Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengajak seluruh elemen di Negara ini, terkhusus di Provinsi Kalimantan Tengah, agar bersama-sama mengevaluasi sekaligus meningkatkan sinergi dalam memajukan pembangunan, pasca adanya pandemi virus corona atau COVID-19 yang terjadi sepanjang tahun 2020.
"Pemerintah pun harapannya dapat menyesuaikan 'gas dan rem' dalam mengawal pembangunan berkelanjutan di tengah pandemi COVID-19," kata Teras Narang dalam Refleksi Akhir Tahun 2020 yang digelar secara virtual bersama sejumlah Bupati dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah maupun kabupaten/kota, Selasa.
Menurut Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu, dalam hal pembangunan berkelanjutan hendaknya semua sektor tidak boleh ada yang berhenti. Sebab, apabila ada yang terhenti ataupun di rem dalam konteks gerak pembangunan serta jalannya pemerintahan, dapat berdampak pada beberapa sektor.
"Mengelola laju gas dan menghindari rem yang menghentikan kerja bersama di tengah pandemi COVID-19, merupakan kunci penting agar pembangunan di Indonesia, terkhusus di daerah, dapat tetap berjalan dan berkelanjutan," kata Teras Narang.
Senator dari Provinsi Kalimantan Tenga itu mengaku, ilustrasi rem dan gas dalam penanganan COVID-19 sudah sering dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan. Hal ini untuk menyeimbangkan penanganan sektor kesehatan dan juga ekonomi yang sama-sama saling berkaitan.
Dia mengatakan ilustrasi itu mesti ditafsirkan secara reflektif dan menekankan tidak adanya rem untuk terus melaju sebagai bangsa. Itu sebabnya penyesuaian gas atau kecepatan disebut menjadi kunci. Lebih penting lagi, kesiapan semua pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk memastikan pemerintahan tetap berjalan efektif.
"Dengan demikian, meski banyak keterbatasan, pembangunan tetap berjalan, sekalipun melamban dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Teras Narang.
Baca juga: Teras: Hubungan masyarakat dan PBS di Kalteng semakin 'kurang sehat'
Pria yang pernah menjadi Ketua Komisi II dan III DPR RI di periode 199-2004 dan 2004-2005 itu pun mengapresiasi seluruh masukan yang diterimanya dalam pertemuan Refleksi Akhir Tahun 2020 yang digelar secara virtual tersebut. Meski begitu, dirinya melihat, sekalipun banyak program dari pemerintah Pusat, belum ada terlihat hasil akhir pembangunan yang berpihak pada provinsi yang ada di Kalimantan.
Dia mengatakan seluruh elemen yang ada di Pulau Kalimantan, dengan segala keterbatasan mesti cerdik mengelola gas pembangunan. Tahu kapan mengurangi dan melakukan penyesuaian kecepatan agar ketertinggalan dapat dikejar. Apalagi, sekarang ini sudah mulai ada dan terbilang banyak program pembangunan dari pemerintah pusat yang masuk ke Kalimantan.
"Mulai dari agenda pemindahan Ibu kota Negara, lumbung pangan berkelanjutan hingga terbaru pembangunan jalur kereta api. Ini peluang dan mesti dipastikan, masyarakat langsung mendapatkan dampak terbaik dari program ini yang mudahan berjalan sesuai rencana," kata Teras Narang.
Dirinya juga tak lupa mengapresiasi adanya catatan dari Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong pada saat memberikan paparan empat tantangan utamanya. Di antaranya soal rendahnya kualitas SDM, jaringan komunikasi diantara desa, kecamatan dan kabupaten. Berikutnya perlunya peningkatan percepatan pembangunan infrastruktur yang adil dan proporsional serta tidak seluruh desa memiliki Bumdes.
Baca juga: Warga Kalteng minta PM2L dihidupkan kembali, ini respon Teras Narang
Selain itu, catatan dan harapan dari Sakariyas, Bupati Katingan yang memaparkan tantangan hebat mereka sepanjang tahun ini. Selain pandemi juga ancaman banjir yang terus membayangi daerah mereka. Meski banyak tantangan, namun Teras mengapresiasi bahwa ada peluang sektor pertanian yang disebut butuh dukungan pemerintah pusat.
"Swasembada pangan terbilang baik di Katingan, namun belum optimal menjadi sumber penggerak perekonomian karena infrastruktur jalan di beberapa wilayah pertanian potensial. Ini perlu diperhatikan dan diperjuangkan bersama," demikian Teras Narang.
Turut memberikan pandangan dalam kesempatan ini Murjani selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov Kalteng serta Fathurohman, yang merupakan aktivis dan pemerhati pembangunan di Kalteng. Tak hanya itu, beberapa Camat dan Kepala Desa dari berbagai wilayah turut hadir dalam agenda ini.
