Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Iceu Purnamasari menilai orang tua berperan besar dalam upaya mengenalkan cerita rakyat dan legenda kepada anak.
Upaya mengenalkan kepada anak diharap dapat melestarikan cerita rakyat dan legenda, khususnya yang berasal dari Kabupaten Gumas, kata Iceu saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu.
“Di Kabupaten Gumas banyak terdapat cerita rakyat dan legenda yang harus kita lestarikan. Contohnya saja cerita tentang Batu Suli, yang saya ceritakan kembali kepada anak-anak,” ucapnya.
Baca juga: Petugas SP2020 dan masyarakat Gumas diminta selalu taati protokol COVID-19
Legislator yang berasal dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini menyebut, ada juga cerita tentang Perdamaian Tumbang Anoi, yang sangat bagus untuk dikenalkan kepada anak-anak.
Berbagai cerita rakyat dan legenda tadi jangan sampai hilang ditelan zaman. Sudah menjadi tugas seluruh pihak khususnya orang tua, untuk mengenalkan cerita rakyat dan legenda kepada generasi muda.
Oleh sebab itu, politisi Partai Golkar ini menyambut baik pelaksanaan lomba bercerita legenda/situs sejarah yang digelar TP PKK Kabupaten Gumas, di Kuala Kurun, Selasa (1/9) lalu.
“PKK lebih dekat dengan keluarga, jadi ini juga salah satu upaya untuk menceritakan kembali cerita rakyat atau legenda yang hampir tidak terdengar lagi di telinga anak-anak,” tuturnya.
Baca juga: Gumas memiliki banyak cerita rakyat dan legenda yang harus dilestarikan
Melalui PKK, sambung perempuan kelahiran Kuala Kurun ini, ibu dapat mengenalkan cerita rakyat dan legenda kepada anak, sehingga anak dapat menghargai sejarah dan budaya daerah.
Sebelumnya, TP PKK Kabupaten Gumas menggelar lomba bercerita legenda/situs sejarah yang diikuti oleh anggota dan pengurus TP PKK kabupaten itu, di Kuala Kurun, Selasa (1/9) lalu.
Ketua TP PKK Kabupaten Gumas Mimie Mariatie mengatakan ada lima peserta yang mengikuti lomba bercerita. Sebagai juara 1 adalah Noviani dari Pokja 2 yang membawakan cerita Legenda Nyai Balau, juara 2 adalah Meidawati dari pokja 3 yang membawakan cerita Legenda Tambun Bungai.
Kemudian, sebagai juara 3 adalah Marini dari pokja 2 yang membawakan cerita Legenda Batu Antang dan Tamanggung Amai Rawang, juara harapan 2 adalah Melie Nathan dari pokja 1 yang membawakan cerita Legenda Batu Bawui.
“Lalu juara harapan 1 adalah ibu Sri Yuna dari pokja 2 yang membawakan cerita Legenda Batu Mamben. Saya ucapkan selamat kepada para pemenang,” kata ibu dari Zefanya Naila dan Ester Gloria ini.
Baca juga: Alokasi BSPS untuk Gumas diharapkan meningkat pada 2021
Baca juga: Perusahaan kayu diminta tidak gunakan jalan umum jika mengangkut kayu bulat
Baca juga: Masyarakat Gumas diminta jangan acuh tak acuh saat petugas SP2020 datang
Upaya mengenalkan kepada anak diharap dapat melestarikan cerita rakyat dan legenda, khususnya yang berasal dari Kabupaten Gumas, kata Iceu saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu.
“Di Kabupaten Gumas banyak terdapat cerita rakyat dan legenda yang harus kita lestarikan. Contohnya saja cerita tentang Batu Suli, yang saya ceritakan kembali kepada anak-anak,” ucapnya.
Baca juga: Petugas SP2020 dan masyarakat Gumas diminta selalu taati protokol COVID-19
Legislator yang berasal dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini menyebut, ada juga cerita tentang Perdamaian Tumbang Anoi, yang sangat bagus untuk dikenalkan kepada anak-anak.
Berbagai cerita rakyat dan legenda tadi jangan sampai hilang ditelan zaman. Sudah menjadi tugas seluruh pihak khususnya orang tua, untuk mengenalkan cerita rakyat dan legenda kepada generasi muda.
Oleh sebab itu, politisi Partai Golkar ini menyambut baik pelaksanaan lomba bercerita legenda/situs sejarah yang digelar TP PKK Kabupaten Gumas, di Kuala Kurun, Selasa (1/9) lalu.
“PKK lebih dekat dengan keluarga, jadi ini juga salah satu upaya untuk menceritakan kembali cerita rakyat atau legenda yang hampir tidak terdengar lagi di telinga anak-anak,” tuturnya.
Baca juga: Gumas memiliki banyak cerita rakyat dan legenda yang harus dilestarikan
Melalui PKK, sambung perempuan kelahiran Kuala Kurun ini, ibu dapat mengenalkan cerita rakyat dan legenda kepada anak, sehingga anak dapat menghargai sejarah dan budaya daerah.
Sebelumnya, TP PKK Kabupaten Gumas menggelar lomba bercerita legenda/situs sejarah yang diikuti oleh anggota dan pengurus TP PKK kabupaten itu, di Kuala Kurun, Selasa (1/9) lalu.
Ketua TP PKK Kabupaten Gumas Mimie Mariatie mengatakan ada lima peserta yang mengikuti lomba bercerita. Sebagai juara 1 adalah Noviani dari Pokja 2 yang membawakan cerita Legenda Nyai Balau, juara 2 adalah Meidawati dari pokja 3 yang membawakan cerita Legenda Tambun Bungai.
Kemudian, sebagai juara 3 adalah Marini dari pokja 2 yang membawakan cerita Legenda Batu Antang dan Tamanggung Amai Rawang, juara harapan 2 adalah Melie Nathan dari pokja 1 yang membawakan cerita Legenda Batu Bawui.
“Lalu juara harapan 1 adalah ibu Sri Yuna dari pokja 2 yang membawakan cerita Legenda Batu Mamben. Saya ucapkan selamat kepada para pemenang,” kata ibu dari Zefanya Naila dan Ester Gloria ini.
Baca juga: Alokasi BSPS untuk Gumas diharapkan meningkat pada 2021
Baca juga: Perusahaan kayu diminta tidak gunakan jalan umum jika mengangkut kayu bulat
Baca juga: Masyarakat Gumas diminta jangan acuh tak acuh saat petugas SP2020 datang