Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Supian Hadi memuji kinerja PDAM Tirta Mentaya yang dinilai terus meningkat, namun mereka juga ditantang memperluas pelayanan kepada masyarakat hingga ke daerah terisolasi.

"Saya baru saja berkeliling ke desa-desa di Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut. Mereka meminta agar difasilitasi kemudahan mendapatkan air bersih layak konsumsi. Aspirasi ini tidak kalah besarnya dengan harapan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur," kata Supian Hadi saat meresmikan gedung baru PDAM Tirta Mentaya Sampit, Senin.

Kinerja PDAM Tirta Mentaya di bawah kepemimpinan Firdaus Herman Ranggan selaku Direktur, diakui mengalami banyak kemajuan. Selain peningkatan kapasitas yang terus bertambah, kini PDAM juga mampu mendirikan bangunan megah dua lantai untuk kantor pelayanan kepada masyarakat.

Supian mendorong pelayanan air bersih oleh PDAM diharapkan terus diperluas, bahkan ke wilayah-wilayah yang masih terisolasi jalan darat, seperti Kecamatan Pulau Hanaut dan Seranau.

Selama ini masyarakat Kecamatan Pulau Hanaut masih mengandalkan air sungai dan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketika kemarau, mereka sering dihadapkan pada krisis air bersih karena sumur menjadi kering, sedangkan air sungai berasa asin akibat intrusi air laut.

Supian mendorong PDAM Tirta Mentaya menggandeng investor untuk membangun instalasi untuk melayani masyarakat di wilayah terisolasi. Kerjasama yang sudah dijalin selama ini dengan grup perusahaan besar Adaro Indonesia, diharapkan dikembangkan untuk perluasan jaringan dan pelayanan.

"Kalau bicara mau cari untung, memang di kota. Tapi, cobalah juga berpikir untuk mengedepankan pelayanan kepada masyarakat karena masyarakat kita di Pulau Hanaut itu sangat membutuhkan fasilitas air bersih dan layak konsumsi," harap Supian.

Selain itu, Supian meminta PDAM Tirta Mentaya meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, sekaligus demi efektivitas dan menekan potensi kebocoran pendapatan.

"Bisa dibuat sistem token seperti listrik. Saya ingin 2021 itu sudah bisa dimulai, misalnya ada satu lokasi yang jadi percontohan. Saya yakin PDAM bisa. Masih ada pelayanan yang harus diperbaiki dan inovasi yang dibuat. Saya ingin kerjasama dengan Adaro ditingkatkan, termasuk dengan membangun instalasi di Kecamatan Pulau Hanaut," kata Supian.

Baca juga: Pelajar Kotim gembira bisa kembali sekolah tatap muka

Direktur PDAM Tirta Mentaya Sampit, Firdaus Herman Ranggan mengatakan, saat dirinya menjabat sebagai direktur hasil seleksi 2011 lalu, kapasitas PDAM Tirta Mentaya saat itu hanya 180 liter/detik. Asumsi kapasitas satu liter per detik untuk 80 pelanggan padahal saat itu pelanggan yang harus dilayani sudah 16.000 pelanggan sehingga berimbas pada kelancaran dan kualitas distribusi air bersih kepada pelanggan.

Kini, kapasitas yang tersedia sudah mencapai 935 liter/detik, termasuk di dalamnya dihasilkan oleh instalasi yang dibangun Adaro dengan kapasitas 320 liter/detik. Meski begitu Firdaus mengakui, masih ada daftar tunggu pelanggan baru karena masih adanya wilayah-wilayah yang belum terjangkau jaringan pipa PDAM.

Untuk itu pihaknya terus bekerja keras untuk percepatan perluasan jaringan, termasuk mengupayakan pembangunan instalasi di wilayah yang terisolasi jalan darat. Kerjasama dengan Adaro merupakan solusi yang ditempuh untuk mengatasi keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah.

"Untuk terobosan pembayaran rekening dengan sistem token itu saya rasa bisa, tapi tentu bertahap. Kami akan terus memperbaiki kinerja. Saya berterima kasih atau dukungan bupati dan semua pihak sehingga PDAM Tirta Mentaya berkembang seperti sekarang," demikian Firdaus.

Baca juga: Kodim Sampit optimalkan satgas bantu penanganan COVID-19

Baca juga: KPU Kotim libatkan Dinas Kesehatan cegah penularan COVID-19

Baca juga: Operasional laboratorium PCR RSUD Murjani Sampit disesuaikan kemampuan personel


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024