Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengecek kerusakan sejumlah infrastruktur, proses evakuasi hingga distribusi logistik di 10 kabupaten dan kota yang terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan.
"Saya hanya ingin memastikan ke lapangan, pertama mengenai kerusakan infrastruktur yang memang terjadi, ada beberapa jembatan yang runtuh seperti yang kita lihat di belakang ini, ini juga salah satu jembatan yang runtuh akibat banjir," kata Presiden Jokowi di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin.
Presiden antara lain meninjau Jembatan Pekauman bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Banjar Khalilurrahman.
Baca juga: Jokowi: Banjir besar Kalsel jadi yang pertama dalam 50 tahun
"Saya sudah minta ke Menteri PU agar dalam 3-4 hari ini bisa diselesaikan sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu," tambah Presiden.
Selanjutnya Prsiden juga mengecek kesiapan evakuasi dan distribusi logistik.
"Kedua, berkaitan dengan evakuasi saya melihat di lapangan tertangani dengan baik, ketiga logistik untuk pengungsi ini penting karena hampir 20 ribu masyarakat berada di pengungsian," ungkap Presiden.
Bila pemerintah daerah kesulitan memenuhi logistik maka menurut Presiden Jokowi pemerintah pusat akan turut tangan memenuhi kebutuhannya.
Baca juga: Presiden Jokowi: Banjir besar Kalsel jadi yang pertama dalam 50 tahun
"Sehingga 3 hal tadi yang penting untuk kita lihat sehingga kekurangan-kekurangan yang ada bisa dibantu oleh pemerintah pusat selain juga dari logistik yang ada di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota," kata Presiden.
Baca juga: Pemprov perkuat sinergi hadapi potensi banjir di Kalteng
Sebanyak 10 kabupaten/kota terdampak banjir di Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupataen Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola.
Hujan dengan intensitas sedang menyebabkan banjir sejak Selasa (12/1). Tercatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi.
Baca juga: Banjarmasin buka gedung-gedung sekolah jadi tempat korban banjir
Selain itu, terdapat korban meninggal dunia total sebanyak 15 orang dengan rincian, Kabupaten Tanah Laut 7 orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang, Kota Banjar Baru 1 orang, Kabupaten Tapin 1 orang, dan Kabupaten Banjar 3 orang.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir sejak 14 Januari 2021. Tim gabungan telah menyalurkan bantuan terhadap 10 kabupaten yang terdampak bencana banjir mulai dari material maupun non material seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut dan peralatan dasar kebencanaan.
Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang sedangkan musim hujan masih akan berlangsung hingga Februari 2021.
Baca juga: Tak bisa susuri sungai, Jokowi pantau banjir Kalsel dari atas jembatan
Baca juga: Banjir Barabai surut hingga warga bersihkan rumah sisa lumpur
Baca juga: Kedatangan Presiden Jokowi di Jembatan Pekauman Martapura disambut hujan deras
"Saya hanya ingin memastikan ke lapangan, pertama mengenai kerusakan infrastruktur yang memang terjadi, ada beberapa jembatan yang runtuh seperti yang kita lihat di belakang ini, ini juga salah satu jembatan yang runtuh akibat banjir," kata Presiden Jokowi di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin.
Presiden antara lain meninjau Jembatan Pekauman bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Banjar Khalilurrahman.
Baca juga: Jokowi: Banjir besar Kalsel jadi yang pertama dalam 50 tahun
"Saya sudah minta ke Menteri PU agar dalam 3-4 hari ini bisa diselesaikan sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu," tambah Presiden.
Selanjutnya Prsiden juga mengecek kesiapan evakuasi dan distribusi logistik.
"Kedua, berkaitan dengan evakuasi saya melihat di lapangan tertangani dengan baik, ketiga logistik untuk pengungsi ini penting karena hampir 20 ribu masyarakat berada di pengungsian," ungkap Presiden.
Bila pemerintah daerah kesulitan memenuhi logistik maka menurut Presiden Jokowi pemerintah pusat akan turut tangan memenuhi kebutuhannya.
Baca juga: Presiden Jokowi: Banjir besar Kalsel jadi yang pertama dalam 50 tahun
"Sehingga 3 hal tadi yang penting untuk kita lihat sehingga kekurangan-kekurangan yang ada bisa dibantu oleh pemerintah pusat selain juga dari logistik yang ada di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota," kata Presiden.
Baca juga: Pemprov perkuat sinergi hadapi potensi banjir di Kalteng
Sebanyak 10 kabupaten/kota terdampak banjir di Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupataen Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola.
Hujan dengan intensitas sedang menyebabkan banjir sejak Selasa (12/1). Tercatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi.
Baca juga: Banjarmasin buka gedung-gedung sekolah jadi tempat korban banjir
Selain itu, terdapat korban meninggal dunia total sebanyak 15 orang dengan rincian, Kabupaten Tanah Laut 7 orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang, Kota Banjar Baru 1 orang, Kabupaten Tapin 1 orang, dan Kabupaten Banjar 3 orang.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir sejak 14 Januari 2021. Tim gabungan telah menyalurkan bantuan terhadap 10 kabupaten yang terdampak bencana banjir mulai dari material maupun non material seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut dan peralatan dasar kebencanaan.
Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang sedangkan musim hujan masih akan berlangsung hingga Februari 2021.
Baca juga: Tak bisa susuri sungai, Jokowi pantau banjir Kalsel dari atas jembatan
Baca juga: Banjir Barabai surut hingga warga bersihkan rumah sisa lumpur
Baca juga: Kedatangan Presiden Jokowi di Jembatan Pekauman Martapura disambut hujan deras