Sampit (ANTARA) - Pembangunan sirkuit balap motor di Jalan Jenderal Sudirman Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah ditargetkan selesai akhir Mei dan diharapkan sudah bisa digunakan tahun ini juga.
"Insya Allah tahun ini bisa digunakan. Kalau tidak selesai tepat waktu, risikonya berat bagi pelaksana, dinas maupun pihak terkait. Ketiga item terus dikerjakan. Bahkan tadi malam mereka bekerja sampai pukul 23.30 WIB," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur Najmi Fuadi melalui Kepala Seksi Standarisasi dan Infrasturktur Olahraga, Feri Nugraha Suprangadi di Sampit, Senin.
Ada tiga pekerjaan utama dalam proyek besar tersebut yaitu pembangunan lintasan, tribun dengan berbagai fasilitas dan paddock atau garasi peserta. Semua pekerja digenjot agar pembangunan selesai tepat waktu, namun tetap mengedepankan kualitas pekerjaan.
Saat ini pembangunan sirkuit ini sudah menginjak tahun ke dua. Capaian saat ini, pembangunan lintasan sudah mencapai 70 persen, persiapan tribun dan paddock baru 30 persen.
Luas lahan untuk lintasan 20 hektare dari 40 hektare lahan yang tersedia. Panjang lintasan yaitu 1,4 km, terdiri dari sembilan tikungan, garis start 10 meter, mengerucut 8 meter dan start 14 meter.
Sejak dua pekan terakhir, pembangunan dimaksimalkan hingga malam hari. Feri mengapresiasi kerjasama yang baik antara pihak pelaksana dan konsultan pengawas.
Secara keseluruhan, pembangunan sirkuit ini sudah hampir 80 persen. Pengerjaan lintasan sudah tahap timbunan dan mulai masuk pengerasan, selanjutnya penyelesaiannya dengan pengaspalan.
"Tribun baru langkah 30 persen. Kemarin sempat ada keterlambatan karena faktor cuaca hujan terus menerus, di samping itu ada permasalahan lahan tapi alhamdulillah seiring berjalan waktu, kini berjalan lancar," tambah Feri.
Sisa waktu yang cukup singkat ini akan dimanfaatkan oleh pelaksana untuk menyelesaikan mega proyek ini. Pembangunan sirkuit ini menghabiskan dana Rp22 miliar untuk fisik, ditambah biaya perencanaan dan pengawasan sekitar Rp512 juta.
Baca juga: Kotim berharap kembali mewakili Kalteng ke Paskibraka Nasional
Akhir Maret atau awal April nanti Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur akan mengundang pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat untuk melihat lintasan sirkuit tersebut. Sesuai kewenangan, organisasi ini yang nantinya berhak mengeluarkan izin penggunaan lintasan sirkuit.
Bersamaan itu, rencananya juga akan digelar workshop yang dihadiri pengurus IMI dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Kehadiran sirkuit ini nantinya diharapkan dapat berdampak positif terhadap perkembangan olahraga otomotif di Kalimantan Tengah, khususnya di Kotawaringin Timur.
"Pembangunan sirkuit ini bertujuan untuk menyalurkan hobi balap motor untuk meraih prestasi, serta mengurangi kecelakaan akibat balapan liar. Bupati mengharapkan nanti saat peresmian lintasan sirkuit itu sekaligus ada kejuaraan, minimal tingkat lokal," demikian Feri Nugraha.
Sementara itu Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi saat membuka Motorprix Open Race 2020 pada Minggu (8/3) siang, memohon maaf karena event tahunan tersebut masih dilaksanakan di Taman Kota Sampit yang disulap menjadi sirkuit dadakan karena pembangunan sirkuit belum selesai.