Baca juga: Buah Naga Hijau Kota Besi harus dikembangkan secara masif, kata Teras Narang
Baca juga: Pancasila dan SDGs Desa satu tarikan nafas, kata Teras Narang
"Pemerintah pun harapannya dapat menyesuaikan 'gas dan rem' dalam mengawal pembangunan berkelanjutan di tengah pandemi COVID-19," kata Teras Narang dalam Refleksi Akhir Tahun 2020 yang digelar secara virtual bersama sejumlah Bupati dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah maupun kabupaten/kota, Selasa.
Menurut Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu, dalam hal pembangunan berkelanjutan hendaknya semua sektor tidak boleh ada yang berhenti. Sebab, apabila ada yang terhenti ataupun di rem dalam konteks gerak pembangunan serta jalannya pemerintahan, dapat berdampak pada beberapa sektor.
"Mengelola laju gas dan menghindari rem yang menghentikan kerja bersama di tengah pandemi COVID-19, merupakan kunci penting agar pembangunan di Indonesia, terkhusus di daerah, dapat tetap berjalan dan berkelanjutan," kata Teras Narang.
Senator dari Provinsi Kalimantan Tenga itu mengaku, ilustrasi rem dan gas dalam penanganan COVID-19 sudah sering dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan. Hal ini untuk menyeimbangkan penanganan sektor kesehatan dan juga ekonomi yang sama-sama saling berkaitan.
Dia mengatakan ilustrasi itu mesti ditafsirkan secara reflektif dan menekankan tidak adanya rem untuk terus melaju sebagai bangsa. Itu sebabnya penyesuaian gas atau kecepatan disebut menjadi kunci. Lebih penting lagi, kesiapan semua pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk memastikan pemerintahan tetap berjalan efektif.
"Dengan demikian, meski banyak keterbatasan, pembangunan tetap berjalan, sekalipun melamban dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Teras Narang.
Baca juga: Teras: Hubungan masyarakat dan PBS di Kalteng semakin 'kurang sehat'
Pria yang pernah menjadi Ketua Komisi II dan III DPR RI di periode 199-2004 dan 2004-2005 itu pun mengapresiasi seluruh masukan yang diterimanya dalam pertemuan Refleksi Akhir Tahun 2020 yang digelar secara virtual tersebut. Meski begitu, dirinya melihat, sekalipun banyak program dari pemerintah Pusat, belum ada terlihat hasil akhir pembangunan yang berpihak pada provinsi yang ada di Kalimantan.
Dia mengatakan seluruh elemen yang ada di Pulau Kalimantan, dengan segala keterbatasan mesti cerdik mengelola gas pembangunan. Tahu kapan mengurangi dan melakukan penyesuaian kecepatan agar ketertinggalan dapat dikejar. Apalagi, sekarang ini sudah mulai ada dan terbilang banyak program pembangunan dari pemerintah pusat yang masuk ke Kalimantan.
"Mulai dari agenda pemindahan Ibu kota Negara, lumbung pangan berkelanjutan hingga terbaru pembangunan jalur kereta api. Ini peluang dan mesti dipastikan, masyarakat langsung mendapatkan dampak terbaik dari program ini yang mudahan berjalan sesuai rencana," kata Teras Narang.
Dirinya juga tak lupa mengapresiasi adanya catatan dari Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong pada saat memberikan paparan empat tantangan utamanya. Di antaranya soal rendahnya kualitas SDM, jaringan komunikasi diantara desa, kecamatan dan kabupaten. Berikutnya perlunya peningkatan percepatan pembangunan infrastruktur yang adil dan proporsional serta tidak seluruh desa memiliki Bumdes.
Baca juga: Warga Kalteng minta PM2L dihidupkan kembali, ini respon Teras Narang
Selain itu, catatan dan harapan dari Sakariyas, Bupati Katingan yang memaparkan tantangan hebat mereka sepanjang tahun ini. Selain pandemi juga ancaman banjir yang terus membayangi daerah mereka. Meski banyak tantangan, namun Teras mengapresiasi bahwa ada peluang sektor pertanian yang disebut butuh dukungan pemerintah pusat.
"Swasembada pangan terbilang baik di Katingan, namun belum optimal menjadi sumber penggerak perekonomian karena infrastruktur jalan di beberapa wilayah pertanian potensial. Ini perlu diperhatikan dan diperjuangkan bersama," demikian Teras Narang.
Turut memberikan pandangan dalam kesempatan ini Murjani selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov Kalteng serta Fathurohman, yang merupakan aktivis dan pemerhati pembangunan di Kalteng. Tak hanya itu, beberapa Camat dan Kepala Desa dari berbagai wilayah turut hadir dalam agenda ini.
Baca juga: Buah Naga Hijau Kota Besi harus dikembangkan secara masif, kata Teras Narang
Baca juga: Pancasila dan SDGs Desa satu tarikan nafas, kata Teras Narang