisi dan masyarakat Kotim bahu-membahu membangun rumah warga tidak mampu
Masyarakat mengusulkan pendirian SMKN karena berharap sekolah kejuruan ini nantinya bisa mencetak lulusan yang siap kerja. Apalagi, di kawasan itu terdapat perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menjadi bisa peluang bagi lulusan SMKN nanti untuk mencari pekerjaan nantinya.
Ketua DPC Partai Gerindra berharap usulan ini menjadi prioritas dan disetujui pemerintah provinsi untuk diperjuangkan ke pusat. Seperti diketahui, kewenangan pengelolaan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat kini menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
"Kami berharap usulan ini mendapat prioritas oleh pemerintah provinsi. Ini juga sejalan dengan program gubernur yang berharap SMK lebih banyak untuk mempersiapkan generasi muda kita yang siap kerja," kata Ary Dewar.
DPRD Kotawaringin Timur terus mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten mengembangkan sektor pendidikan yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia sangat erat kaitannya dengan pengentasan pengangguran, kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Memprihatinkan, puskesmas pelosok Kotim tanpa dokter
Baca juga: Memprihatinkan, puskesmas pelosok Kotim tanpa dokter