Jakarta (ANTARA) - Pembatasan sosial bukan alasan untuk tidak berolahraga. Anda bisa terus menjaga kebugaran, bahkan ikut lomba lari, meski berdiam diri di rumah.
Aplikasi lari JomRun meluncurkan lomba lari secara virtual berjudul COVID-19 Battle Virtual Half Marathon sebagai bentuk dukungan memerangi pandemi virus corona (COVID-19) di Indonesia.
Karena diadakan secara virtual, perlombaan ini dapat diikuti secara individu di mana saja dan kapan saja, tanpa harus mengumpulkan massa. Lomba lari ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar tetap aktif walau dalam masa pembatasan sosial di rumah masing-masing
Chang Yi Hern, Founder & CEO JomRun, bercerita bahwa inisiatif ini diawali oleh keresahannya saat wabah corona menyerang berbagai belahan dunia. Berbagai acara olahraga yang sudah dijadwalkan, bahkan hingga beberapa bulan ke depan, terpaksa dibatalkan untuk menanggulangi tersebarnya virus corona.
Baca juga: Kemenkes: Jangan tunggu wabah baru lakukan hidup sehat
Baca juga: Gaya hidup sehat dimulai dari makanan bernutrisi
Berbagai acara olahraga dibatalkan, beberapa orang pun akhirnya mengurung diri di rumah dan mengabaikan aktivitas fisik,” ungkap Chang dalam siaran resmi.
“Padahal, bila mengacu pada anjuran Kementerian Kesehatan dalam GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), melakukan aktivitas fisik seperti bekerja dan berolahraga menjadi langkah pertama untuk menjaga badan tetap sehat dan bugar,” tambah dia.
Lomba lari marathon virtual ini jadi solusi alternatif acara olahraga tanpa mengumpulkan massa. Seluruh proses mulai dari registrasi, hingga pengukuran dan unggahan data jarak tempuh dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi seluler JomRun.
Para peserta dapat mendaftar lomba lari half marathon virtual ini melalui aplikasi seluler JomRun mulai 17 Maret 2020 hingga 17 Juni 2020. Ada dua pilihan jarak tempuh yaitu 5km dan 21km (half marathon).
Tidak ada batasan waktu tempuh lari (cut off time) bagi kedua kategori, sehingga tiap peserta dapat memilih jarak tempuh dan mengakumulasi jarak berlari sesuai kemampuannya masing-masing hingga batas pengunggahan data pada 17 Juni 2020 nanti.
Aturan pengukuran jarak tempuh lari fleksibel. Peserta bisa berlari di luar ruangan atau mengakumulasi jarak tempuh dengan berlari menggunakan treadmill di dalam ruangan. Lomba lari ini memperbolehkan step counter (penghitung langkah) sebagai acuan jarak tempuh, sehingga peserta dapat terus beraktivitas di dalam rumah sambil mengakumulasi jarak tempuh sepanjang 3 bulan masa lomba.
“Kami paham bahwa tidak semua orang mempunyai ruang gerak yang cukup namun juga mengerti bahwa beberapa ragu untuk beraktivitas di luar rumah, sehingga kami memberikan tiga pilihan yang cukup fleksibel untuk mengakumulasi jarak lari selama tiga bulan dalam perlombaan kali ini,” jelas Chang.
Para partisipan lomba lari virtual ini akan menerima medali, kaos serta paket lari berisi produk sanitasi dan kesehatan seperti masker wajah dan hand sanitizer.
Sebanyak 30 persen hasil pendapatan tiket lomba lari virtual akan disumbangkan untuk pengadaan masker wajah dan hand sanitizer bagi sekolah yang membutuhkan.
Aplikasi lari JomRun meluncurkan lomba lari secara virtual berjudul COVID-19 Battle Virtual Half Marathon sebagai bentuk dukungan memerangi pandemi virus corona (COVID-19) di Indonesia.
Karena diadakan secara virtual, perlombaan ini dapat diikuti secara individu di mana saja dan kapan saja, tanpa harus mengumpulkan massa. Lomba lari ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar tetap aktif walau dalam masa pembatasan sosial di rumah masing-masing
Chang Yi Hern, Founder & CEO JomRun, bercerita bahwa inisiatif ini diawali oleh keresahannya saat wabah corona menyerang berbagai belahan dunia. Berbagai acara olahraga yang sudah dijadwalkan, bahkan hingga beberapa bulan ke depan, terpaksa dibatalkan untuk menanggulangi tersebarnya virus corona.
Baca juga: Kemenkes: Jangan tunggu wabah baru lakukan hidup sehat
Baca juga: Gaya hidup sehat dimulai dari makanan bernutrisi
Berbagai acara olahraga dibatalkan, beberapa orang pun akhirnya mengurung diri di rumah dan mengabaikan aktivitas fisik,” ungkap Chang dalam siaran resmi.
“Padahal, bila mengacu pada anjuran Kementerian Kesehatan dalam GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), melakukan aktivitas fisik seperti bekerja dan berolahraga menjadi langkah pertama untuk menjaga badan tetap sehat dan bugar,” tambah dia.
Lomba lari marathon virtual ini jadi solusi alternatif acara olahraga tanpa mengumpulkan massa. Seluruh proses mulai dari registrasi, hingga pengukuran dan unggahan data jarak tempuh dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi seluler JomRun.
Para peserta dapat mendaftar lomba lari half marathon virtual ini melalui aplikasi seluler JomRun mulai 17 Maret 2020 hingga 17 Juni 2020. Ada dua pilihan jarak tempuh yaitu 5km dan 21km (half marathon).
Tidak ada batasan waktu tempuh lari (cut off time) bagi kedua kategori, sehingga tiap peserta dapat memilih jarak tempuh dan mengakumulasi jarak berlari sesuai kemampuannya masing-masing hingga batas pengunggahan data pada 17 Juni 2020 nanti.
Aturan pengukuran jarak tempuh lari fleksibel. Peserta bisa berlari di luar ruangan atau mengakumulasi jarak tempuh dengan berlari menggunakan treadmill di dalam ruangan. Lomba lari ini memperbolehkan step counter (penghitung langkah) sebagai acuan jarak tempuh, sehingga peserta dapat terus beraktivitas di dalam rumah sambil mengakumulasi jarak tempuh sepanjang 3 bulan masa lomba.
“Kami paham bahwa tidak semua orang mempunyai ruang gerak yang cukup namun juga mengerti bahwa beberapa ragu untuk beraktivitas di luar rumah, sehingga kami memberikan tiga pilihan yang cukup fleksibel untuk mengakumulasi jarak lari selama tiga bulan dalam perlombaan kali ini,” jelas Chang.
Para partisipan lomba lari virtual ini akan menerima medali, kaos serta paket lari berisi produk sanitasi dan kesehatan seperti masker wajah dan hand sanitizer.
Sebanyak 30 persen hasil pendapatan tiket lomba lari virtual akan disumbangkan untuk pengadaan masker wajah dan hand sanitizer bagi sekolah yang membutuhkan.