Jakarta (ANTARA) - Asparagus, salah satu sayuran ini mengandung folat dan menyediakan 17 persen kebutuhan vitamin B. Namun, sayuran yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk salad ini bisa membuat urin Anda berbau tak sedap.
Asparagus mengandung asam asparagusic yang menghasilkan berbagai kombinasi kimia sulfur dan berkontribusi terhadap urin berbau busuk.
Hanya asparagus yang memiliki reaksi asam sulfat yang mirip seperti bau kubis busuk ini. Bau tajamnya sangat mirip dengan zat belerang lainnya, seperti telur busuk atau gas alam.
Bau terkadang muncul 15 menit setelah mengonsumsi asparagus dan mungkin tidak akan hilang sebelum 14 jam. Namun, kebanyakan orang tidak menyadari baunya.
Bagaimana baunya bisa muncul?
Saat asam asparagusic termetabolisme sepenuhnya dalam tubuh, maka dia bisa bisa menjadi uap secara mudah. Saat urin dikeluarkan, senyawa cenderung menguap dan bau menyebar lalu mencapai hidung.
Para ilmuwan tidak tahu bau muncul karena senyawa ini saja atau berbagai senyawa yang bercampur menjadi satu.
Namun, mereka menduga methanethiol juga berperan di sini. Senyawa ini diketahui menghasilkan bau tinja dan bahkan bau mulut. Para ilmuwan meyakini bau dari methanethiol dilepaskan begitu asparagus dicerna tubuh.
Karena laju penyerapan yang cepat (setengah dari asam yang ada diserap tubuh dalam setengah jam), bau asparagus dapat tercium dalam
Asparagus mengandung asam asparagusic yang menghasilkan berbagai kombinasi kimia sulfur dan berkontribusi terhadap urin berbau busuk.
Hanya asparagus yang memiliki reaksi asam sulfat yang mirip seperti bau kubis busuk ini. Bau tajamnya sangat mirip dengan zat belerang lainnya, seperti telur busuk atau gas alam.
Bau terkadang muncul 15 menit setelah mengonsumsi asparagus dan mungkin tidak akan hilang sebelum 14 jam. Namun, kebanyakan orang tidak menyadari baunya.
Bagaimana baunya bisa muncul?
Saat asam asparagusic termetabolisme sepenuhnya dalam tubuh, maka dia bisa bisa menjadi uap secara mudah. Saat urin dikeluarkan, senyawa cenderung menguap dan bau menyebar lalu mencapai hidung.
Para ilmuwan tidak tahu bau muncul karena senyawa ini saja atau berbagai senyawa yang bercampur menjadi satu.
Namun, mereka menduga methanethiol juga berperan di sini. Senyawa ini diketahui menghasilkan bau tinja dan bahkan bau mulut. Para ilmuwan meyakini bau dari methanethiol dilepaskan begitu asparagus dicerna tubuh.
Karena laju penyerapan yang cepat (setengah dari asam yang ada diserap tubuh dalam setengah jam), bau asparagus dapat tercium dalam