Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah mendukung sosialisasi kesehatan reproduksi bagi remaja karena sangat penting dan bermanfaat.
"Bahkan anak umur di bawah 10 tahun pun perlu diedukasi, minimal menanamkan budaya malu. Jadi mereka tidak sembarangan saat mandi atau berpakaian," kata Riskon di Sampit, Minggu.
Hal itu disampaikan politisi muda Partai Golkar ini saat membuka Musyawarah Cabang sekaligus pengukuhan pengurus Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Kotawaringin Timur.
Acara ini juga diisi seminar kesehatan dengan tema 'Milenial Bicara Kesehatan Reproduksi' dengan menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten. Puluhan pelajar dan mahasiswa dari berbagai organisasi maupun komunitas, antusias mengikuti seminar ini.
Riskon sangat mendukung kegiatan tersebut. Bahkan dia berharap kegiatan dengan tema tersebut semakin gencar dilaksanakan dengan sasaran peserta dari kalangan generasi muda.
Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja karena mereka akan melewati masa transisi, baik dari bentuk fisik, psikologis, cara pandang menghadapi masalah dan perubahan lainnya.
Pemahaman yang baik tentang kesehatan reproduksi diharapkan dapat membuat remaja bisa melindungi dan menjauhkan diri dari tindakan-tindakan negatif seperti pergaulan bebas. Bagi anak-anak, pengetahuan tentang masalah ini juga bermanfaat menjaga diri mereka agar tidak sampai menjadi korban tindak kejahatan.
Baca juga: Jarang terdengar, ternyata ini aktivitas PKBI Kotim
Menurut Riskon, hal terpenting dalam masalah ini adalah bagaimana cara penyampaian yang tepat sehingga dapat diterima dengan baik oleh remaja. Untuk itulah diperlukan orang-orang yang berkompeten untuk terlibat membantu sosialisasi tentang kesehatan reproduksi.
"Saya salut dan berterima kasih atas konsistensi PKBI Kotawaringin Timur dalam menjalankan fungsinya membantu masyarakat. Seperti sosialisasi kesehatan reproduksi hari ini diharapkan memberi manfaat besar bagi peserta dan disebarluaskan kepada masyarakat," ujar Riskon.
Riskon berharap apa yang dilakukan PKBI Kotawaringin Timur menjadi contoh dan memotivasi organisasi atau lembaga swadaya masyarakat lainnya untuk meningkatkan kontribusi bagi masyarakat dan daerah.
Lembaga swadaya masyarakat diharapkan menjalankan fungsinya melaksanakan kegiatan yang sejalan dan bersinergi dengan program pemerintah sehingga membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Baca juga: Motorprix Sampit ajang uji kemampuan pembalap lokal
Baca juga: Peserta Motorprix Sampit terbanyak di Kalteng
"Bahkan anak umur di bawah 10 tahun pun perlu diedukasi, minimal menanamkan budaya malu. Jadi mereka tidak sembarangan saat mandi atau berpakaian," kata Riskon di Sampit, Minggu.
Hal itu disampaikan politisi muda Partai Golkar ini saat membuka Musyawarah Cabang sekaligus pengukuhan pengurus Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Kotawaringin Timur.
Acara ini juga diisi seminar kesehatan dengan tema 'Milenial Bicara Kesehatan Reproduksi' dengan menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten. Puluhan pelajar dan mahasiswa dari berbagai organisasi maupun komunitas, antusias mengikuti seminar ini.
Riskon sangat mendukung kegiatan tersebut. Bahkan dia berharap kegiatan dengan tema tersebut semakin gencar dilaksanakan dengan sasaran peserta dari kalangan generasi muda.
Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja karena mereka akan melewati masa transisi, baik dari bentuk fisik, psikologis, cara pandang menghadapi masalah dan perubahan lainnya.
Pemahaman yang baik tentang kesehatan reproduksi diharapkan dapat membuat remaja bisa melindungi dan menjauhkan diri dari tindakan-tindakan negatif seperti pergaulan bebas. Bagi anak-anak, pengetahuan tentang masalah ini juga bermanfaat menjaga diri mereka agar tidak sampai menjadi korban tindak kejahatan.
Baca juga: Jarang terdengar, ternyata ini aktivitas PKBI Kotim
Menurut Riskon, hal terpenting dalam masalah ini adalah bagaimana cara penyampaian yang tepat sehingga dapat diterima dengan baik oleh remaja. Untuk itulah diperlukan orang-orang yang berkompeten untuk terlibat membantu sosialisasi tentang kesehatan reproduksi.
"Saya salut dan berterima kasih atas konsistensi PKBI Kotawaringin Timur dalam menjalankan fungsinya membantu masyarakat. Seperti sosialisasi kesehatan reproduksi hari ini diharapkan memberi manfaat besar bagi peserta dan disebarluaskan kepada masyarakat," ujar Riskon.
Riskon berharap apa yang dilakukan PKBI Kotawaringin Timur menjadi contoh dan memotivasi organisasi atau lembaga swadaya masyarakat lainnya untuk meningkatkan kontribusi bagi masyarakat dan daerah.
Lembaga swadaya masyarakat diharapkan menjalankan fungsinya melaksanakan kegiatan yang sejalan dan bersinergi dengan program pemerintah sehingga membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Baca juga: Motorprix Sampit ajang uji kemampuan pembalap lokal
Baca juga: Peserta Motorprix Sampit terbanyak di Kalteng