Kuala Kurun (ANTARA) - Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Donie mengatakan pihaknya menutup sementara objek wisata yang dikelola oleh mereka, guna mencegah penyebaran virus Corona jenis Covid-19.
“Kami mengikuti petunjuk dari pak Bupati Gumas, dari pemerintah. Untuk batas waktunya kita tunggu petunjuk dari pemerintah dan perintah dari pak Bupati Gumas,” ucap Donie, di Kuala Kurun, Jumat.
Objek wisata yang ditutup sementara adalah air terjun Batu Mahasur yang terletak di Kecamatan Kurun, Batu Suli di Kecamatan Tewah, Betang Tumbang Anoi di Kecamatan Damang Batu, Betang Toyoi di Kecamatan Rungan, dan beberapa lainnya.
Baca juga: KPU Gumas lantik satu orang PAW anggota PPK
Khusus Batu Suli dan betang dibatasi pengunjung dari luar, kecuali penduduk lokal. Disbudpar akan mengirimkan surat pemberitahuan resmi kepada pemerintah kecamatan, pemerintah desa, serta juru pelihara terkait penutupan sementara tersebut.
Lebih lanjut, Donie mengakui bahwa keputusan menutup sementara objek wisata yang ada di kabupaten itu akan membawa pengaruh terhadap target pendapatan asli daerah Disbudpar Kabupaten Gumas.
Secara keseluruhan, Disbudpar Kabupaten Gumas memiliki target PAD sekitar Rp101 juta pada tahun 2020 ini. Walau demikian, Disbudpar Kabupaten Gumas akan mencari inovasi agar target PAD dapat tercapai.
Baca juga: Dinkes Gumas siapkan posko siaga untuk layanan terkait virus corona
“Untuk pelaksanaan Festival Budaya Mihing Manasa yang rencananya digelar pada 13 – 17 April 2020 juga diundur, hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kita sembari menunggu perkembangan ke depan,” beber Donie.
Terpisah, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perhubungan Kabupaten Gumas Supervisi Budi mengatakan bahwa pihaknya juga menutup Taman Hutan Raya Lapak Jaru, untuk sementara waktu.
Sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten Gumas, Tahura Lapak Jaru berpotensi menjadi tempat berkumpulnya banyak orang. Menyikapi dan mengantisipasi dampak penyebaran virus Corona, maka pihaknya memutuskan menutup sementara satu-satunya tahura yang ada di Kalteng itu.
“Tahura Lapak Jaru ditutup untuk sementara waktu dan rencananya hingga 1 April 2020 mendatang. Untuk pembukaan kembali Tahura Lapak Jaru sebagai tempat wisata sembari melihat situasi dan kondisi selanjutnya,” jelas Supervisi.
Baca juga: Sensus penduduk online di Gumas sudah lampaui target
Baca juga: Legislator Gumas: Hati-hati jika ingin gabung koperasi
“Kami mengikuti petunjuk dari pak Bupati Gumas, dari pemerintah. Untuk batas waktunya kita tunggu petunjuk dari pemerintah dan perintah dari pak Bupati Gumas,” ucap Donie, di Kuala Kurun, Jumat.
Objek wisata yang ditutup sementara adalah air terjun Batu Mahasur yang terletak di Kecamatan Kurun, Batu Suli di Kecamatan Tewah, Betang Tumbang Anoi di Kecamatan Damang Batu, Betang Toyoi di Kecamatan Rungan, dan beberapa lainnya.
Baca juga: KPU Gumas lantik satu orang PAW anggota PPK
Khusus Batu Suli dan betang dibatasi pengunjung dari luar, kecuali penduduk lokal. Disbudpar akan mengirimkan surat pemberitahuan resmi kepada pemerintah kecamatan, pemerintah desa, serta juru pelihara terkait penutupan sementara tersebut.
Lebih lanjut, Donie mengakui bahwa keputusan menutup sementara objek wisata yang ada di kabupaten itu akan membawa pengaruh terhadap target pendapatan asli daerah Disbudpar Kabupaten Gumas.
Secara keseluruhan, Disbudpar Kabupaten Gumas memiliki target PAD sekitar Rp101 juta pada tahun 2020 ini. Walau demikian, Disbudpar Kabupaten Gumas akan mencari inovasi agar target PAD dapat tercapai.
Baca juga: Dinkes Gumas siapkan posko siaga untuk layanan terkait virus corona
“Untuk pelaksanaan Festival Budaya Mihing Manasa yang rencananya digelar pada 13 – 17 April 2020 juga diundur, hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kita sembari menunggu perkembangan ke depan,” beber Donie.
Terpisah, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perhubungan Kabupaten Gumas Supervisi Budi mengatakan bahwa pihaknya juga menutup Taman Hutan Raya Lapak Jaru, untuk sementara waktu.
Sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten Gumas, Tahura Lapak Jaru berpotensi menjadi tempat berkumpulnya banyak orang. Menyikapi dan mengantisipasi dampak penyebaran virus Corona, maka pihaknya memutuskan menutup sementara satu-satunya tahura yang ada di Kalteng itu.
“Tahura Lapak Jaru ditutup untuk sementara waktu dan rencananya hingga 1 April 2020 mendatang. Untuk pembukaan kembali Tahura Lapak Jaru sebagai tempat wisata sembari melihat situasi dan kondisi selanjutnya,” jelas Supervisi.
Baca juga: Sensus penduduk online di Gumas sudah lampaui target
Baca juga: Legislator Gumas: Hati-hati jika ingin gabung koperasi