Tamiang Layang (ANTARA) - Kepolisian Resor Barito Timur, Kalimantan Tengah berhasil menangkap seorang residivis pencurian bernama Indre alias Crio (35) yang membobol SD Negeri 2 Hayaping Kecamatan Awang pada Rabu (11/3).
Kapolres Bartim AKBP Hafidh Susilo Herlambang melalui Kapolsek Awang Ipda Debby Soesilo membenarkan penangkapan pelaku beserta barang bukti.
"Barang bukti yang berhasil kami amankan yakni lima buah telepon genggam android dan sebuah LCD proyektor," kata Debby saat dihubungi dari Tamiang Layang, Kamis.
Menurut Debby, SD Negeri 2 Hayaping melaporkan kehilangan pada 4 Maret 2020 lalu. Ketika itu, si penjaga sekolah Tokno mendapati ruangan kantor sekolah dalam keadaan berantakan.
Tokno melaporkan kejadian kepada pihak guru dan bersama-sama masuk ke dalam ruangan. Diketahui kondisi jendela belakang dalam keadaan terbuka dan teralis jendela dalam keadaan rusak.
Ada beberapa barang berharga milik sekolah yang disimpan dalam ruangan kantor hilang, diantaranya sebuah laptop, 28 buah telepon genggam, satu unit LCD proyektor dan uang tunai Rp1,3 juta.
"Atas kejadian tersebut, SD Negeri 2 Hayaping mengalami kerugian sebesar Rp68 juta. Kejadian ini dilaporkan ke SPKT Polsek Awang," jelas Debby.
Menurutnya, unit Reskrim Polsek Awang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bahan serta keterangan untuk penyelidikan, hingga didapati informasi ada seseorang yang menjual barang-barang elektronik mirip milik SD Negeri 2 Hayaping di wilayah Tabalong, Kalimantan Selatan.
"Kami melakukan pengintaian dan mengamankan seseorang hingga didapati informasi barang-barang tersebut benar milik SD Negeri 2 Hayaping yang didapat dari pelaku Indre," katanya.
Ditegaskan Debby, pelaku berhasil diringkus dan dikenakan pasal tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Dari catatan kepolisian, tersangka Indre adalah residivis pencurian dengan pemberatan yang sudah tiga kali menjalani hukuman pidana penjara karena melakukan pencurian.
Kapolres Bartim AKBP Hafidh Susilo Herlambang melalui Kapolsek Awang Ipda Debby Soesilo membenarkan penangkapan pelaku beserta barang bukti.
"Barang bukti yang berhasil kami amankan yakni lima buah telepon genggam android dan sebuah LCD proyektor," kata Debby saat dihubungi dari Tamiang Layang, Kamis.
Menurut Debby, SD Negeri 2 Hayaping melaporkan kehilangan pada 4 Maret 2020 lalu. Ketika itu, si penjaga sekolah Tokno mendapati ruangan kantor sekolah dalam keadaan berantakan.
Tokno melaporkan kejadian kepada pihak guru dan bersama-sama masuk ke dalam ruangan. Diketahui kondisi jendela belakang dalam keadaan terbuka dan teralis jendela dalam keadaan rusak.
Ada beberapa barang berharga milik sekolah yang disimpan dalam ruangan kantor hilang, diantaranya sebuah laptop, 28 buah telepon genggam, satu unit LCD proyektor dan uang tunai Rp1,3 juta.
"Atas kejadian tersebut, SD Negeri 2 Hayaping mengalami kerugian sebesar Rp68 juta. Kejadian ini dilaporkan ke SPKT Polsek Awang," jelas Debby.
Menurutnya, unit Reskrim Polsek Awang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bahan serta keterangan untuk penyelidikan, hingga didapati informasi ada seseorang yang menjual barang-barang elektronik mirip milik SD Negeri 2 Hayaping di wilayah Tabalong, Kalimantan Selatan.
"Kami melakukan pengintaian dan mengamankan seseorang hingga didapati informasi barang-barang tersebut benar milik SD Negeri 2 Hayaping yang didapat dari pelaku Indre," katanya.
Ditegaskan Debby, pelaku berhasil diringkus dan dikenakan pasal tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Dari catatan kepolisian, tersangka Indre adalah residivis pencurian dengan pemberatan yang sudah tiga kali menjalani hukuman pidana penjara karena melakukan pencurian.