Sampit (ANTARA) - Forum Koordinasi Kelompok Tani Dayak Misik Se-Kalimantan Tengah menyatakan dukungan organisasi mereka kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Suprianti-Muhammad Arsyad untuk memenangi pemilu kepala daerah 9 Desember 2020.
"Dayak Misik tidak ragu mendukung penuh pasangan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad. Jika terpilih dan terbukti mencurahkan perhatiannya terhadap program Dayak Misik, kami bahkan akan mendukung lagi untuk periode berikutnya," kata Dewan Pembina Dayak Misik Kalteng, Sabran Achmad di Sampit, Selasa.
Sabran Achmad sedang berada di Kotawaringin Timur yang merupakan tanah kelahirannya. Didampingi istrinya serta pengurus Dayak Misik Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kotawaringin Timur, dia juga bersilaturahmi dengan sejumlah pihak, termasuk bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Suprianti Rambat dan Muhammad Arsyad.
Salah satu tokoh yang punya andil saat berdirinya Kalimantan Tengah mengaku bangga mendengar dan mengetahui komitmen pasangan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad terhadap Dayak Misik dan program-program yang dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Untuk itulah, Dayak Misik provinsi dan kabupaten ini sepakat untuk mendukung pasangan yang diusung Partai Gerindra dan PKB itu sebagai bupati dan wakil bupati. Dukungan itu akan dibuktikan dengan turut memperjuangkan kemenangan pasangan tersebut.
Komitmen itu juga disampaikan oleh pengurus dan anggota Dayak Misik Kabupaten Kotawaringin Timur saat pertemuan pada Senin (14/9) malam. Semua sepakat untuk memberikan dukungan penuh.
Menurut tokoh yang pernah menjabat Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah ini, pihaknya merasa dukungan pemerintah daerah terhadap Dayak Misik dan program yang dijalankan kelompok petani ini masih sangat minim, padahal tujuannya membantu masyarakat keluar dari kemiskinan.
"Dayak Misik itu bukan program bupati dan wakil bupati. Program itu akan dilaksanakan oleh Dayak Misik sendiri, sedangkan bupati dan wakil bupati hanya cukup membantu mendorong agar program itu terlaksana di daerah ini. Selama ini kami sama sekali tidak mendapat bantuan," tegas Sabran Achmad.
Terkait meningkatnya suhu politik di Kotawaringin Timur, Sabran Achmad menyerukan seluruh masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kotawaringin menolak isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam pemilu kepala daerah serentak 9 Desember 2020.
Menurutnya, isu SARA berpotensi memicu konflik. Hal itu juga tidak sejalan dengan tekad masyarakat yang ingin terus menjaga kerukunan dan kedamaian daerah dengan hidup rukun tanpa membeda-bedakan perbedaan yang ada.
"Kita ini Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita semua sudah sepakat dalam pemilu untuk menghindari isu SARA. Kita sudah punya falsafah Budaya Betang Kalimantan Tengah. Kita masyarakat Dayak harus paham itu. Semua punya hak, yang penting perhatian dan keberpihakannya jelas terhadap masyarakat kita," kata Sabran Achmad.
Dia menjelaskan, Kalimantan Tengah, termasuk Kotawaringin Timur, didirikan dengan semangat kebersamaan. Para pendiri provinsi ini mengusung falsafah Budaya Betang karena ingin menjadikan provinsi ini sebagai rumah bersama untuk mencapai kehidupan yang damai dan sejahtera.
Masyarakat harus menyadari bahwa hak setiap orang dilindungi oleh negara. Begitu pula masyarakat Suku Dayak, seharusnya memahami sifat yang ditanamkan pada leluhur sebagai suku yang terbuka terhadap siapapun tanpa membeda-bedakan.
"Kita ini bersaudara, maka kalau kita berbuat tidak baik maka berarti kita memusuhi diri kita sendiri. Bagi kita semua yang sadar dengan hak kita sebagai warga negara maka kita tidak boleh mendiskriminasi orang atau pihak lain. Bu Suprianti Rambat memang bukan asli Dayak, tapi beliau sudah lama menjadi penduduk Kotawaringin Timur dan telah berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan masyarakat di sini," ujar Sabran Achmad.
