Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah meminta kesadaran warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus Corona jenis COVID-19 untuk melaporkan diri dan melakukan isolasi mandiri.
"Kalau mau berjihad dengan COVID-19 para ODP tadi harusnya memahami dan mengurangi untuk sementara kegiatan-kegiatan di luar. Itu saja sudah cukup membantu dalam perang melawan COVID-19," kata Riskon di Sampit, Rabu.
Sejak akhir pekan tadi, Kotawaringin Timur dinyatakan zona merah setelah ada tiga warga yang dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Upaya penanganan pandemi virus mematikan ini pun terus ditingkatkan pemerintah daerah.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur hingga pukul 12.00 WIB, terdapat 95 ODP, 9 PDP dan 3 positif COVID-19 yang tersebar di 12 kecamatan. Selain itu, terdapat empat PDP rujukan dari daerah lain yang juga dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit yakni satu orang dari Murung Raya dan tiga orang dari Katingan.
Riskon mengimbau mereka yang masuk kategori ODP dapat membantu tugas pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19 dengan cara mematuhi anjuran pemerintah untuk membatasi berinteraksi dengan orang banyak. Dia meminta kesadaran mereka yang ODP untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Politisi Partai Golkar mengaku mendapat laporan dari beberapa warga yang merasa khawatir dan cemas karena orang yang masuk kategori ODP masih tidak mengindahkan anjuran pemerintah untuk isolasi mandiri di rumah.
Baca juga: Jumlah pendonor darah di Kotim berkurang imbas COVID-19
Menurut Riskon, sebenarnya pemerintah daerah juga sudah menyiapkan fasilitas karantina di Islamic Center bagi masyarakat yang merasa tidak mampu untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun yang sangat penting adalah kesadaran diri ODP untuk melakukan isolasi mandiri.
"Tapi untuk isolasi bagi para ODP di Islamic Center itu jalan terakhir. Apabila yang bersangkutan tetap ngeyel dan bersikeras untuk tetap beraktivitas seperti biasa dan membuat orang di sekitarnya cemas, maka mau tidak mau nanti ada tim dari Gugus Tugas COVID-19 yang menjemput ODP yang masih dungil dengan aturan yang ada," kata Riskon.
Riskon mengaku sangat prihatin dengan meningkatnya penularan COVID-19, bahkan sudah masuk ke Kotawaringin Timur. Kewaspadaan harus ditingkatkan karena penularan virus ini semakin membahayakan.
Dia mengimbau masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19. Selain menjaga kesehatan, masyarakat diimbau tetap berada di rumah, menjaga jarak, menghindari kontak fisik, sering mencuci tangan dan istirahat teratur.
Baca juga: Warga Sampit temukan 10 karung berisi ular piton besar
Baca juga: Kondisi stabil, tiga pasien positif COVID-19 di Kotim diharapkan cepat sembuh
"Kalau mau berjihad dengan COVID-19 para ODP tadi harusnya memahami dan mengurangi untuk sementara kegiatan-kegiatan di luar. Itu saja sudah cukup membantu dalam perang melawan COVID-19," kata Riskon di Sampit, Rabu.
Sejak akhir pekan tadi, Kotawaringin Timur dinyatakan zona merah setelah ada tiga warga yang dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Upaya penanganan pandemi virus mematikan ini pun terus ditingkatkan pemerintah daerah.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur hingga pukul 12.00 WIB, terdapat 95 ODP, 9 PDP dan 3 positif COVID-19 yang tersebar di 12 kecamatan. Selain itu, terdapat empat PDP rujukan dari daerah lain yang juga dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit yakni satu orang dari Murung Raya dan tiga orang dari Katingan.
Riskon mengimbau mereka yang masuk kategori ODP dapat membantu tugas pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19 dengan cara mematuhi anjuran pemerintah untuk membatasi berinteraksi dengan orang banyak. Dia meminta kesadaran mereka yang ODP untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Politisi Partai Golkar mengaku mendapat laporan dari beberapa warga yang merasa khawatir dan cemas karena orang yang masuk kategori ODP masih tidak mengindahkan anjuran pemerintah untuk isolasi mandiri di rumah.
Baca juga: Jumlah pendonor darah di Kotim berkurang imbas COVID-19
Menurut Riskon, sebenarnya pemerintah daerah juga sudah menyiapkan fasilitas karantina di Islamic Center bagi masyarakat yang merasa tidak mampu untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun yang sangat penting adalah kesadaran diri ODP untuk melakukan isolasi mandiri.
"Tapi untuk isolasi bagi para ODP di Islamic Center itu jalan terakhir. Apabila yang bersangkutan tetap ngeyel dan bersikeras untuk tetap beraktivitas seperti biasa dan membuat orang di sekitarnya cemas, maka mau tidak mau nanti ada tim dari Gugus Tugas COVID-19 yang menjemput ODP yang masih dungil dengan aturan yang ada," kata Riskon.
Riskon mengaku sangat prihatin dengan meningkatnya penularan COVID-19, bahkan sudah masuk ke Kotawaringin Timur. Kewaspadaan harus ditingkatkan karena penularan virus ini semakin membahayakan.
Dia mengimbau masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19. Selain menjaga kesehatan, masyarakat diimbau tetap berada di rumah, menjaga jarak, menghindari kontak fisik, sering mencuci tangan dan istirahat teratur.
Baca juga: Warga Sampit temukan 10 karung berisi ular piton besar
Baca juga: Kondisi stabil, tiga pasien positif COVID-19 di Kotim diharapkan cepat sembuh