Program Dayak Misik Kalteng Gandeng Investor Tiongkok
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Program Dayak Misik di Provinsi Kalimantan Tengah secara resmi telah menggandeng PT Chung Lung Lam investor dari Tiongkok, yang nantinya bekerjasama dalam mengembangkan potensi perkebunan sesuai dengan kebutuhan daerah dan keinginan dari para petani pemilik lahan.
Ketua Forum Koordinasi Kelompok Tani Dayak Misik Kalteng, Dr Siun Jarias, di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan adanya investor dari Tiongkok tersebut merupakan angin segar bagi masyarakat Dayak. Masyarakat tidak perlu lagi pusing memikirkan modal besar untuk mengelola lahan yang dimiliki karena sudah ada perusahaan yang bersedia membantu.
"Sebagai langkah awal Kelompok Tani Dayak Misik Kalteng telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Chung Lung Lam, di Aula Rumah Betang Majelis Adat Dayak Nasional, dengan disaksikan beberapa Pejabat Pemprov Kalteng dan itu merupakan komitmen awal yang cukup baik antara pemerintah, masyarakat dan investor itu sendiri," ucap Siun.
Dikatakannya, proyek itu sendiri nantinya juga tetap harus menjunjung tinggi kearifan lokal serta menjaga kelestarian lingkungan, jadi tidak ada istilah pengrusakan lingkungan, melainkan wajib menjaga, mengelola, dan memberdayakannya dengan sebaik mungkin untuk kesejahteraan masyarakat Dayak di Kalteng.
Program Dayak Misik itu sendiri adalah, dengan memberikan lahan seluas lima hektare per kepala keluarga untuk dikelola, sehingga diharapkan tingkat perekonomian masyarakat Dayak dapat lebih sejahtera.
Ia menjelaskan, melalui Nota Kesepahaman tersebut nantinya PT Chung Lung Lam akan langsung turun ke lapangan untuk melalukan survei terhadap 1,8 juga hektar lahan yang dimiliki kurang lebih 500 ribu kepala keluarga untuk dikembangkan dalam bidang perkebunan sesuai jenis dengan keinginan para petani.
Sementara itu, Direktur PT Chung Lung Lam, Johnny Cheung, mengungkapkan, proyek tersebut merupakan salah satu solusi yang cukup baik untuk mengurangi kerusakan pada atmosfer dan iklim dari emisi karbon, atau yang biasa disebut dengan masalah pemanasan global.
Johny berjanji bahwa proyek yang berjalan nanti akan ramah lingkungan dan menjadi kebanggaan Provinsi Kalteng, serta manfaat dalam bidang perekonomian pasti dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Dayak ketika program tersebut mulai jalan.
"Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat dan pemerintah Kalteng sudah percaya dengan PT Chung Lung Lam dalam hal pengelolaan sumber daya alam khususnya pada bidang perkembunan dan pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan bersama-sama oleh semua pihak," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, program Dayak Misik dan PT Chung Lung Lam itu juga diyakininya akan lebih banyak memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal dan tambahan pendapatan pajak untuk provinsi. Proyek itu juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara keseluruhan.
Proyek itu didukung oleh teknologi terbaru dan memiliki dukungan keuangan yang sangat kuat dari dana investasi global, ditambah jaringan lebih dari 30 kantor bisnis di seluruh dunia. Proyek miliaran dolar ini meliputi perkebunan, industri manufaktur, penjualan dan pemasaran di seluruh dunia, dan akhirnya akan menjadi produk keuangan utama bagi investor.
Pihaknya memilih Provinsi Kalimantan Tengah sebagai lokasi proyek karena daerah ini dinilai sempurna untuk perkebunan pohon kayu yang akan dijadikan sebagai proyek energi. Tidak seperti proyek-proyek energi lainnya, proyek ini didasarkan pada konsep-konsep pembangunan hijau berkelanjutan dan terbarukan.