"Tahun ini pembangunan Sirkuit Sahati itu selesai, jadi paling lambat tahun 2021 sudah bisa digunakan. Tapi diupayakan tahun ini juga sudah bisa kita gelar event di sirkuit tersebut," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Legislator Kotim ini dukung sosialisasi kesehatan reproduksi bagi remaja
Baca juga: Motorprix Sampit ajang uji kemampuan pembalap lokal
"Insya Allah tahun ini bisa digunakan. Kalau tidak selesai tepat waktu, risikonya berat bagi pelaksana, dinas maupun pihak terkait. Ketiga item terus dikerjakan. Bahkan tadi malam mereka bekerja sampai pukul 23.30 WIB," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur Najmi Fuadi melalui Kepala Seksi Standarisasi dan Infrasturktur Olahraga, Feri Nugraha Suprangadi di Sampit, Senin.
Ada tiga pekerjaan utama dalam proyek besar tersebut yaitu pembangunan lintasan, tribun dengan berbagai fasilitas dan paddock atau garasi peserta. Semua pekerja digenjot agar pembangunan selesai tepat waktu, namun tetap mengedepankan kualitas pekerjaan.
Saat ini pembangunan sirkuit ini sudah menginjak tahun ke dua. Capaian saat ini, pembangunan lintasan sudah mencapai 70 persen, persiapan tribun dan paddock baru 30 persen.
Luas lahan untuk lintasan 20 hektare dari 40 hektare lahan yang tersedia. Panjang lintasan yaitu 1,4 km, terdiri dari sembilan tikungan, garis start 10 meter, mengerucut 8 meter dan start 14 meter.
Sejak dua pekan terakhir, pembangunan dimaksimalkan hingga malam hari. Feri mengapresiasi kerjasama yang baik antara pihak pelaksana dan konsultan pengawas.
Secara keseluruhan, pembangunan sirkuit ini sudah hampir 80 persen. Pengerjaan lintasan sudah tahap timbunan dan mulai masuk pengerasan, selanjutnya penyelesaiannya dengan pengaspalan.
"Tribun baru langkah 30 persen. Kemarin sempat ada keterlambatan karena faktor cuaca hujan terus menerus, di samping itu ada permasalahan lahan tapi alhamdulillah seiring berjalan waktu, kini berjalan lancar," tambah Feri.
Sisa waktu yang cukup singkat ini akan dimanfaatkan oleh pelaksana untuk menyelesaikan mega proyek ini. Pembangunan sirkuit ini menghabiskan dana Rp22 miliar untuk fisik, ditambah biaya perencanaan dan pengawasan sekitar Rp512 juta.
Baca juga: Kotim berharap kembali mewakili Kalteng ke Paskibraka Nasional
Akhir Maret atau awal April nanti Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur akan mengundang pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat untuk melihat lintasan sirkuit tersebut. Sesuai kewenangan, organisasi ini yang nantinya berhak mengeluarkan izin penggunaan lintasan sirkuit.
Bersamaan itu, rencananya juga akan digelar workshop yang dihadiri pengurus IMI dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Kehadiran sirkuit ini nantinya diharapkan dapat berdampak positif terhadap perkembangan olahraga otomotif di Kalimantan Tengah, khususnya di Kotawaringin Timur.
"Pembangunan sirkuit ini bertujuan untuk menyalurkan hobi balap motor untuk meraih prestasi, serta mengurangi kecelakaan akibat balapan liar. Bupati mengharapkan nanti saat peresmian lintasan sirkuit itu sekaligus ada kejuaraan, minimal tingkat lokal," demikian Feri Nugraha.
Sementara itu Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi saat membuka Motorprix Open Race 2020 pada Minggu (8/3) siang, memohon maaf karena event tahunan tersebut masih dilaksanakan di Taman Kota Sampit yang disulap menjadi sirkuit dadakan karena pembangunan sirkuit belum selesai.
"Tahun ini pembangunan Sirkuit Sahati itu selesai, jadi paling lambat tahun 2021 sudah bisa digunakan. Tapi diupayakan tahun ini juga sudah bisa kita gelar event di sirkuit tersebut," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Legislator Kotim ini dukung sosialisasi kesehatan reproduksi bagi remaja
Baca juga: Motorprix Sampit ajang uji kemampuan pembalap lokal