Legislator Kotim desak jalan Cempaga-Seranau diperbaiki
Sampit (ANTARA) - Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Dadang Siswanto mendesak pemerintah daerah segera memperbaiki jalan yang menghubungkan Kecamatan Cempaga dan Seranau karena rusak parah.
"Tolong segera ditangani, setidaknya agar bisa fungsional karena jalan itu sangat dibutuhkan masyarakat. Tolong diprioritaskan," kata Dadang di Sampit, Rabu.
Dadang banyak mendapat keluhan dari masyarakat terkait kerusakan jalan tersebut. Bahkan beberapa waktu lalu saat reses, dia juga sempat meninjau jalan di kawasan itu, khususnya di Desa Batuah Kecamatan Seranau.
Wakil Ketua Komisi III ini getol menyuarakan aspirasi ini karena sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Apalagi, Seranau merupakan satu dari dua kecamatan di daerah pemilihan yang diwakilinya.
Menurutnya, keberadaan jalan itu sangat dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari dan kegiatan ekonomi masyarakat. Kerusakan jalan membuat kegiatan masyarakat menjadi terganggu.
Dadang menjelaskan, jalan tersebut dirintis oleh pemerintah kabupaten untuk membuka keterisolasian jalan darat. Dalam perencanaan, jalan dibuat dari jembatan di Desa Cempaka Mulia Timur melintasi Kecamatan Seranau hingga desa paling ujung di Kecamatan Pulau Hanaut yang berbatasan dengan Pegatan Kabupaten Katingan.
Pembukaan jalan menggunakan dana dari APBD kabupaten dengan sistem pembayaran multi years atau tahun jamak yakni selama tiga tahun anggaran. Sayangnya setelah pengerjaan tahap awal itu, proyek jalan itu belum dilanjutkan lantaran terbatasnya anggaran pemerintah daerah akibat imbas pandemi COVID-19 yang melanda sejak awal 2020 lalu.
Kini jalan yang sudah ada pun menjadi rusak parah. Jalan penuh kubangan sehingga membuat kendaraan, khususnya mobil dan truk kesulitan melintas untuk mengangkut hasil panen pertanian warga setempat.
"Selain berharap kepada pemerintah daerah, kami juga mengajak dunia usaha untuk membantu. Setidaknya perusahaan yang ada di sekitar situ lah membantu penanganan darurat karena ini demi masyarakat kita juga," ujar Dadang.
Sulistiawanto, salah seorang sopir angkutan mengatakan, kerusakan jalan sangat parah. Tidak jarang kendaraan ambles sehingga harus ditarik mobil lainnya.
"Ini sangat menghambat masyarakat mengangkut hasil bumi seperti sawit, rotan dan karet. Mohon pemerintah membantu kami dengan memperbaiki jalan ini," ujarnya.
Nurdin, warga lainnya menyampaikan keluhan serupa. Dia berharap kerusakan jalan tersebut segera ditangani agar kegiatan ekonomi masyarakat kembali lancar.
"Kami minta dengan sangat hormat kepada dinas terkait untuk membantu pemeliharaan jalan karena kerusakan ini sangat mengganggu sekali. Mohon harapan kami didengar dan dikabulkan," demikian Nurdin.
"Tolong segera ditangani, setidaknya agar bisa fungsional karena jalan itu sangat dibutuhkan masyarakat. Tolong diprioritaskan," kata Dadang di Sampit, Rabu.
Dadang banyak mendapat keluhan dari masyarakat terkait kerusakan jalan tersebut. Bahkan beberapa waktu lalu saat reses, dia juga sempat meninjau jalan di kawasan itu, khususnya di Desa Batuah Kecamatan Seranau.
Wakil Ketua Komisi III ini getol menyuarakan aspirasi ini karena sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Apalagi, Seranau merupakan satu dari dua kecamatan di daerah pemilihan yang diwakilinya.
Menurutnya, keberadaan jalan itu sangat dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari dan kegiatan ekonomi masyarakat. Kerusakan jalan membuat kegiatan masyarakat menjadi terganggu.
Dadang menjelaskan, jalan tersebut dirintis oleh pemerintah kabupaten untuk membuka keterisolasian jalan darat. Dalam perencanaan, jalan dibuat dari jembatan di Desa Cempaka Mulia Timur melintasi Kecamatan Seranau hingga desa paling ujung di Kecamatan Pulau Hanaut yang berbatasan dengan Pegatan Kabupaten Katingan.
Pembukaan jalan menggunakan dana dari APBD kabupaten dengan sistem pembayaran multi years atau tahun jamak yakni selama tiga tahun anggaran. Sayangnya setelah pengerjaan tahap awal itu, proyek jalan itu belum dilanjutkan lantaran terbatasnya anggaran pemerintah daerah akibat imbas pandemi COVID-19 yang melanda sejak awal 2020 lalu.
Kini jalan yang sudah ada pun menjadi rusak parah. Jalan penuh kubangan sehingga membuat kendaraan, khususnya mobil dan truk kesulitan melintas untuk mengangkut hasil panen pertanian warga setempat.
"Selain berharap kepada pemerintah daerah, kami juga mengajak dunia usaha untuk membantu. Setidaknya perusahaan yang ada di sekitar situ lah membantu penanganan darurat karena ini demi masyarakat kita juga," ujar Dadang.
Sulistiawanto, salah seorang sopir angkutan mengatakan, kerusakan jalan sangat parah. Tidak jarang kendaraan ambles sehingga harus ditarik mobil lainnya.
"Ini sangat menghambat masyarakat mengangkut hasil bumi seperti sawit, rotan dan karet. Mohon pemerintah membantu kami dengan memperbaiki jalan ini," ujarnya.
Nurdin, warga lainnya menyampaikan keluhan serupa. Dia berharap kerusakan jalan tersebut segera ditangani agar kegiatan ekonomi masyarakat kembali lancar.
"Kami minta dengan sangat hormat kepada dinas terkait untuk membantu pemeliharaan jalan karena kerusakan ini sangat mengganggu sekali. Mohon harapan kami didengar dan dikabulkan," demikian Nurdin.