Sampit (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah melanjutkan pemeriksaan cepat atau rapid test terhadap pedagang di pasar tradisional di Sampit.
"Ini merupakan langkah pencegahan dengan melakukan deteksi dini. Kalau ada yang hasil rapid test reaktif maka akan diperiksa lebih lanjut apakah positif terjangkit COVID-19 atau tidak," kata Sekretaris Daerah Halikinnor saat memantau rapid test di Pasar Al Kamal, Kamis.
Ini merupakan hari kedua rapid test massal dengan sasaran pedagang pasar tradisional di Sampit. Kemarin rapid test dilaksanakan di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit yang diikuti 146 peserta terdiri pedagang, petugas kebersihan, petugas keamanan dan juru parkir.
Kali ini rapid test massal dilaksanakan di Pasal Al Kamal yang terletak di Jalan Hasan Mansyur Kecamatan Baamang. Rapid test yang dilaksanakan sore hari ini disambut positif pengelola pasar dan pedagang setempat.
Ada 50 orang yang mengikuti rapid test. Mereka merupakan pedagang ikan dan sayur, juru parkir serta pengurus pasar setempat.
Meski dengan perasaan gugup, para pedagang tetap bersemangat mengikuti pemeriksaan tersebut. Mereka antre di kursi yang sudah disediakan dengan menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yakni dengan menjaga jarak.
Halikinnor mengatakan, pasar menjadi sasaran rapid test massal karena tingginya interaksi antar warga yakni pedagang dan pembeli, membuat pasar dinilai sangat riskan terjadi penularan atau penyebaran COVID-19.
Baca juga: Ini komentar Sugianto tentang perkembangan pilkada Kalteng
Pemeriksaan ini juga wujud kepedulian pemerintah untuk melindungi pedagang dari virus mematikan tersebut. Jika pun ada yang hasil rapid test reaktif dan kemudian dinyatakan positif COVID-19, maka akan langsung ditangani hingga sembuh.
"Pasar salah satu tempat yang memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat kita. Kalau pedagang sehat maka roda perekonomian masyarakat diharapkan juga berjalan dengan baik," harap Halikinnor.
Disinggung hasil pemeriksaan rapid test di Pusat Perbelanjaan Mentaya kemarin yang menunjukkan hasil tiga orang dinyatakan reaktif COVID-19, Halikinnor menegaskan saat ini terus didalami dan ditangani dengan baik.
Halikinnor menegaskan bahwa hasil reaktif pada rapid test belum tentu menunjukkan positif COVID-19 karena untuk memastikannya harus dilakukan melalui pemeriksaan swab di laboratorium. Dia berharap semua hasilnya negatif.
Baca juga: Pemprov Kalteng kucurkan Rp90,3 miliar untuk warga terdampak COVID-19
Baca juga: Gubernur Kalteng sebut daerah-daerah ini bisa terapkan 'New Normal'
"Ini merupakan langkah pencegahan dengan melakukan deteksi dini. Kalau ada yang hasil rapid test reaktif maka akan diperiksa lebih lanjut apakah positif terjangkit COVID-19 atau tidak," kata Sekretaris Daerah Halikinnor saat memantau rapid test di Pasar Al Kamal, Kamis.
Ini merupakan hari kedua rapid test massal dengan sasaran pedagang pasar tradisional di Sampit. Kemarin rapid test dilaksanakan di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit yang diikuti 146 peserta terdiri pedagang, petugas kebersihan, petugas keamanan dan juru parkir.
Kali ini rapid test massal dilaksanakan di Pasal Al Kamal yang terletak di Jalan Hasan Mansyur Kecamatan Baamang. Rapid test yang dilaksanakan sore hari ini disambut positif pengelola pasar dan pedagang setempat.
Ada 50 orang yang mengikuti rapid test. Mereka merupakan pedagang ikan dan sayur, juru parkir serta pengurus pasar setempat.
Meski dengan perasaan gugup, para pedagang tetap bersemangat mengikuti pemeriksaan tersebut. Mereka antre di kursi yang sudah disediakan dengan menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yakni dengan menjaga jarak.
Halikinnor mengatakan, pasar menjadi sasaran rapid test massal karena tingginya interaksi antar warga yakni pedagang dan pembeli, membuat pasar dinilai sangat riskan terjadi penularan atau penyebaran COVID-19.
Baca juga: Ini komentar Sugianto tentang perkembangan pilkada Kalteng
Pemeriksaan ini juga wujud kepedulian pemerintah untuk melindungi pedagang dari virus mematikan tersebut. Jika pun ada yang hasil rapid test reaktif dan kemudian dinyatakan positif COVID-19, maka akan langsung ditangani hingga sembuh.
"Pasar salah satu tempat yang memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat kita. Kalau pedagang sehat maka roda perekonomian masyarakat diharapkan juga berjalan dengan baik," harap Halikinnor.
Disinggung hasil pemeriksaan rapid test di Pusat Perbelanjaan Mentaya kemarin yang menunjukkan hasil tiga orang dinyatakan reaktif COVID-19, Halikinnor menegaskan saat ini terus didalami dan ditangani dengan baik.
Halikinnor menegaskan bahwa hasil reaktif pada rapid test belum tentu menunjukkan positif COVID-19 karena untuk memastikannya harus dilakukan melalui pemeriksaan swab di laboratorium. Dia berharap semua hasilnya negatif.
Baca juga: Pemprov Kalteng kucurkan Rp90,3 miliar untuk warga terdampak COVID-19
Baca juga: Gubernur Kalteng sebut daerah-daerah ini bisa terapkan 'New Normal'