BPBD Murung Raya masih mencari balita tenggelam di Sungai Barito

id BPBD Murung Raya masih mencaribalita tenggelam di Sungai Barito, kalteng. Mura, murung Raya, puruk cahu, BPBD mura

BPBD Murung Raya masih mencari balita tenggelam di Sungai Barito

Kalaksa BPBD Murung Raya, Fitrianul Fahriman bersama keluarga balita yang tenggelam di tengah upaya pencarian di Sungai Barito, Kamis (20/3/2025). ANTARA/HO-BPBD Murung Raya.

Puruk Cahu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah terus berupaya menemukan Alga, balita laki-laki berumur dua tahun yang hilang setelah terjatuh di Sungai Barito, Kamis (20/3) pagi kemarin.

“Menurut pihak keluarga, balita tersebut hilang pada Kamis pagi kemarin sekitar pukul 06.00 WIB,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Murung Raya, Fitrianul Fahriman di Puruk Cahu, Jumat .

Fitrianul mengatakan bahwa sejak adanya laporan ke Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian di Desa Muara Untu, Kecamatan Murung untuk melakukan pencarian korban di lokasi yang diduga tempat hilangnya balita tersebut.

“Setelah kita mendapatkan laporan anggota kami langsung menuju lokasi dengan melakukan pencarian yang tidak jauh dari tempat balita tersebut diduga tenggelam. Pencairan sempat dihentikan pukul 17.00 WIB menjelang buka puasa dan dilanjutkan kembali oleh tim pukul 19.00 WIB.

Dalam pencarian malam tadi juga, Fitrianul mengatakan masih tidak ditemukan keberadaan korban dan akan dilanjutkan hari ini.

Baca juga: Wakil Bupati Mura minta ke Mentan bisa berpartisipasi di program cetak sawah

Sementara itu berdasarkan keterangan keluarga tentang hilangnya balita tersebut, Fitrianul mengatakan pada saat ibu korban memasak, korban tengah bersama dengan neneknya. Pada saat neneknya keluar sebentar dan setelah kembali korban sudah tidak ada.

“Memang keluarga ini tinggal di rumah terapung. Kondisi air Sungai Barito yang naik saat ini masih menjadi kendala saat pencarian. Pencarian korban kami juga dibantu dari personel Polsek Murung, keluarga korban serta masyarakat sekitar,” tambah Fitrianul.

Terpisah saat dikonfirmasi, Kepala Desa Muara Untu, Masmualim mengatakan lokasi tempat tinggal keluarga berada di bawah camp perusahaan PT Pandu Jaya Gemilang Agung atau daerah hulu desa tersebut.

“Mereka berasal dari Desa Jangkang Kabupaten Barito Utara. Kebetulan juga di Desa Muara Untu ada keluarga mereka. Rumah terapung tempat mereka tinggal itu juga difungsikan sebagai tempat untuk menambang emas di sungai, atau bahasa lokalnya disebut Talatap,” jelas Masmualim.

Baca juga: Pemkab harapkan PT AMI bangun universitas di Murung Raya

Baca juga: Pemkab Murung Raya tetapkan enam prioritas pembangunan

Baca juga: Legislator Murung Raya minta investor peduli kegiatan kemasyarakatan dan keumatan