Sampit (ANTARA) - Kesadaran masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menggunakan masker dinilai masih rendah dan memprihatinkan padahal ini salah satu cara mencegah penularan COVID-19.
"Masih banyak kita temui di lapangan, banyak masyarakat yang berada di pasar tradisional maupun di pusat perbelanjaan, supermarket dan lainnya, tidak memakai masker," kata Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah di Sampit, Minggu.
Pemerintah pusat dan daerah tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker jika terpaksa harus beraktivitas di luar rumah. Terlebih hingga saat ini Kotawaringin Timur masih berstatus zona merah COVID-19 yang berarti potensi penularan virus mematikan itu sangat tinggi.
Sayangnya, masih banyak warga yang mengabaikan anjuran menggunakan masker. Warga seolah-olah menganggap remeh wabah virus mematikan yang mudah menular tersebut
Kondisi ini pula yang membuat AMPI Kotawaringin Timur prihatin dan berupaya ikut membantu pemerintah. AMPI turun ke jalan membagikan masker kepada masyarakat dengan harapan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menggunakan masker untuk mencegah COVID-19.
Pria yang juga anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur ini mengatakan, aksi solidaritas yang dilakukan AMPI diharapkan bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk membudayakan menggunakan masker saat berada di luar rumah.
Baca juga: Stok beras cukup, daging beku terkendala impor
Pembagian masker dilaksanakan di beberapa titik seperti di depan RSUD dr Murdjani, Pasar Subuh dan juga simpang empat Kusuka. AMPI juga berencana melakukan kegiatan sosial pembagian iftar takjil untuk masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.
Riskon berharap kegiatan ini bisa menambah kesadaran masyarakat tentang bahaya COVID-19. Untuk mencegah virus itu salah satunya dengan menggalakkan budaya memakai masker ketika beraktifitas diluar, apalagi di pusat-pusat perbelanjaan.
Masih rendahnya kesadaran masyarakat menggunakan masker berharap menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dengan terus memberikan imbauan hingga teguran kepada pihak pengelola pasar agar memberikan papan pengumuman bagi konsumen atau masyarakat yang berbelanja supaya memakai masker sebagai langkah pencegahan COVID-19.
"Suksesi program pencegahan COVID-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga tanggung jawab pengelola pusat-pusat perbelanjaan sehingga angka penyebaran COVID-19 bisa terus kita tekan," demikian Riskon.
Baca juga: Reses DPRD Kotim tetap harus dilaksanakan
Baca juga: Kepala desa di Kotim diingatkan terbuka dalam penanganan COVID-19
"Masih banyak kita temui di lapangan, banyak masyarakat yang berada di pasar tradisional maupun di pusat perbelanjaan, supermarket dan lainnya, tidak memakai masker," kata Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah di Sampit, Minggu.
Pemerintah pusat dan daerah tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker jika terpaksa harus beraktivitas di luar rumah. Terlebih hingga saat ini Kotawaringin Timur masih berstatus zona merah COVID-19 yang berarti potensi penularan virus mematikan itu sangat tinggi.
Sayangnya, masih banyak warga yang mengabaikan anjuran menggunakan masker. Warga seolah-olah menganggap remeh wabah virus mematikan yang mudah menular tersebut
Kondisi ini pula yang membuat AMPI Kotawaringin Timur prihatin dan berupaya ikut membantu pemerintah. AMPI turun ke jalan membagikan masker kepada masyarakat dengan harapan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menggunakan masker untuk mencegah COVID-19.
Pria yang juga anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur ini mengatakan, aksi solidaritas yang dilakukan AMPI diharapkan bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk membudayakan menggunakan masker saat berada di luar rumah.
Baca juga: Stok beras cukup, daging beku terkendala impor
Pembagian masker dilaksanakan di beberapa titik seperti di depan RSUD dr Murdjani, Pasar Subuh dan juga simpang empat Kusuka. AMPI juga berencana melakukan kegiatan sosial pembagian iftar takjil untuk masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.
Riskon berharap kegiatan ini bisa menambah kesadaran masyarakat tentang bahaya COVID-19. Untuk mencegah virus itu salah satunya dengan menggalakkan budaya memakai masker ketika beraktifitas diluar, apalagi di pusat-pusat perbelanjaan.
Masih rendahnya kesadaran masyarakat menggunakan masker berharap menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dengan terus memberikan imbauan hingga teguran kepada pihak pengelola pasar agar memberikan papan pengumuman bagi konsumen atau masyarakat yang berbelanja supaya memakai masker sebagai langkah pencegahan COVID-19.
"Suksesi program pencegahan COVID-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga tanggung jawab pengelola pusat-pusat perbelanjaan sehingga angka penyebaran COVID-19 bisa terus kita tekan," demikian Riskon.
Baca juga: Reses DPRD Kotim tetap harus dilaksanakan
Baca juga: Kepala desa di Kotim diingatkan terbuka dalam penanganan COVID-19