Buntok (ANTARA) - Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barito Selatan, Kalimantan Tengah, melaporkan terkait kejadian pembakaran bendera partai di depan gedung DPR RI beberapa waktu lalu ke Polres setempat.
"Kita tahu bahwa yang memproses kejadian tersebut Polda Metro Jaya atau Polres Jakarta Timur. Intinya kita menunjukkan solidaritas dan bentuk kekompakan, kami tetap melakukan pengaduan ditempat masing-masing," kata Ketua DPC PDIP Barito Selatan, HM Farid Yusran di Buntok, Senin.
Farid Yusran mengatakan, pihaknya bersama badan bantuan hukum atau advokasi telah menyampaikan pengaduan pembakaran bendera PDI Perjuangan yang terjadi di Jakarta pada saat demo RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) tersebut.
Menurutnya, bagaimana pun PDI Perjuangan merupakan aset bangsa. PDIP juga merupakan aset yang sangat besar, apalagi telah memenangi dua kali berturut-turut pemilihan umum.
"Artinya bagaimana pun, sebagai aset bangsa tidak boleh dilecehkan dan dihina seperti ini. Partai kita lah mati-matian memperjuangkan Pancasila. Oleh sebab itu kita mengadu atau menempuh jalur hukum," jelas dia.
Sebagai aset bangsa, pihaknya tidak mau melakukan aksi jalanan dalam menyikapi kasus tersebut sebab bukan penyelesaian yang bagus. Untuk itu partainya memilih mengadukan hal itu melalui jalur hukum.
"Intinya kita berharap kasus ini agar betul-betul diproses, karena panglima tertinggi di negara kita ini adalah hukum," sebut dia.
Ia juga mengharapkan, masyarakat menghargai perbedaan dan keberagaman. Masyarakat diharapkan jangan karena benci dengan personal kemudian organisasinya ikut dibenci, dan lambang partainya dibakar.
"Silakan mereka bakar bendera PKI, silakan mereka demo namun jangan bakar bendera PDI Perjuangan," tegas Farid Yusran.
Selain itu juga pihaknya menginginkan supaya di Barito Selatan jangan sampai terjadi tindakan melecehkan partai. Tidak hanya untuk PDI Perjuangan, tetapi juga untuk seluruh partai politik lainnya.
Baca juga: Gugus Tugas Barsel diingatkan tentang peningkatan RT penyebaran COVID-19
Baca juga: Tahapan Pilgub Kalteng mulai disosialisasikan di Barsel
Baca juga: Pemberlakuan masuk satu jalur Plaza Beringin Buntok ditinjau ulang
"Kita tahu bahwa yang memproses kejadian tersebut Polda Metro Jaya atau Polres Jakarta Timur. Intinya kita menunjukkan solidaritas dan bentuk kekompakan, kami tetap melakukan pengaduan ditempat masing-masing," kata Ketua DPC PDIP Barito Selatan, HM Farid Yusran di Buntok, Senin.
Farid Yusran mengatakan, pihaknya bersama badan bantuan hukum atau advokasi telah menyampaikan pengaduan pembakaran bendera PDI Perjuangan yang terjadi di Jakarta pada saat demo RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) tersebut.
Menurutnya, bagaimana pun PDI Perjuangan merupakan aset bangsa. PDIP juga merupakan aset yang sangat besar, apalagi telah memenangi dua kali berturut-turut pemilihan umum.
"Artinya bagaimana pun, sebagai aset bangsa tidak boleh dilecehkan dan dihina seperti ini. Partai kita lah mati-matian memperjuangkan Pancasila. Oleh sebab itu kita mengadu atau menempuh jalur hukum," jelas dia.
Sebagai aset bangsa, pihaknya tidak mau melakukan aksi jalanan dalam menyikapi kasus tersebut sebab bukan penyelesaian yang bagus. Untuk itu partainya memilih mengadukan hal itu melalui jalur hukum.
"Intinya kita berharap kasus ini agar betul-betul diproses, karena panglima tertinggi di negara kita ini adalah hukum," sebut dia.
Ia juga mengharapkan, masyarakat menghargai perbedaan dan keberagaman. Masyarakat diharapkan jangan karena benci dengan personal kemudian organisasinya ikut dibenci, dan lambang partainya dibakar.
"Silakan mereka bakar bendera PKI, silakan mereka demo namun jangan bakar bendera PDI Perjuangan," tegas Farid Yusran.
Selain itu juga pihaknya menginginkan supaya di Barito Selatan jangan sampai terjadi tindakan melecehkan partai. Tidak hanya untuk PDI Perjuangan, tetapi juga untuk seluruh partai politik lainnya.
Baca juga: Gugus Tugas Barsel diingatkan tentang peningkatan RT penyebaran COVID-19
Baca juga: Tahapan Pilgub Kalteng mulai disosialisasikan di Barsel
Baca juga: Pemberlakuan masuk satu jalur Plaza Beringin Buntok ditinjau ulang