Sampit (ANTARA) - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas III Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat tidak panik menghadapi wabah virus Corona Covid-19 yang kini juga sudah masuk ke Indonesia.
"Jangan panik karena virus Covid-19 ini sebenarnya mirip flu biasa. Tapi tentu saja kita harus selalu waspada. Langkah terbaik adalah menjalankan pola hidup sehat agar kebugaran tubuh selalu terjaga sehingga tidak mudah diserang penyakit. Penggunaan masker dan sering mencuci tangan itu langkah baik yang memang sangat disarankan," kata Kepala KKP Klas III Sampit Agus Syah Fiqhi H di Sampit, Selasa.
Beberapa waktu lalu pemerintah menetapkan Sampit sebagai satu dari 19 daerah yang rawan masuknya virus Covid-19. Hal itu lantaran ada kapal angkutan hasil tambang dari China yang sering masuk ke Sampit.
Menyikapi itu, KKP Klas III Sampit meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pemeriksaan terhadap armada, orang dan barang. Pemeriksaan dilaksanakan terhadap penumpang di Bandara Haji Asan Sampit dan kapal-kapal, khususnya dari luar daerah yang masuk ke Sampit.
Untuk melaksanakan pemeriksaan, personel KKP menggunakan alat pelindung diri atau APD sesuai standar kesehatan. Ini sudah menjadi standar operasional yang dilakukan sejak sebelum maupun ketika merebak wabah Covid-19 yang kini juga masuk ke Indonesia.
Sepanjang 2019 dan 2020 ini, hasil pemeriksaan oleh KKP di bandara maupun terhadap anak buah kapal (ABK) asing di laut, tidak ditemukan adanya Covid-19. Terlebih sepanjang 2020 ini, kapal dari China yang masuk ke Sampit umumnya sudah transit di daerah lain seperti Jakarta sehingga dipastikan juga sudah diperiksa di daerah itu.
Baca juga: Pemkab Kotim cepat tanggapi keluhan petani
Sempat ada penumpang pesawat yang dicurigai menderita penyakit mirip gejala Covid-19 yakni demam 39 derajat dan memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri sehingga langsung dibawa dari bandara ke RSUD dr Murjani Sampit pada 23 Februari lalu. Namun kemudian diketahui hasil pemeriksaan bahwa perempuan yang baru tiba dari ibadah umrah itu negatif atau tidak ada terjangkit Covid-19.
Pemeriksaan terhadap anak buah kapal asing juga dilakukan sesuai prosedur. KKP tetap waspada meski hasil pemeriksaan negatif karena diketahui bahwa masa inkubasi virus Covid-19 adalah selama 14 hari.
Agus juga selalu menekankan penggunaan alat pelindung diri bagi personel KKP yang melakukan pemeriksaan. Petugas juga harus mengutamakan keselamatan dalam menjalankan tugas.
"Alhamdulillah sejauh ini belum ada ditemukan. Kami terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan sesuai aturan. Jika ada yang diindikasikan terpapar, langsung kami bawa ke RSUD dr Murjani Sampit karena mereka yang memang domain untuk penanganannya," demikian Agus.
Baca juga: Ketua Komisi I dukung Pemkab Kotim tingkatkan sarana diklat kepegawaian
Baca juga: Banjir rendam 17 rumah di Desa Sungai Ubar
"Jangan panik karena virus Covid-19 ini sebenarnya mirip flu biasa. Tapi tentu saja kita harus selalu waspada. Langkah terbaik adalah menjalankan pola hidup sehat agar kebugaran tubuh selalu terjaga sehingga tidak mudah diserang penyakit. Penggunaan masker dan sering mencuci tangan itu langkah baik yang memang sangat disarankan," kata Kepala KKP Klas III Sampit Agus Syah Fiqhi H di Sampit, Selasa.
Beberapa waktu lalu pemerintah menetapkan Sampit sebagai satu dari 19 daerah yang rawan masuknya virus Covid-19. Hal itu lantaran ada kapal angkutan hasil tambang dari China yang sering masuk ke Sampit.
Menyikapi itu, KKP Klas III Sampit meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pemeriksaan terhadap armada, orang dan barang. Pemeriksaan dilaksanakan terhadap penumpang di Bandara Haji Asan Sampit dan kapal-kapal, khususnya dari luar daerah yang masuk ke Sampit.
Untuk melaksanakan pemeriksaan, personel KKP menggunakan alat pelindung diri atau APD sesuai standar kesehatan. Ini sudah menjadi standar operasional yang dilakukan sejak sebelum maupun ketika merebak wabah Covid-19 yang kini juga masuk ke Indonesia.
Sepanjang 2019 dan 2020 ini, hasil pemeriksaan oleh KKP di bandara maupun terhadap anak buah kapal (ABK) asing di laut, tidak ditemukan adanya Covid-19. Terlebih sepanjang 2020 ini, kapal dari China yang masuk ke Sampit umumnya sudah transit di daerah lain seperti Jakarta sehingga dipastikan juga sudah diperiksa di daerah itu.
Baca juga: Pemkab Kotim cepat tanggapi keluhan petani
Sempat ada penumpang pesawat yang dicurigai menderita penyakit mirip gejala Covid-19 yakni demam 39 derajat dan memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri sehingga langsung dibawa dari bandara ke RSUD dr Murjani Sampit pada 23 Februari lalu. Namun kemudian diketahui hasil pemeriksaan bahwa perempuan yang baru tiba dari ibadah umrah itu negatif atau tidak ada terjangkit Covid-19.
Pemeriksaan terhadap anak buah kapal asing juga dilakukan sesuai prosedur. KKP tetap waspada meski hasil pemeriksaan negatif karena diketahui bahwa masa inkubasi virus Covid-19 adalah selama 14 hari.
Agus juga selalu menekankan penggunaan alat pelindung diri bagi personel KKP yang melakukan pemeriksaan. Petugas juga harus mengutamakan keselamatan dalam menjalankan tugas.
"Alhamdulillah sejauh ini belum ada ditemukan. Kami terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan sesuai aturan. Jika ada yang diindikasikan terpapar, langsung kami bawa ke RSUD dr Murjani Sampit karena mereka yang memang domain untuk penanganannya," demikian Agus.
Baca juga: Ketua Komisi I dukung Pemkab Kotim tingkatkan sarana diklat kepegawaian
Baca juga: Banjir rendam 17 rumah di Desa Sungai Ubar