Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua II Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Susi Idawati minta masyarakat waspadai maraknya aksi penipuan melalui daring atau online dengan berbagai modus operandi.
"Sebaiknya masyarakat lebih jeli dalam menanggapi tawaran barang maupun jasa yang diberikan oleh orang yang tidak dikenal, karena aksi penipuan melalui hal tersebut marak terjadi," kata Susi Idawati di Palangka Raya, Selasa.
Menurut Susi, sebagian masyarakat sangat paham dengan modus upaya penipuan melalui pesan yang kadang tidak hanya sekali mereka terima, bahkan sampai berkali-kali dalam satu hari.
Tapi ada pula warga yang terjerat tipuan tersebut sehingga kehilangan uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Apalagi seiring perkembangan teknologi saat ini, modus penipuan pun semakin canggih. Segala cara dihalalkan demi membuat korban termakan bujuk dan rayunya.
Oleh karena itulah dirinya merasa sangat penting mengingatkan masyarakat supaya bisa lebih mengenal berbagai jenis pesan singkat penipuan agar tidak mudah terkecoh dan terjerat.
"Kejahatan melalui daring, baik berupa pesan singkat dan telepon memang sudah lama terjadi di Indonesia, bahkan di Kota Palangka Raya sendiri sudah sering terjadi," katanya.
Dia menambahkan, aksi penipuan seperti itu akan terus bermunculan seiring semakin pesatnya kemajuan teknologi. Dengan cara mensosialisasikan bahaya tersebut kepada masyarakat, dia berharap warga 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya akan mengetahuinya sehingga terhindar dari penipuan.
"Sehingga ketika mereka menerima pesan singkat atau telepon dari aksi penipuan tersebut, tidak terkejut. Pelaku kejahatan tersebut biasanya menghubungi masyarakat yang menjadi sasaran mereka," bebernya Susi.
Di sisi lain, srikandi DPRD Kota Palangka Raya itu juga meminta kepada pemerintah daerah serta pihak terkait untuk bisa memberikan sosialisasi dan edukasi yang masif demi mencegah jatuhnya korban aksi kejahatan penipuan melalui sistem online.
Menurutnya, perlu upaya yang dilakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat bisa semakin waspada mengenai modus-modus penipuan.
"Saya rasa masyarakat juga sudah semakin pintar, buktinya contohnya yang paling kasat mata adalah terkait peredaran uang palsu. Dengan terus menerus memberikan literasi cara mengecek uang palsu dan membuat masyarakat menjadi tahu," demikian Susi.
Baca juga: Tes cepat COVID-19 jangan jadi ajang bisnis, kata Legislator Palangka Raya
Baca juga: Penambahan positif COVID-19 Kalteng sebanyak 32 orang dan sembuh 22 orang
"Sebaiknya masyarakat lebih jeli dalam menanggapi tawaran barang maupun jasa yang diberikan oleh orang yang tidak dikenal, karena aksi penipuan melalui hal tersebut marak terjadi," kata Susi Idawati di Palangka Raya, Selasa.
Menurut Susi, sebagian masyarakat sangat paham dengan modus upaya penipuan melalui pesan yang kadang tidak hanya sekali mereka terima, bahkan sampai berkali-kali dalam satu hari.
Tapi ada pula warga yang terjerat tipuan tersebut sehingga kehilangan uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Apalagi seiring perkembangan teknologi saat ini, modus penipuan pun semakin canggih. Segala cara dihalalkan demi membuat korban termakan bujuk dan rayunya.
Oleh karena itulah dirinya merasa sangat penting mengingatkan masyarakat supaya bisa lebih mengenal berbagai jenis pesan singkat penipuan agar tidak mudah terkecoh dan terjerat.
"Kejahatan melalui daring, baik berupa pesan singkat dan telepon memang sudah lama terjadi di Indonesia, bahkan di Kota Palangka Raya sendiri sudah sering terjadi," katanya.
Dia menambahkan, aksi penipuan seperti itu akan terus bermunculan seiring semakin pesatnya kemajuan teknologi. Dengan cara mensosialisasikan bahaya tersebut kepada masyarakat, dia berharap warga 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya akan mengetahuinya sehingga terhindar dari penipuan.
"Sehingga ketika mereka menerima pesan singkat atau telepon dari aksi penipuan tersebut, tidak terkejut. Pelaku kejahatan tersebut biasanya menghubungi masyarakat yang menjadi sasaran mereka," bebernya Susi.
Di sisi lain, srikandi DPRD Kota Palangka Raya itu juga meminta kepada pemerintah daerah serta pihak terkait untuk bisa memberikan sosialisasi dan edukasi yang masif demi mencegah jatuhnya korban aksi kejahatan penipuan melalui sistem online.
Menurutnya, perlu upaya yang dilakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat bisa semakin waspada mengenai modus-modus penipuan.
"Saya rasa masyarakat juga sudah semakin pintar, buktinya contohnya yang paling kasat mata adalah terkait peredaran uang palsu. Dengan terus menerus memberikan literasi cara mengecek uang palsu dan membuat masyarakat menjadi tahu," demikian Susi.
Baca juga: Tes cepat COVID-19 jangan jadi ajang bisnis, kata Legislator Palangka Raya
Baca juga: Penambahan positif COVID-19 Kalteng sebanyak 32 orang dan sembuh 22 orang