Tamiang Layang (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Barito Timur, Kalimantan Tengah, Nursulistio meminta 'Rice Milling Unit' atau pabrik beras modern yang merupakan bantuan dari berasal Pemerintah Provinsi, agar dikelola secara profesional.
"Tujuannya adalah untuk mensejahterakan petani dan terciptanya beras lokal Barito Timur yang bisa diproduksi dan dipasarkan," kata Nursulistio di Tamiang Layang, Rabu.
Menurut politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu, RMU yang diberikan Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalteng, bertujuan untuk mengatasi sirkulasi gabah agar tidak keluar daerah, sehingga mampu diproduksi secara mandiri.
Dia mengatakan Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur melalui Terminal Agribisnis pada UPTD Balai Benih Serealia dan Buah Buahan di Desa Rodok Kecamatan Dusun selaku pengelola saat ini, diharapkan serius mengelolanya, sehingga bermanfaat bagi masyarakat di wilayah setempat.
Di era modernisasi saat ini, RMU seharga Rp2 miliar itu merupakan pabrik beras dengan kapasitas produksi beras mencapai 1,3 ton per jam atau 10 ton lebih per hari merupakan pabrik beras yang mumpuni, RMU juga merupakan pabrik beras yang langsung mengemas beras dalam bentuk kemasan.
"Atas bantuan RMU itu, kita sangat berterimakasih kepada Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, karena sangat membantu pembangunan dan pengembangan di sektor pertanian," kata Nursulistio.
Baca juga: Penetapan tata tertib baru DPRD Barito Timur tunggu Perda SOTK
Sedangkan tanam padi perdana bersama dengan Gubernur Kalteng Sugianto di Desa Tumpu Ulung Kecamatan Pematang Karau diharapkan memberikan spirit atau semangat bagi masyarakat, khususnya petani.
"Semoga dengan adanya tanam perdana akan memberikan semangat bagi petani untuk bercocok tanam dengan telaten, sehingga tercipta swasembadan pangan di Barito Timur," kata Nursulistio.
DPRD Barito Timur terus berupaya mendorong peningkatan program pembangunan di sektor pertanian agar tercipta percepatan swasembada pangan yang berdampak positif pada ekonomi kemasyarakatan.
"Masyarakat yang berprofesi sebagai petani akan terangkat perekonomiannya jika sektor pertanian terus dikembangkan. Tujuan utama pembangunan adalah mensejahterakan masyarakat," demikian Nursulistio.
Baca juga: Polemik tak kunjung tuntas, DPRD Kalteng tinjau jalan eks pertamina di Bartim
Baca juga: DPRD Barito Timur sepakat Pemprov Kalteng kelola jalan eks Pertamina
"Tujuannya adalah untuk mensejahterakan petani dan terciptanya beras lokal Barito Timur yang bisa diproduksi dan dipasarkan," kata Nursulistio di Tamiang Layang, Rabu.
Menurut politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu, RMU yang diberikan Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalteng, bertujuan untuk mengatasi sirkulasi gabah agar tidak keluar daerah, sehingga mampu diproduksi secara mandiri.
Dia mengatakan Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur melalui Terminal Agribisnis pada UPTD Balai Benih Serealia dan Buah Buahan di Desa Rodok Kecamatan Dusun selaku pengelola saat ini, diharapkan serius mengelolanya, sehingga bermanfaat bagi masyarakat di wilayah setempat.
Di era modernisasi saat ini, RMU seharga Rp2 miliar itu merupakan pabrik beras dengan kapasitas produksi beras mencapai 1,3 ton per jam atau 10 ton lebih per hari merupakan pabrik beras yang mumpuni, RMU juga merupakan pabrik beras yang langsung mengemas beras dalam bentuk kemasan.
"Atas bantuan RMU itu, kita sangat berterimakasih kepada Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, karena sangat membantu pembangunan dan pengembangan di sektor pertanian," kata Nursulistio.
Baca juga: Penetapan tata tertib baru DPRD Barito Timur tunggu Perda SOTK
Sedangkan tanam padi perdana bersama dengan Gubernur Kalteng Sugianto di Desa Tumpu Ulung Kecamatan Pematang Karau diharapkan memberikan spirit atau semangat bagi masyarakat, khususnya petani.
"Semoga dengan adanya tanam perdana akan memberikan semangat bagi petani untuk bercocok tanam dengan telaten, sehingga tercipta swasembadan pangan di Barito Timur," kata Nursulistio.
DPRD Barito Timur terus berupaya mendorong peningkatan program pembangunan di sektor pertanian agar tercipta percepatan swasembada pangan yang berdampak positif pada ekonomi kemasyarakatan.
"Masyarakat yang berprofesi sebagai petani akan terangkat perekonomiannya jika sektor pertanian terus dikembangkan. Tujuan utama pembangunan adalah mensejahterakan masyarakat," demikian Nursulistio.
Baca juga: Polemik tak kunjung tuntas, DPRD Kalteng tinjau jalan eks pertamina di Bartim
Baca juga: DPRD Barito Timur sepakat Pemprov Kalteng kelola jalan eks Pertamina