"Proyek itu tidak hanya untuk tiga atau lima tahun, atau bahkan selama sepuluh tahun, tapi selama ratusan tahun yang akan datang, sehingga dapat terus dinikmati oleh masyarakat," demikian Johnny.
Ketua Forum Koordinasi Kelompok Tani Dayak Misik Kalteng, Dr Siun Jarias, di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan adanya investor dari Tiongkok tersebut merupakan angin segar bagi masyarakat Dayak. Masyarakat tidak perlu lagi pusing memikirkan modal besar untuk mengelola lahan yang dimiliki karena sudah ada perusahaan yang bersedia membantu.
"Sebagai langkah awal Kelompok Tani Dayak Misik Kalteng telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Chung Lung Lam, di Aula Rumah Betang Majelis Adat Dayak Nasional, dengan disaksikan beberapa Pejabat Pemprov Kalteng dan itu merupakan komitmen awal yang cukup baik antara pemerintah, masyarakat dan investor itu sendiri," ucap Siun.
Dikatakannya, proyek itu sendiri nantinya juga tetap harus menjunjung tinggi kearifan lokal serta menjaga kelestarian lingkungan, jadi tidak ada istilah pengrusakan lingkungan, melainkan wajib menjaga, mengelola, dan memberdayakannya dengan sebaik mungkin untuk kesejahteraan masyarakat Dayak di Kalteng.
Program Dayak Misik itu sendiri adalah, dengan memberikan lahan seluas lima hektare per kepala keluarga untuk dikelola, sehingga diharapkan tingkat perekonomian masyarakat Dayak dapat lebih sejahtera.
Ia menjelaskan, melalui Nota Kesepahaman tersebut nantinya PT Chung Lung Lam akan langsung turun ke lapangan untuk melalukan survei terhadap 1,8 juga hektar lahan yang dimiliki kurang lebih 500 ribu kepala keluarga untuk dikembangkan dalam bidang perkebunan sesuai jenis dengan keinginan para petani.
Sementara itu, Direktur PT Chung Lung Lam, Johnny Cheung, mengungkapkan, proyek tersebut merupakan salah satu solusi yang cukup baik untuk mengurangi kerusakan pada atmosfer dan iklim dari emisi karbon, atau yang biasa disebut dengan masalah pemanasan global.
Johny berjanji bahwa proyek yang berjalan nanti akan ramah lingkungan dan menjadi kebanggaan Provinsi Kalteng, serta manfaat dalam bidang perekonomian pasti dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Dayak ketika program tersebut mulai jalan.
"Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat dan pemerintah Kalteng sudah percaya dengan PT Chung Lung Lam dalam hal pengelolaan sumber daya alam khususnya pada bidang perkembunan dan pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan bersama-sama oleh semua pihak," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, program Dayak Misik dan PT Chung Lung Lam itu juga diyakininya akan lebih banyak memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal dan tambahan pendapatan pajak untuk provinsi. Proyek itu juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara keseluruhan.
Proyek itu didukung oleh teknologi terbaru dan memiliki dukungan keuangan yang sangat kuat dari dana investasi global, ditambah jaringan lebih dari 30 kantor bisnis di seluruh dunia. Proyek miliaran dolar ini meliputi perkebunan, industri manufaktur, penjualan dan pemasaran di seluruh dunia, dan akhirnya akan menjadi produk keuangan utama bagi investor.
Pihaknya memilih Provinsi Kalimantan Tengah sebagai lokasi proyek karena daerah ini dinilai sempurna untuk perkebunan pohon kayu yang akan dijadikan sebagai proyek energi. Tidak seperti proyek-proyek energi lainnya, proyek ini didasarkan pada konsep-konsep pembangunan hijau berkelanjutan dan terbarukan.
"Proyek itu tidak hanya untuk tiga atau lima tahun, atau bahkan selama sepuluh tahun, tapi selama ratusan tahun yang akan datang, sehingga dapat terus dinikmati oleh masyarakat," demikian Johnny.