Sabran Achmad juga memuji Suprianti Rambat yang menjadi pelopor perempuan pertama sebagai calon Bupati Kotawaringin Timur. Untuk itu sudah selayaknya kaum perempuan juga mendukung perjuangan ini.
Baca juga: Prabowo pilih calonkan Suprianti-Arsyad di Pilkada Kotim
"Perempuan juga harus berperan dalam pembangunan. Laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan dan derajat yang sama dalam hal memimpin pemerintahan," tegas Sabran Achmad.
Sekretaris Forum Koordinasi Kelompok Tani Dayak Misik Se-Kalimantan Tengah Dagut H Junnas yang turut hadir, mengatakan bahwa saat ini Dayak Misik juga sudah dibentuk di 125 desa yang tersebar di 17 kecamatan.
Menurutnya, dukungan Dayak Misik kepada pasangan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad bukan tanpa alasan. Pihaknya sudah melihat rekam jejak pasangan ideal ini dalam berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan membantu masyarakat.
"Ibu Rambat sudah lama berkiprah di Kalteng, khususnya di Kotim. Hati, jiwa dan pikiran beliau tidak terpisahkan dengan masyarakat Dayak sehingga menyatu. Begitu pula dengan Pak Arsyad, kiprahnya juga sudah tidak diragukan lagi. Makanya kami tidak ragu mendukung," kata Dagut.
Dagut juga mengajak masyarakat Kotawaringin Timur menjaga keamanan dan ketertiban. Jangan ada yang menyebar isu sara, fitnah, adu domba dan tindakan negatif lainnya karena sangat rawan memicu konflik.
Sementara itu, Pilkada Kotawaringin Timur saat ini masih pada tahap verifikasi syarat calon. Ada empat bakal pasangan calon yang terdaftar yaitu Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad, Halikinnor-Irawati, Muhammad Rudini Darwan Ali-H Samsudin dan HM Taufiq Mukri- H Supriadi.
Penetapan calon rencananya dilaksanakan pada 23 September, sedangkan pemungutan suara dilaksanakan pada 9 Desember mendatang.
Baca juga: Ini ancaman keras Gerinda Kotim kepada pembelot
Baca juga: PKB Kotim tegaskan totalitas menangkan Suprianti-Arsyad
"Dayak Misik tidak ragu mendukung penuh pasangan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad. Jika terpilih dan terbukti mencurahkan perhatiannya terhadap program Dayak Misik, kami bahkan akan mendukung lagi untuk periode berikutnya," kata Dewan Pembina Dayak Misik Kalteng, Sabran Achmad di Sampit, Selasa.
Sabran Achmad sedang berada di Kotawaringin Timur yang merupakan tanah kelahirannya. Didampingi istrinya serta pengurus Dayak Misik Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kotawaringin Timur, dia juga bersilaturahmi dengan sejumlah pihak, termasuk bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Suprianti Rambat dan Muhammad Arsyad.
Salah satu tokoh yang punya andil saat berdirinya Kalimantan Tengah mengaku bangga mendengar dan mengetahui komitmen pasangan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad terhadap Dayak Misik dan program-program yang dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Untuk itulah, Dayak Misik provinsi dan kabupaten ini sepakat untuk mendukung pasangan yang diusung Partai Gerindra dan PKB itu sebagai bupati dan wakil bupati. Dukungan itu akan dibuktikan dengan turut memperjuangkan kemenangan pasangan tersebut.
Komitmen itu juga disampaikan oleh pengurus dan anggota Dayak Misik Kabupaten Kotawaringin Timur saat pertemuan pada Senin (14/9) malam. Semua sepakat untuk memberikan dukungan penuh.
Menurut tokoh yang pernah menjabat Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah ini, pihaknya merasa dukungan pemerintah daerah terhadap Dayak Misik dan program yang dijalankan kelompok petani ini masih sangat minim, padahal tujuannya membantu masyarakat keluar dari kemiskinan.
"Dayak Misik itu bukan program bupati dan wakil bupati. Program itu akan dilaksanakan oleh Dayak Misik sendiri, sedangkan bupati dan wakil bupati hanya cukup membantu mendorong agar program itu terlaksana di daerah ini. Selama ini kami sama sekali tidak mendapat bantuan," tegas Sabran Achmad.
