Sampit (ANTARA) - Petahana Wakil Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah HM Taufiq masih berburu dua kursi partai politik agar bisa memuluskan langkahnya maju dalam pemilu kepala daerah setempat 23 September 2020.
"Persyaratan kalau memang maju melalui jalur parpol (partai politik) kan minimal delapan kursi. Kami dengan Pak Supriadi baru dapat jaminan dari Partai Golkar yang memiliki enam kursi, jadi perlu dua kursi lagi," kata Taufiq di Sampit, Senin.
Taufiq merupakan wakil bupati dua periode mendampingi Bupati Supian Hadi. Kini dia kembali bertarung di pilkada untuk meraih kursi lebih tinggi yakni menjadi Bupati Kotawaringin Timur.
Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan ini memilih Ketua DPRD Partai Golkar Supriadi sebagai bakal calon wakil bupati yang memilikinya. Supriadi pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur pada periode sebelumnya.
Sayangnya, perjalanan mereka tidak mulus karena Partai Golkar hanya memiliki enam kursi di DPRD, sehingga masih memerlukan dua kursi lagi agar bisa mengusung pasangan calon dalam pilkada. Partai Persatuan Pembangunan yang dipimpin Taufiq sendiri tidak bisa berbuat banyak terkait syarat ini karena tidak berhasil meraih kursi di DPRD saat pemilu 2019 lalu.
Taufiq mengaku dirinya belum mengantongi surat rekomendasi pencalonannya dari DPP Partai Golkar. Namun dia sangat yakin rekomendasi itu akan didapat karena sudah ada jaminan dari petinggi partai berlambang pohon beringin tersebut.
Untuk memenuhi syarat delapan kursi, pihaknya sudah berkomunikasi dan mendaftar ke sejumlah partai politik yang melakukan penjaringan. Terakhir, mereka mendaftar ke Partai Perindo yang membuka pendaftaran pada 17 sampai 19 Februari.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim ajak masyarakat selamatkan anak dari narkoba
Perindo memiliki satu kursi di DPRD Kotawaringin Timur. Jika berhasil mendapat rekomendasi dari Perindo, pasangan Taufiq-Supriadi tinggal mencari satu kursi untuk memuluskan jalan mereka bertarung di pilkada.
"Yang penting kami mendaftar dulu karena mereka membuka pendaftaran secara terbuka, soal hasilnya nanti silakan pimpinan pusat mereka menentukan," kata Taufiq.
Taufiq menegaskan pihaknya belum ada membentuk relawan maupun tim sukses. Jika saat ini pendukungnya gencar bergerak melakukan sosialisasi dan memasang baliho, menurutnya itu merupakan inisiatif masyarakat yang bersimpati dan secara sukarela mendukung dirinya bersama Supriadi bertarung di pilkada nanti.
Disinggung soal kesiapan finansial menghadapi pertarungan politik yang dipastikan menguras biaya sangat besar, Taufiq mengaku sudah siap. Namun menurutnya hal itu tidak perlu diumbar ke publik.
Sementara itu, selama ini muncul sejumlah nama bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati lainnya diantaranya Halikinnor, Suprianti Rambat, Jhon Krisli, Iwan Setia Putra, Yoyo Sugeng Triyogo, Parimus, Ferry Khaidir, Muhammad Arsyad, Muhamad Ridwan, Redy Setiawan, Supriadi, Heriansyah, Zaman, Halikinnor, Aswin Nur, Nurul Edy, Sanggul Lumban Gaol, Siyono, Akhmad Sarwo Oboy, Sutik, Sanidin, Ahyar Umar, Irawati, Modika Latifah Munawarah, H Samsudin dan lainnya.
Baca juga: Banjir rendam 39 rumah di Tumbang Koling Kotim
Baca juga: Disdukcapil Kotim hentikan sementara pelayanan akibat kantor terendam banjir