Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar mendorong dilakukan peningkatan kapasitas Bandara Haji Asan Sampit untuk mengimbangi meningkatnya kebutuhan moda transportasi udara.
"Bandara Haji Asan Sampit harus di-upgrade (naik kelas). Kota Sampit merupakan barometer Kabupaten Kotawaringin Timur. Geliat ekonomi yang bergerak masif menandakan pertumbuhan ekonomi bernilai dan menjadikan tren positif," kata Kurniawan di Sampit, Selasa.
Kebutuhan transportasi udara di Kotawaringin Timur diprediksi akan terus meningkat. Terus berkembang pesatnya pembangunan serta meluasnya kegiatan ekonomi masyarakat, membuat transportasi ini menjadi semakin dibutuhkan.
Dalam hal ini, Bandara Haji Asan Sampit memiliki peran penting mendukung peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat. Peningkatan kapasitas bandara pun menjadi keharusan agar dapat mengimbangi terus meningkatnya kebutuhan.
Kurniawan mengapresiasi pembenahan terus dilakukan secara bertahap terhadap Bandara Haji Asan Sampit. Namun untuk kepentingan jangka panjang, bandara yang terletak di pinggir Sungai Mentaya ini harus ditingkatkan kapasitasnya sesuai kebutuhan.
Selain untuk melayani masyarakat, keberadaan bandara diyakini akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kotawaringin Timur. Investor akan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mereka memutuskan menanamkan investasinya, termasuk tersedianya transportasi udara yang memadai.
Kurniawan menambahkan, bandara merupakan akses cepat lalu lintas manusia dan barang menuju dan keluar Kota Sampit. Oleh sebab itu, dengan pertumbuhan ini harus terjaga dengan diimbangi peningkatan Bandara Haji Asan Sampit.
"Panjang dan lebar landasan ternyata harus segera di-upgrade agar pesawat jenis Airbus A320 atau boeing 737-800 bisa mendarat dengan lancar. Landasan saat ini hanya 2.050 meter, sehingga pesawat jenis Airbus A320 dan Boeing 737-800 belum standar untuk bisa mendarat," ujar Kurniawan.
Baca juga: Terobosan Bappenda Kotim menginspirasi daerah lain
Jika landasan Bandara Haji Asan Sampit sudah bisa didarati pesawat lebih besar maka akan banyak maskapai yang dapat melayani penerbangan dari dan ke Sampit menuju kota-kota besar di Indonesia. Apalagi, pertumbuhan ekonomi Kotawaringin Timur juga cukup bagus dan kebutuhan transportasi udara terus meningkat.
Komisi IV mengusulkan pemerintah kabupaten bersinergi dengan otoritas bandara untuk segera menambah panjang landasan. Apalagi sebelumnya sudah pernah ada tim appraisal untuk perhitungan lahan agar bisa menambah landasan.
Informasi didapat, kata Kurniawan, setidaknya landasan bisa ditambah sepanjang 500 meter. Di sisi lain, perlu menjadi perhatian yaitu ujung landasan ada “obstacle” atau gangguan bergerak yaitu lalu lalang kapal di Sungai Mentaya yang cukup dekat dengan landasan.
"Setelah berkomunikasi dengan pihak Bandara Haji Asan Sampit, mereka siap membangun apabila sudah ada lahan yang didukung pemerintah daerah untuk landasan, bahkan parkir serta gedung keberangkatan dan kedatangan yang lebih baik di area bandara. Dan ini akan menjadi citra bagus untuk Kabupaten Habaring Hurung ini," demikian Kurniawan.
Baca juga: PDIP resmi usung Halikinnor-Irawati di Pilkada Kotim
Baca juga: Legislator Kotim pertanyakan keseriusan pembangunan ketahanan pangan daerah
"Bandara Haji Asan Sampit harus di-upgrade (naik kelas). Kota Sampit merupakan barometer Kabupaten Kotawaringin Timur. Geliat ekonomi yang bergerak masif menandakan pertumbuhan ekonomi bernilai dan menjadikan tren positif," kata Kurniawan di Sampit, Selasa.
Kebutuhan transportasi udara di Kotawaringin Timur diprediksi akan terus meningkat. Terus berkembang pesatnya pembangunan serta meluasnya kegiatan ekonomi masyarakat, membuat transportasi ini menjadi semakin dibutuhkan.
Dalam hal ini, Bandara Haji Asan Sampit memiliki peran penting mendukung peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat. Peningkatan kapasitas bandara pun menjadi keharusan agar dapat mengimbangi terus meningkatnya kebutuhan.
Kurniawan mengapresiasi pembenahan terus dilakukan secara bertahap terhadap Bandara Haji Asan Sampit. Namun untuk kepentingan jangka panjang, bandara yang terletak di pinggir Sungai Mentaya ini harus ditingkatkan kapasitasnya sesuai kebutuhan.
Selain untuk melayani masyarakat, keberadaan bandara diyakini akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kotawaringin Timur. Investor akan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mereka memutuskan menanamkan investasinya, termasuk tersedianya transportasi udara yang memadai.
Kurniawan menambahkan, bandara merupakan akses cepat lalu lintas manusia dan barang menuju dan keluar Kota Sampit. Oleh sebab itu, dengan pertumbuhan ini harus terjaga dengan diimbangi peningkatan Bandara Haji Asan Sampit.
"Panjang dan lebar landasan ternyata harus segera di-upgrade agar pesawat jenis Airbus A320 atau boeing 737-800 bisa mendarat dengan lancar. Landasan saat ini hanya 2.050 meter, sehingga pesawat jenis Airbus A320 dan Boeing 737-800 belum standar untuk bisa mendarat," ujar Kurniawan.
Baca juga: Terobosan Bappenda Kotim menginspirasi daerah lain
Jika landasan Bandara Haji Asan Sampit sudah bisa didarati pesawat lebih besar maka akan banyak maskapai yang dapat melayani penerbangan dari dan ke Sampit menuju kota-kota besar di Indonesia. Apalagi, pertumbuhan ekonomi Kotawaringin Timur juga cukup bagus dan kebutuhan transportasi udara terus meningkat.
Komisi IV mengusulkan pemerintah kabupaten bersinergi dengan otoritas bandara untuk segera menambah panjang landasan. Apalagi sebelumnya sudah pernah ada tim appraisal untuk perhitungan lahan agar bisa menambah landasan.
Informasi didapat, kata Kurniawan, setidaknya landasan bisa ditambah sepanjang 500 meter. Di sisi lain, perlu menjadi perhatian yaitu ujung landasan ada “obstacle” atau gangguan bergerak yaitu lalu lalang kapal di Sungai Mentaya yang cukup dekat dengan landasan.
"Setelah berkomunikasi dengan pihak Bandara Haji Asan Sampit, mereka siap membangun apabila sudah ada lahan yang didukung pemerintah daerah untuk landasan, bahkan parkir serta gedung keberangkatan dan kedatangan yang lebih baik di area bandara. Dan ini akan menjadi citra bagus untuk Kabupaten Habaring Hurung ini," demikian Kurniawan.
Baca juga: PDIP resmi usung Halikinnor-Irawati di Pilkada Kotim
Baca juga: Legislator Kotim pertanyakan keseriusan pembangunan ketahanan pangan daerah