Terkait meningkatnya suhu politik di Kotawaringin Timur, Sabran Achmad menyerukan seluruh masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kotawaringin menolak isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam pemilu kepala daerah serentak 9 Desember 2020.
Menurutnya, isu SARA berpotensi memicu konflik. Hal itu juga tidak sejalan dengan tekad masyarakat yang ingin terus menjaga kerukunan dan kedamaian daerah dengan hidup rukun tanpa membeda-bedakan perbedaan yang ada.
"Kita ini Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita semua sudah sepakat dalam pemilu untuk menghindari isu SARA. Kita sudah punya falsafah Budaya Betang Kalimantan Tengah. Kita masyarakat Dayak harus paham itu. Semua punya hak, yang penting perhatian dan keberpihakannya jelas terhadap masyarakat kita," kata Sabran Achmad.
Dia menjelaskan, Kalimantan Tengah, termasuk Kotawaringin Timur, didirikan dengan semangat kebersamaan. Para pendiri provinsi ini mengusung falsafah Budaya Betang karena ingin menjadikan provinsi ini sebagai rumah bersama untuk mencapai kehidupan yang damai dan sejahtera.
Masyarakat harus menyadari bahwa hak setiap orang dilindungi oleh negara. Begitu pula masyarakat Suku Dayak, seharusnya memahami sifat yang ditanamkan pada leluhur sebagai suku yang terbuka terhadap siapapun tanpa membeda-bedakan.
"Kita ini bersaudara, maka kalau kita berbuat tidak baik maka berarti kita memusuhi diri kita sendiri. Bagi kita semua yang sadar dengan hak kita sebagai warga negara maka kita tidak boleh mendiskriminasi orang atau pihak lain. Bu Suprianti Rambat memang bukan asli Dayak, tapi beliau sudah lama menjadi penduduk Kotawaringin Timur dan telah berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan masyarakat di sini," ujar Sabran Achmad.
Sabran Achmad juga memuji Suprianti Rambat yang menjadi pelopor perempuan pertama sebagai calon Bupati Kotawaringin Timur. Untuk itu sudah selayaknya kaum perempuan juga mendukung perjuangan ini.
Baca juga: Prabowo pilih calonkan Suprianti-Arsyad di Pilkada Kotim
"Perempuan juga harus berperan dalam pembangunan. Laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan dan derajat yang sama dalam hal memimpin pemerintahan," tegas Sabran Achmad.
Sekretaris Forum Koordinasi Kelompok Tani Dayak Misik Se-Kalimantan Tengah Dagut H Junnas yang turut hadir, mengatakan bahwa saat ini Dayak Misik juga sudah dibentuk di 125 desa yang tersebar di 17 kecamatan.
Menurutnya, dukungan Dayak Misik kepada pasangan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad bukan tanpa alasan. Pihaknya sudah melihat rekam jejak pasangan ideal ini dalam berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan membantu masyarakat.
"Ibu Rambat sudah lama berkiprah di Kalteng, khususnya di Kotim. Hati, jiwa dan pikiran beliau tidak terpisahkan dengan masyarakat Dayak sehingga menyatu. Begitu pula dengan Pak Arsyad, kiprahnya juga sudah tidak diragukan lagi. Makanya kami tidak ragu mendukung," kata Dagut.
Dagut juga mengajak masyarakat Kotawaringin Timur menjaga keamanan dan ketertiban. Jangan ada yang menyebar isu sara, fitnah, adu domba dan tindakan negatif lainnya karena sangat rawan memicu konflik.
Sementara itu, Pilkada Kotawaringin Timur saat ini masih pada tahap verifikasi syarat calon. Ada empat bakal pasangan calon yang terdaftar yaitu Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad, Halikinnor-Irawati, Muhammad Rudini Darwan Ali-H Samsudin dan HM Taufiq Mukri- H Supriadi.
Penetapan calon rencananya dilaksanakan pada 23 September, sedangkan pemungutan suara dilaksanakan pada 9 Desember mendatang.
Baca juga: Ini ancaman keras Gerinda Kotim kepada pembelot
Baca juga: PKB Kotim tegaskan totalitas menangkan Suprianti-Arsyad